Dempsey and Firpo, Lukisan Mahakarya George Bellows

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Lukisan berjudul Dempsey and Firpo ini menggambarkan kebrutalan duel tinju kelas berat dunia antara juara bertahan Jack Dempsey melawan Luis Angel Firpo. (M. Yusuf/Skor.id)
Lukisan berjudul Dempsey and Firpo ini menggambarkan kebrutalan duel tinju kelas berat dunia antara juara bertahan Jack Dempsey melawan Luis Angel Firpo. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR.id – Dempsey and Firpo merupakan salah satu lukisan paling ambisius yang pernah dibuat George Bellows. Sarat akan makna dan menunjukkan sejumlah momen dramatis, membuat banyak yang meyakini bila Dempsey and Firpo sebagai lukisan olahraga terbesar di Amerika. 

Dempsey and Firpo adalah hasil dari tugas yang diterima Bellow dari Saturday Evening Post untuk meliput pertarungan kejuaraan dunia tinju kelas berat antara juara bertahan Jack Dempsey dan penantangnya asal Argentina Luis Angel Firpo yang berlangsung pada 14 September 1923 di Polo Grounds, New York, Amerika Serikat.

Kegilaan itu berlangsung kurang dari empat menit. Pada ronde pertama, Firpo terjatuh hingga tujuh kali. Lalu, masih di ronde pertama, sebuah pukulan tangan kanan yang sangat keras dari Firpo membuat Dempsey terjungkal hingga keluar ring, melalui sela-sela tali. 

Dempsey mampu bangkit dan melanjutkan pertarungan. Total, 11 knockdown terjadi di antara kedua petinju, hanya sepanjang ronde pertama! 

Ronde kedua pun berlangsung. Sebuah pukulan keras dari Dempsey pun mengakhiri perlawanan Firpo, yang kala itu memiliki bobot tubuh lebih berat daripada lawannya.  

Meskipun akhirnya Dempsey keluar sebagai pemenang, Bellows memilih untuk mewakili momen dramatis ketika Firpo membuat lawannya terlempar keluar ring, lewat sebuah pukulan ke rahang. 

Banyak yang percaya bahwa penonton telah membantu mendorong Dempsey kembali ke atas ring, yang membuat kemenangannya itu kontroversial. Dari angle lukisan memang terlihat sejumlah penonton di sisi ring tengah menahan tubuh Dempsey. 

Litograf menangkap kejatuhan Dempsey dan ekspresi tertegun dari penonton. Efek terang-gelap menggambarkan tubuh atletis yang berotot dan juga menyampaikan drama perjuangan.

Kegembiraan semakin meningkat dengan kontras berwarna antara para petinju yang bermandikan cahaya seram, serta atmosfer gelap yang dipenuhi kepulan asap rokok di sekitar mereka.

George Wesley Bellows membuat lukisan Dempsey and Firpo – juga dikenal dengan nama Brodie's Revenge – pada 1924 dengan gaya Ash Can School, meskipun saat itu paling tidak ada tiga style lainnya yang tak kalah hebat: Modern art, American realism, dan realism.

George Bellows adalah seorang seniman Amerika yang lahir di Ohio. Ia belajar melukis di New York dan dianggap sebagai pelukis terpenting dalam kelompok yang kemudian dikenal sebagai The Ash Can School. 

Sebelum menjadi pelukis Bellows adalah seorang atlet. Dia memiliki karier bisbol cukup bagus di perguruan tinggi. Mungkin karena seorang atlet dan terbiasa aktif secara fisik, Bellows menjadi seorang pelukis yang sangat energik. 

Lukisan-lukisan Bellows – yang konon hampir mencapai 200 lebih, antara 1916 sampai 1924 – adalah sebuah studi dalam kekuatan yang terkendali seperti yang bisa dilihat didemonstrasikan oleh Dempsey and Firpo. 

Bellows memahami energi dan urgensi yang dibutuhkan saat berolahraga dan mampu mentransfer pemahaman ini ke atas kanvas. Lukisannya tentang Demphsey and Firpo menangkap momen penting dalam pertarungan ketika keduanya berjuang begitu keras untuk menang dan belum ada yang lebih unggul.

