- Kompetisi Basket paling bergengsi di tingkat pelajar, DBL, bergulir di Jakarta dan Surabaya pada Oktober 2021.
- Ini setelah DBL mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat.
- DBL akan melaksakan protokol kesehatan yang lebih ketat.
SKOR.id - Kompetisi Basket paling bergengsi di tingkat pelajar, Honda DBL, akhirnya kembali bergulir di dua kota besar Indonesia, Jakarta dan Surabaya.
Pada 2020, ajang DBL harus rela "vakum" akibat meluasnya dampak pandemi Covid-19.
PT DBL Indonesia selaku penyelenggara mendapatkan lampu hijau dari pemerintah pusat untuk mengadakan Honda DBL di dua kota tersebut.
Honda DBL 2021 Seri Jakarta dan Surabaya sendiri bakal berlangsung Oktober 2021 atau bulan depan.
PT DBL Indonesia bersama Pengurus Pusat Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi sudah melakukan pemaparan kepada Koordinator PPKM, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, maupun Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Protokol kesehatan yang sukses diterapkan pada Seri Nusa Tenggara Barat (NTB), Februari 2021 dan Sumatera Selatan (Sumsel), Maret 2021 menjadi pijakan.
Namun, pemerintah pusat meminta DBL untuk menyempurnakan lagi protokol kesehatannya. Itu sejalan dengan perubahan kondisi penyebaran Covid-19 di Indonesia.
“Kami meminta DBL diselenggarakan dengan protokol yang lebih ketat lagi,” ucap Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat, drg. Kartini Rustandi dalam rilis yang diterima Skor.id, Senin (6/9/2021) WIB.
“Kalau sebelumnya pakai Swab antigen, kalau bisa pada Honda DBL berikutnya pakai Swab PCR,” ucap drg. Kartni Rustandi.
Tidak hanya PCR, pemerintah juga memberi syarat vaksin Covid-19 dua kali untuk seluruh atlet, ofisial, maupun perangkat pertandingan. Sertifikat vaksin ditunjukkan melalui aplikasi PeduliLindungi.
Founder dan CEO DBL Indonesia, Azrul Ananda mengatakan, pihaknya siap menjalankan arahan pemerintah.
Ia pun berterima kasih kepada pemerintah yang membantu DBL Indonesia menyelenggarakan DBL di tengah pandemi Covid-19.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah, Pak Luhut, Pak Zainudin Amali, juga Kemenkes,” kata Azrul mengungkapkan.
“Sejak awal, kami ingin pelaksanaan DBL menjadi bagian dalam sosialisasi protokol kesehatan.”
5 Dampak Negatif Kecanduan Gadget pada Anak https://t.co/gJCBu1zTDt— SKOR.id (@skorindonesia) September 7, 2021
Berita lainnya:
Filter Air, Bisnis yang Ditekuni Rivaldo Tandra Setelah Pensiun dari Basket
Kedatangan Pelatih Anyar, Timnas Basket Putri Indonesia Optimistis Sambut Piala Asia FIBA 2021