- Bambang Pamungkas bicara beda kedudukannya bersama Persija Jakarta.
- Menurut Bambang Pamungkas, pekerjaan sebagai manajer Persija penuh dengan tanggung jawab.
- Meniti karier sebagai pesepak bola profesional selama 20 tahun, Bambang Pamungkas pensiun bersama Persija Jakarta akhir musim lalu.
SKOR.id - Bambang Pamungkas memutuskan gantung sepatu sebagai pesepak bola profesional pada akhir musim lalu bersama Persija Jakarta.
Seusai memutuskan pensiun, tak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk Bambang Pamungkas menerima tawaran menjabat sebagai manajer Persija Jakarta.
Menurut pemain yang karib dipanggil Bepe itu, tawaran menjadi manajer Persija sudah disampaikan pada awal musim Liga 1 2019.
Berita Persija Lainnya: Bambang Pamungkas Ungkap Alasan Setuju Jadi Manajer Persija Jakarta
Semasa karerinya sebagai pemain, Bepe dikenal sebagai striker predator kotak penalti. Bahkan, tak sedikit gol yang ia cipatakan melalui tandukan.
Legenda hidup Macan Kemayoran itu memulai karier sepak bola profesionalnya dengan berseragam Persija pada 1999. Total, 20 tahun dia menjadi pesepak bola aktif.
Dalam kanal YouTube Rendy Juliansyah dan Hanif Sjahbandi, Bepe menceritakan perbedaan pekerjaan menjadi manajer dengan pemain.
Baca Juga: Jika Liga 1 Lanjut, Ismed Sofyan Ingin Protokol Kesehatan Superketat
"Bedanya, sekarang tidak capai. Kalau dulu kan lari-lari, sekarang tidak lari-lari. Sebenarnya begini, posisi saya kan berbeda, saya menyiapkan sesuatu yang berkaitan dengan tim termasuk terasa pemain," kata Bepe.
"Sedangkan yang berkaitan dengan tim di lapangan tentu tugas Sergio (Farias), kami kolaborasi."
"Saya memikirkan semua tentang filosofi tim di luar lapangan, Sergio dalam lapangan," Bepe menambahkan.
Selain itu, lelaki kelahiran Kabupaten Semarang, Jawa Tengah itu menyebutkan satu hal yang menarik menjabat sebagai manajer Persija.
Baca Juga: Timnas Laos Bisa Segera ''Mengungguli'' Timnas Indonesia
"Hal yang menarik sekarang, saya bisa menghukum orang. Seperti kemarin, ada pemain Persija yang menendang botol, lalu saya hukum," ujar Bepe.
"Jadi, saya bisa melakukan itu karena punya otoritas untuk itu. Itu merupakan bagian kewajban dan kinerja saya dalam tim, bagaimana saya membentuk karakter tim."
"Sekarang, ada pemain macam-macam tidak mungkin saya diemin," tutur Bepe.
Selain itu, lelaki yang pernah berseragam klub Malaysia, Selangor FA tersebut menjelaskan soal tanggung jawab menjadi manajer.
"Tanggung jawab saya lebih besar. Kalau dulu sebagai pemain, saya hanya bertanggung jawab pada diri saya sendiri," ujar Bepe.
Baca Juga: Esai Foto: Final SEA Games 2011, Kenangan Pahit Timnas Indonesia U-23 di Jakarta
Menurut Bepe, ketika menjadi manajer, dia harus bisa meningkatkan performa tim secara keseluruhan di luar lapangan.
"Itu baik bagaimana schedule mereka, bagaimana look mereka di luar lapangan. Bagaimana tim ini dilihat sebagai Persija Jakarta, yang rapi, tertib, dan sebagainya," ujar Bepe.
"Itu merupakan bagian yang saya pikirkan, termasuk bagaimana pemain merepresentasikan diri di publik."
"Jadi lebih rumit, tetapi cukup menyenangkan. Artinya, manajer levelnya lebih tinggi sedikit dari kapten," Bepe menjelaskan.