- Enam tahun kebersamaan Danilo Petrucci dan Ducati berakhir setelah sang pembalap dipastikan memperkuat tim Tech3 KTM pada MotoGP 2021.
- Performa Danilo Petrucci bersama Ducati tergolong inkonsisten dan sang pembalap mengaku kesulitan menaklukkan motor Desmosedici GP.
- Pada MotoGP 2020, Danilo Petrucci tak bisa tampil maksimal karena ia sudah tahu masa depannya tak lagi bersama Ducati.
SKOR.id - Enam tahun kebersamaan Danilo Petrucci bersama Ducati resmi berakhir setelah sang pembalap dipastikan hengkang ke Tech3 KTM pada MotoGP 2021.
Danilo Petrucci menghabiskan empat tahun pertamanya (2015-2018) bersama Ducati dengan tim satelit. Kemudian ia pindah ke tim pabrikan dan bertahan selama dua tahun.
Pembalap asal Italia itu pun mengaku kesulitan mengendarai motor Desmosedici GP dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada MotoGP 2020.
"Kami kesulitan dengan konstruksi ban belakang baru milik Michelin dalam waktu yang lama," ujarnya dikutip dari Speedweek.
"Pada musim ini, karena kalender balap yang ketat, hanya ada satu tes sepanjang musim yang dilakukan di Misano. Di situlah kami mulai mendapatkan progres set up."
Pembalap berjuluk Petrux itu juga merasa kesulitan untuk mengeluarkan potensi maksimal yang dimiliki motor Ducati.
"Satu masalah yang saya sadari, motor kami tak bisa konsisten di setiap lap. Sesi kualifikasi yang biasa menuntut 100 persen kemampuan menjadi tak semudah dulu," ujarnya.
"Pada tahun ini, saya kebanyakan lebih kuat saat balapan. Terkadang saya punya kecepatan seperti pembalap teratas tetapi saya melaju jauh di baris keempat atau kelima."
"Akibatnya, saya sering tidak bisa benar-benar menunjukkan kecepatan yang sebenarnya dalam sesi balapan," pria 30 tahun asal Italia itu menambahkan.
Menurut analisis Petrucci, masalah Ducati tersebut juga dirasakan oleh Honda pada MotoGP 2020.
Pada kesempatan tersebut, Danilo Petrucci juga mencurahkan isi hatinya terkait pengalamannya memperkuat Ducati dalam enam musim terakhir.
Danilo Petrucci sempat berujar jika kursi tim pabrikan Ducati diberikan kepadanya pada musim 2019 bukan karena ia lebih baik melainkan lebih murah dibanding Jorge Lorenzo.
Performa Petrucci bersama tim pabrikan Ducati tergolong tak konsisten. Sempat mencuri perhatian dengan tiga podium beruntun, ia justru jeblok pada paruh kedua MotoGP 2019.
Sedangkan pada MotoGP 2020, Petrucci lebih banyak berkutat di papan tengah meski sempat sekali menjadi pemenang pada GP Prancis.
"Saya selalu berusaha menunjukkan yang terbaik. Saya cukup konsisten sepanjang musim dan mencetak banyak poin tetapi terkadang saya juga keteteran," ujarnya.
"Misalnya terjadi pada musim 2019 ketika saya sempat menduduki peringkat ketiga klasemen tetapi hasil pada paruh kedua tidak terlalu bagus."
"Saya ingin menyaingi Marc Marquez, tetapi saya terlalu banyak berharap pada diri sendiri. Itu sebabnya saya tidak lagi tampil cukup cepat," Danilo Petrucci menjelaskan.
Sedangkan pada musim 2020, Danilo Petrucci mengaku sudah mengetahui kariernya bersama Ducati bakal berakhir sebelum musim dimulai.
Ia mengaku tak bisa tampil maksimal jika tahu masa depan kariernya sudah tidak ada di pabrikan tersebut.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita MotoGP Lainnya:
CEO Dorna Sports Ungkap Peluang Sky Racing VR46 Team ke MotoGP
Joan Mir Tunggu Kembalinya Marc Marquez di Tes Pramusim MotoGP 2021