SKOR.id – Dennis Rodman bertekad menjalani semua kehidupan atau tidak sama sekali. Gaya hidupnya yang mewah – yang dimulai hanya setelah beberapa tahun berkarie di NBA – terus meningkat seiring dengan datangnya kontrak yang lebih menguntungkan.
Kehidupan penuh warna Raja Rebound NBA era akhir tahun 1980-an sampai 1990-an ini dihiasi dengan pesta-pesta liar dan pengeluaran yang tidak masuk akal. Namun di balik semua drama itu, Rodman mengalami depresi.
Pemegang lima cincin juara NBA – dua bersama Detroit Pistons pada 1989 dan 1990 serta tiga di Chicago Bulls pada 1996, 1997, dan 1998 – tersebut bahkan pernah mencoba untuk mengakhiri semuanya.
Ditinggalkan oleh ayahnya pada usia dini, ada kekosongan di dalam dirinya yang sangat ingin diisi oleh Rodman sejak kecil. Karena tidak mengerti bagaimana melakukannya, dia menghabiskan 27 juta dolar AS penghasilan kariernya di pesta, perjudian, kasus hukum, dan lainnya.
Faktanya, legenda Detroit Pistons dan Chicago Bulls itu sekarang hanya memiliki kekayaan bersih sekitar 500 ribu dolar AS dan tinggal di sebuah apartemen sewaan di Michigan. Namun, dia tidak akan hidup sama sekali jika grup band rock Pearl Jam tidak menciptakan lagu Black.
Album Ten Milik Pearl Jam Selamatkan Dennis Rodman
Pada tahun 1993, Dennis Rodman mencapai titik terendah dengan depresinya dan melihat bunuh diri sebagai satu-satunya pilihan yang dapat mengakhiri kesengsaraannya. Kesehatan mental Rodman mulai memburuk dengan kepergian pelatih kepala Chuck Daly dari Detroit Pistons. Maklum, Si Cacing – julukan Rodman – memandang Daly sebagai mentor dan sosok ayah. Oleh karena itu, kepergiannya dan perubahan drastis pada sistem di Pistons menghidupkan kembali trauma masa kecilnya dan mendorongnya menuju kegelapan.
Rodman pernah mencoba bunuh diri dengan pistol sambil duduk di truknya. Pada saat itu, Ten dari Pearl Jam menjadi salah satu album yang paling banyak diputar di Amerika Serikat dan entah bagaimana membantu orang mengatasi kecemasan, kesepian, depresi, dan pikiran untuk bunuh diri.
Sama seperti Eddie Vedder, pentolan Pearl Jam, ayah Rodman telah meninggalkannya ketika dia baru berusia 3 tahun. Lagu Black dalam album itu menceritakan tentang kehilangan seseorang di awal kehidupan dan dampak kepergian mereka.
“Saya memiliki sedikit masalah pada tahun 1993, saya ingin melakukan semua hal yang disebut bunuh diri,” kata Rodman seperti dikutip dari GQ.
“Benar sekali. Ketika Anda mendengar lirik ini (Rodman berkata setelah menggumamkan lirik Black untuk beberapa waktu), itu menyelamatkan hidup saya, yang saat itu mencoba bunuh diri.”
Lagu Black pun secara khusus adalah lagu yang menghentikan Rodman untuk menarik pelatuk pistolnya.
Rodman Pernah Ditipu oleh Penasihat Keuangannya
Seorang ulusan Universitas Harvard, Peggy Ann Fulford, terkenal dengan moto membantu klien menciptakan kekayaan bergenerasi, pernah menjadi penasihat keuangan Rodman. Namun, Fulford menipu Rodman dan justru memperkaya dirinya sendiri.
“Sungguh menyedihkan saya memercayai seseorang yang saya anggap keluarga untuk mengelola uang saya, dan mereka melakukan kesalahan besar terhadap saya. Saya harap atlet dan selebritas lainnya bisa belajar dari pengalaman ini,” kata Rodman kepada CNBC.
Pada 2016, Peggy Ann Fulford ditangkap dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Daftar korbannya termasuk beberapa atlet lain di antaranya Travis Best dari NBA, Rashad McCants, Ricky Williams dari NFL, dan Lex Hilliard.
Jumlah total kerugian yang dilaporkan adalah sekitar 6 juta dolar AS dan dia harus mengembalikan 5,7 juta dolar AS kepada para kliennya.