- Ada 17 peraih sepatu emas dalam 24 musim kompetisi sejak Perserikatan dan Galatama dilebur.
- Ada tiga top skor fenomenal: Bambang Pamungkas, Sylvano Comvalius, dan Cristian Gonzales.
- Striker lokal diyakini tak akan menjadi top skor Liga 1 2020 karena kurang bisa bersaing.
SKOR.id - Era modern sepak bola Indonesia dimulai pada 1994. Itu ditandai dengan dimulainya kompetisi yang menyatukan dua kiblat sepak bola nasional.
Bila sejak 1979 ada dua kompetisi, yakni Perserikatan dan Galatama, mulai 1994 dua ajang sama-sama bergengsi itu dipersatukan oleh PSSI dengan nama Liga Indonesia.
Sejak musim 1994-1995 hingga 2019 atau dalam 24 musim kompetisi itu, telah lahir 17 peraih sepatu emas. Dari 17 itu ada tiga nama yang fenomenal.
Pertama, Cristian Gonzales. El Loco menjadi fenomenal sebab tercatat sebagai top scorer empat musim berturut-turut: 2005, 2006, 2007-2008, dan 2008-2009.
Kedua, Sylvano Comvalius. Striker asal Belanda ini menjadi perauh sepatu emas dengan torehan tertinggi dalam semusim, yakni 37 gol.
Baca Juga: 3 Kiper yang Gagalkan Penalti pada Tiga Pekan Pertama Liga 1 2020
Ketiga, Bambang Pamungkas. Sejatinya jumlah gol Bepe pada musim 1999-2000 hanya 24 gol, namun yang jadi istimewa karena meraih sepaatu emas dalam usia 19 tahun.
Torehan ketiganya pun bakal sulit terlampuai. Sejarah mencatat, tak setiap 10 tahun hingga 20 tahun muncul pemain dengan bakat seperti itu.
Maksudnya, sulit konsisten jadi top scorer dalam empat musim, membukukan 37 gol dalam semusim, dan sudah tajam saat berusia 19 tahun.
Bagaimana dengan musim ini? Karena baru berlangsung tiga pekan, belum bisa diprediksi. Namun, torehan Bepe dan Gonzales belum bisa disamakan.
Baca Juga: 7 Pemain Persija yang Tak Tergantikan, Evan Dimas Tak Masuk
Yang memungkinkan digapai atau dilampaui hanya torehan Comvalius, melesakkan 37 gol dalam semusim. Walau sulit, itu buka hal mustahil.
Untuk sementara striker Persib asal Brasil, Wander Luiz, memimpin daftar pencetak gol sementara Liga 1 2020 dengan torehan empat gol (satu lewat penalti).
Boaz, yang baru saja merayakan ulang tahun ke-34, diprediksi tak akan setajam masa jayanya dulu, sedang pemain muda Persipura belum ada yang sebaik Boaz.
Banyak kalangan meyakini, gelar sepatu emas musim ini, jika kompetisi tak dihentikan karena virus Corona, akan kembali direbut pemain asing.
Baca Juga: Budi Sudarsono: Striker Lokal Dikasih Main Sudah Bagus
Indikatornya, belum ada striker lokal yang memperlihatkan penyelesaian akhir cukup tajam. Yang diaggap masih mungkin walau sudah uzur hanya Ilija Spasojevic.
"Striker lokal sudah mendapat kesempatan tampil saja sudah bagus," kata Budi Sudarsono, mantan striker timnas Indonesia soal persaingan striker lokal.
Daftar Top Scorer Liga Indonesia
1994-1995: Feri Sandria (34)
1995-1996: Dejan Gluscevic (30)
1996-1997: Jacksen Fereira Tiago (26)
1997-1998: Kurniawan Dwi Yulianto (20)
1998-1999: Alain Mabenda (11)
1999-2000: Bambang Pamungkas (24)
2000-2001: Sadissou Bako (22)
2002: Ilham Jaya Kesuma (26)
2003: Oscar Aravena (31)
2004: Ilha Jaya Kesuma (22)
2005: Cristian Gonzales (25)
2006: Cristian Gonzales (26)
2007-2008: Cristian Gonzales (32)
2008-2009: Boaz Solossa dan Cristian Gonzales (28)
2009-2010: Aldo Barrreto (19)
2010-2011: Boaz Solossa (22)
2011-2012: Beto Goncalves (25)
2013: Boaz Solossa (25)
2014: Emmanuel Kenmogne (25)
2015: (cuma berjalan dua laga)
2016: (Indonesia disanksi FIFA)
2017: Sylvano Comvalius (37)
2018: Aleksandar Rakic (21)
2019: Marko Simic (28).