Ada sesuatu yang sangat mendasar tentang lukisan George Bellows yang satu ini; seolah-olah para pria berjuang untuk hidup mereka sendiri. 

Bellows telah menangkap esensi olahraga dalam lukisan ini dengan melukis pria yang mudah dilihat tidak memiliki pikiran lain di benak mereka saat itu selain bertahan hidup. 

Ketegangan di tubuh kedua petinju itu dramatis dan bergaya, serta membuat pencinta lukisan yang melihatnya, hampir bisa merasakan mereka saling tegang. 

Penonton memiliki kualitas yang menakutkan. Wajah orang-orang dibesar-besarkan dan hampir seperti topeng. Penonton juga digambarkan begitu terjebak pada saat itu sehingga mereka tidak bisa berbuat apa-apa. 

Subjek lukisan-lukisan Bellows berkisar dari adegan bergenre, masalah sosial, dan kekejaman perang hingga potret dan telanjang. Khusus tinju, Bellows membuat 18 litograf, 22 gambar, dan 6 lukisan, yang dibuatnya dari tahun 1907 hingga 1924. 

George Bellows menggunakan kuas catnya dengan sapuan yang kuat. Mungkin akan mencapai lebih banyak lagi karya seni hebat seandainya dia tidak meninggal dunia secara mendadak pada 1925 di usia yang baru 42 tahun. 

RELATED STORIES

Legenda Tenis John McEnroe, Kolektor Lukisan yang Sangat Mencintai Seni

Legenda Tenis John McEnroe, Kolektor Lukisan yang Sangat Mencintai Seni

John McEnroe mengoleksi karya seniman luar biasa seperti Jean-Michel Basquiat, Andy Warhol, dan Ed Ruscha.

Kesamaan Unik Karya Seni Klasik dan Fotografi Olahraga Modern

Kesamaan Unik Karya Seni Klasik dan Fotografi Olahraga Modern

Tidak banyak yang menyadari banyak pose objek lukisan klasik mirip dengan aksi atlet modern.

Lukisan Karya Martin Gordopelota Bicara tentang Perspektif Baru Sepak Bola Argentina

Gordopelota menekankan sisi sosial sepak bola pada karya-karyanya.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 20 Nov, 04:42

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 20 musim baru, EPA Super League U-20 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-20 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-20 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Nov, 04:42

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Nov, 04:42

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 18 musim baru, EPA Super League U-18 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-18 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-18 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Nov, 04:41

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2025-2026 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Nov, 04:41

Kompetisi usia muda Elite Pro Academy atau EPA kasta tertinggi untuk usia 16 musim baru, EPA Super League U-16 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

EPA Super League U-16 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen EPA Super League U-16 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 20 Nov, 04:40

Enam klub yang belum pernah terdegradasi dari Premier League (Liga Inggris). (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Liga Inggris

10 Bintang Liga Inggris Paling Bersinar di Jeda Internasional

10 pemain Liga Inggris yang bersinar di jeda Internasional, ada Nick Woltemade.

Pradipta Indra Kumara | 20 Nov, 04:05

Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Yusuf/Skor.id)

World

5 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Terbaru Curacao

Curacao menjadi salah satu negara terkecil yang lolos ke Piala Dunia.

Pradipta Indra Kumara | 20 Nov, 00:12

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. (Andreas Jovi Arnanda/Skor.id)

Badminton

Jonatan Christie Tersingkir Dini dari Australian Open

Pebulu tangkis yang akrab disapa Jojo itu takluk dari wakil Jepang, Yushi Tanaka, pada babak Round of 32.

Gangga Basudewa | 19 Nov, 21:11

Pelatih Persebaya, Eduardo Perez. (Grafis: Deni Sulaiman/Skor.id)

Liga 1

Nilai Persebaya vs Arema FC seperti El Clasico, Pelatih Bajul Ijo Pilih Persiapan Latihan Biasa

Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez, bicara jelang laga menghadapi Arema FC di Super League 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 19 Nov, 16:50

Load More Articles