- Aprilia RS-GP jadi salah satu tim yang masuk dalam persaingan gelar juara dunia MotoGP 2022.
- CEO Aprilia, Massimo Rivola, disebut-sebut sebagai sosok penting dibalik kesuksesan tersebut.
- Salah satu terobosan yang dilakukan Massimo Rivola adalah membuat metode kerja tim lebih terstruktur secara keseluruhan.
SKOR.id - Aprilia RS-GP menjelma jadi tim yang patut diwaspadai oleh para rival di MotoGP 2022.
Bahkan, Aleix Espargaro masuk dalam kandidat kuat juara dunia MotoGP 2022 setelah tampil konsisten sepanjang musim ini.
CEO Aprilia, Massimo Rivola, disebut-sebut sebagai sosok penting di balik peningkatan signifikan yang dialami tim asal Italia itu dalam beberapa tahun terakhir.
Sejak menjabat pada 2019, Rivola telah melakukan banyak perubahan besar di dalam tim Aprilia.
Rivola yang datang dari ajang Formula 1 ketika bekerja sebagai staf Ferrari kemudian membawa metode kerjanya untuk diaplikasikan pada tim barunya di MotoGP.
Bahkan, beberapa teknologi yang terpasang pada Aprilia RS-GP terinspirasi dari apa yang digunakan pada mobil F1.
Pria 50 tahun itu juga membuat metode kerja tim lebih terstruktur secara keseluruhan dibandingkan sebelum kedatangannya. Proses transisi tentu tidak mudah.
“Saat Anda secara teknis tertinggal jauh, Anda perlu menemukan cara untuk menutup celah dengan cepat. Ketika Anda perlu meningkatkan kinerja, kualitas sering kali mengalami penurunan,” kata Rivola dilansir Motorsport.
“Lihatlah Ferrari di Formula 1, apa yang terjadi di sana saat ini. Tapi, sekarang kami telah menjadi perusahaan yang lebih baik. Kontrol kualitas juga telah ditingkatkan."
“Kami telah menerapkan sedikit level di berbagai area. Anda tidak dapat menyebutkan satu area yang membuat kami lebih efektif."
"Begitu pula, tidak ada satu aspek pun yang menonjol yang bisa kami sebut sebagai titik balik. Kami secara bertahap meningkat di semua bidang,” Rivola menjelaskan.
Peningkatan paling terlihat adalah performa Aleix Espargaro yang saat ini ruting bersaing di barisan depan.
Padahal, pada masa lalu, pembalap asal Spanyol itu hanya mampu berada di barisan tengah.
Ini menunjukkan bahwa motor Aprilia RS-GP memiliki kinerja yang lebih baik dan dapat dikendalikan dengan baik oleh pembalapnya.
“Ketika Aleix mengamati tren, kami jadi perusahaan yang lebih baik dan motor kami jadi lebih bertenaga. Dia juga ingin membuktikan kepada kami bahwa dia bisa memberikan performa yang diinginkan,” ujarnya.
“Sebelumnya, motor belum siap untuk bersaing di posisi teratas. Sekarang, kami memang tidak memiliki motor terbaik di trek tetapi kami bisa berada di depan."
“Ini membuat Aleix tetap tenang. Aleix sudah mulai berpikir sedikit lebih jauh. Hasilnya, kinerjanya menjadi lebih konsisten,” ujarnya memungkasi.
Baca Berita MotoGP Lainnya:
Alasan Aprilia Tak Ubah Line Up Pembalap untuk MotoGP 2023
Miguel Oliveira Memilih Membelot ke Aprilia, Bos KTM Tech3 Maklum