- Daniel Ricciardo jawab kritik soal keputusan pindah terlalu dini sebelum F1 2020.
- Menurutnya, menunggu F1 2020 akan menutup peluang pindah McLaren.
- Kepindahan Daniel Ricciardo kali ini berbeda dengan saat hengkang dari Red Bull.
SKOR.id - Bulan Mei 2020, Daniel Ricciardo sudah memutuskan untuk hijrah ke McLaren mulai Kejuaraan Dunia Grand Prix Formula 1 (F1) 2021.
Ada yang memuji keputusan tersebut tetapi tidak sedikit yang mempertanyakan sikap yang diambil Daniel Ricciardo yang memutuskan pindah tim sebelum F1 2020 bergulir.
Pembalap Australia tersebut dinilai terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan hengkang dari Renault demi pinangan McLaren.
Baca Juga: Alasan Daniel Ricciardo Menerima Pinangan McLaren
Ternyata Daniel Ricciardo memiliki jawaban dan perhitungan tersendiri soal sindiran kepindahannya ke McLaren tersebut. Hal itu diungkapkan dalam podcast F1 lansiran Motorsport.
"Mungkin saya terlihat masih punya waktu mengambil keputusan untuk pindah. Tapi saya justru merasa kebalikannya jika sudah niat untuk pindah," kata Ricciardo.
Menurutnya, bursa transfer para pembalap F1 2020 berlangsung sangat cepat apalagi setelah keputusan Sebastian Vettel untuk mengakhiri kontrak dengan Ferrari.
Tim Kuda Jingkrak langsung beraksi dengan membajak Carlos Sainz Jr dari McLaren sebagai pengganti Sebastian Vettel musim depan.
Jika menunggu terlalu lama, Ricciardo takut peluangnya untuk pindah ke McLaren justru tertutup rapat.
"Ini skema yang terpikir di otak saya. Jika balapan dimulai Juli maka Anda tidak akan langsung bisa mengambil keputusan setelah balapan pertama atau kedua," katanya.
"Anda mungkin harus menunggu hingga Agustus atau September sampai tahu di mana posisi musim ini."
"Dari sanalah saya merasa bahwa (menunggu F1 2020 bergulir) sudah terlalu terlambat untuk meraih tempat yang Anda dambakan."
Meskipun memiliki pertimbangan yang matang sebelum mengambil keputusan, Ricciardo tidak menampik bahwa pilihannya hanya berdasar spekulasi semata.
Musim 2020 yang belum bergulir membuat Ricciardo hanya bisa menilai kondisi McLaren tahun 2019 yang menggunakan mesin Renault seperti timnya.
Padahal untuk musim 2021, McLaren akan ganti menggunakan power unit milik Mercedes.
Tyson Fury Sesumbar Bisa Kalahkan 5 Petarung Terbaik Kelas Berat Sepanjang Masahttps://t.co/7zXIahw7o6— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 22, 2020
"Tentu saja jika menilik tahun lalu, yang merupakan acuan terbaik saat ini, mereka (McLaren) adalah tim dengan masalah terbanyak," kata pembalap 30 tahun tersebut.
"Mercedes kemarin menang lagi tetapi McLaren tim dengan perkembangan terbaik. Itu cukup memotivasi mereka (McLaren) dan itu juga yang bisa jadi patokan saat ini."
Tidak seperti ketika memutuskan hengkang dari Red Bull pada 2018, Ricciardo mengaku tidak memiliki alasan khusus untuk pindah.
"Jujur saya tidak ada satu alasan khusus. Berbeda sekali ketika berada di Red Bull. Kala itu saya merasa Red Bull telah melakukan apapun untuk saya," ucap Ricciardo.
"Saya pun di sana sudah lama. Kami berjuang bersama dan memenangi berbagai lomba tetapi bukan gelar juara dunia. Jadi, Saya pikir saya butuh perubahan."
Daniel Ricciardo menyebut ia tidak bisa bicara gamblang karena belum mencapai target. "Saya pribadi memang tidak niat untuk menang tahun lalu," ucapnya.
F1 2020 akan digelar mulai 3-5 Juli di Red Bull Ring, Austria setelah gagal balapan perdana di Australia pada Maret lalu karena Covid-19.
Bersama Renault, Daniel Ricciardo cukup beruntung dengan menjalani tes privat di Red Bull Ring pada 16-17 Juni 2020.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Daniel Ricciardo Lainnya:
Asingkan Diri di Peternakan Keluarga, Daniel Ricciardo Rindu Atmosfer F1