- Gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar, merupakan pemain yang serius menjadi pengusaha.
- Dedi Kusnandar mulai tergerak menjajaki bisnis karena kejadian pada 2015 dan kian berkembang karena orang di sekitar.
- Beberapa pemain belajar usaha darinya, Dedi Kusnandar merasa sudah berada di jalur yang benar.
SKOR.id - Gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar, adalah seorang pengusaha di balik profesinya sebagai pesepak bola.
Di luar lapangan memang banyak pemain yang memilih menjalankan usaha. Namun, untuk Dedi, pilihan itu tidaklah sembarangan.
Tiga usaha sekaligus dimiliki gelandang berusia 28 tahun ini dan semua terbilang maju yakni kos-kosan, kedai, dan usaha laundry.
Berita Persib Lainnya: Liga 1 Dilanjutkan atau Tidak, Robert Rene Alberts Ungkap Perencanaan Persib
Dedi pun bercerita mengapa dirinya memutuskan menjadi pesepak bola yang sangat serius di bidang bisnis, yang dibagikan saat live Instagram Skor.id.
"Pertama karena kejadian 2015. Dengan dibekukannya sepak bola, mungkin semua pemain kaget," kata Dedi, Jumat (22/5/2020) malam.
"Kami (pemain) sudah nyaman dengan gaji rutin. Jadi tidak memikirkan apalagi menyiapkan soal masa depan," ia menambahkan.
Ya, saat sepak bola Indonesia dibekukan FIFA pada 2015, saat itulah gelandang kelahiran Sumedang, Jawa Barat, ini berpikir untuk menjalankan usaha.
"Kemampuan pesepak bola berapa tahun sih bisa bermain dengan maksimal? Itu pun belum ada jaminan kalau cedera," ucap Dedi.
"Umur terus bertambah. Belum tentu pula pemain bisa konsisten. Jadi dari kejadian 2015 itu, saya, dengan disarankan orang tua, akhirnya memutuskan berbisnis," ia menjelaskan.
Sadar merupakan pelaku usaha baru, ia pun memilih bisnis yang berisiko rendah yakni usaha kos-kosan.
Ditambah lagi, kebetulan di lingkungan tempat tinggalnya di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, juga banyak kampus.
"Setelah sukses berjalan, saya mau mencoba yang lebih dengan berbisnis kuliner, belajar dengan kakak kandung," kata Dedi.
"Ditambah ada pengalaman saya main di luar negeri, terkait makanan yang saya suka. Saya coba mengambil risiko dengan bisnis kedai," ia menjelaskan.
Sekali lagi, bisnis pemain yang pernah merumput di Sabah FA, Malaysia, ini pun kembali berjalan lancar.
Setelah berumah tangga, ia pun semakin berani berkutat dalam dunia bisnis dan menambah sektor usahanya di bidang laundry.
"Usai nikah bersama istri saya coba bisnis lain lagi. Saya berani karena istri punya basic manajemen, jadi ada yang bantu mengurusi," ujar Dedi.
"Kehadiran istri bisa berbagi mengelola, lebih banyak dikerjakan dia, saya cuma memantau atau mengawasi," ia melanjutkan.
Gelandang asli didikan Diklat Persib ini mengakui, pilihannya jadi pebisnis sempat membuatnya harus membagi konsentrasi antara sepak bola dan bisnis.
Tapi masalah itu kini telah teratasi dengan kehadiran sang istri yang kian memajukan usahanya dengan promosi online.
"Saya juga berbisnis tidak hanya aji mumpung punya nama besar, tapi juga mengedepankan kualitas," kata Dedi.
Berita Persib Lainnya: Firman Utina Cerita Rahasia Juara Persib dan Cara Mendidik Anak
"Banyak juga sih yang bertanya soal itu (bisnis). Bukan berarti saya sudah sukses di bisnis, tapi yang saya rasakan sudah berada di jalur yang benar," ia menjelaskan.
Dedi juga mengakui sampai sekarang ada beberapa teman, termasuk pemain sepak bola, yang belajar dari dia. Dedi pun senang bisa berbagi ilmu.