- Bek PSS Sleman, Asyraq Gufron Rachmadhan, kurang sepakat dengan wacana pemotongan gaji pemain.
- Pemain bertahan berusia 24 tahun itu berharap manajemen dan jajaran direksi PSS Sleman mengambil keputusan yang bijak.
- Apa pun keputusannya, Gufron akan tetap menerima segalanya dengan legawa.
SKOR.id - PSSI telah mengeluarkan keputusan untuk menghentikan Liga 1 dan Liga 2 2020 hingga akhir Mei 2020.
Selain itu, PSSI juga telah merilis surat resmi perihal keputusan masa depan seluruh kompetisi sepak bola Indonesia pada Jumat (27/3/2020).
Keputusan pertama, PSSI menetapkan kompetisi akan kembali digelar pada 1 Juli 2020, jika pemerintah telah mencabut masa darurat wabah virus corona.
Baca Juga: Asyraq Gufron Terbebas dari Rasa Cemas dan Kirim Pesan untuk Wander Luiz
Kedua, PSSI menyatakan bahwa dalam masa penundaan kompetisi, seluruh kontestan liga berhak membayarkan gaji pemain, pelatih, serta ofisial sebesar 25 persen.
Baca Juga: Selepas Bela Persija pada 2003, Pemain Asing Ini Jadi Penyanyi di Brasil
Mendengar wacana perihal pemotongan gaji pemain tersebut, bek PSS Sleman, Asyraq Gufron Rachmadhan, mencoba angkat bicara.
Gufron merasa keberatan apabila pemain hanya mendapatkan gaji sebesar 25 persen dari kontrak yang telah disepakati.
"Saya sebetulnya kurang sepakat dengan wacana pemotongan gaji pemain yang membuat kami menerima 25 persen dari nilai kontrak," kata Gufron, saat dihubungi Skor.id, Sabtu (28/3/2020).
Baca Juga: Liga 1 2020, Man of The Match PSS Sleman vs Tira Persikabo: Asyraq Gufron
Meskipun demikian, bek berusia 24 tahun ini akan tetap legawa jika seandainya gaji yang diterima hanya sebesar 25 persen.
"Saya berharap, PSS Sleman mengambil keputusan yang terbaik untuk pemain. Seandainya dipotong, saya tetap akan menerima dengan legawa," kata mantan pemain Persis Solo ini.
Hari ini, Sabtu (28/3/2020), PSS Sleman menggelar pertemuan antara jajaran direksi dengan manajemen untuk menanggapi keputusan PSSI mengenai kelanjutan Liga 1 2020.
Selain itu, agenda pertemuan ini juga akan membahas perihal pembayaran gaji pemain dan pelatih.
"Setelah ada keputusan terbaru dari federasi, besok kami akan menggelar rapat dengan Pak Marco Garcia Paulo (Dirut PSS). Termasuk, perihal kontrak dan gaji pemain," kata Danilo, Jumat (27/3/2020) malam.
Baca Juga: PSS Sleman Bahas Kepastian Kontrak dan Gaji Pemain pada Rapat Direksi
"Paling tidak, rapat ini membahas jangka pendek dulu sampai Juni 2020. Semua akan dibahas dengan jajaran direksi dan manajemen," ujarnya menjelaskan.
Karena, penyebaran virus corona makin meluas, Liga 1 2020 dipastikan bergulir lagi pada 1 Juli 2020.
Sepak bola Indonesia ditetapkan libur selama tiga bulan, yakni April, Mei, dan Juni 2020. Dalam rentang periode itu klub hanya diwajibkan membayar gaji 25 persen dari kontrak.
Baca Juga: Ini Arahan Federasi Sepak Bola Malaysia soal Potong Gaji Efek Corona