- Rencana masuknya seri MotoGP Indonesia di Mandalika pada musim 2021 ternyata memiliki ''efek samping'' terkait dengan investasi di Indonesia.
- Kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan beberapa pihak asing pun terjalin dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ini.
- Potensi properti Mandalika bahkan disebut akan menjadi salah satu yang termahal setelah kawasan Nusa Dua, Bali.
SKOR.id - Sejak awal diresmikan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok, memang menjadi salah satu prioritas pemerintah Indonesia menggaet investasi asing.
KEK Mandalika digadang-gadang akan menjadi tujuan pariwisata baru, salah satunya wisata olahraga dengan gelaran MotoGP Mandalika.
Jelang MotoGP Mandalika yang digadang-gadang bisa dimulai pada musim 2021, kawasan pesisir selatan NTB ini tengah dipercantik dengan beragam pembangunan.
Lantas, sebesar apa potensi ekonomi yang akan dikelola di kawasan ini?
Jika dirunut dari 2018, berdasarkan catatan dalam situs Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, komitmen awal investasi di kawasan Mandalika tercatat sudah lebih dari Rp13,5 triliun pada April 2018. Jumlah tersebut sudah naik berkali-kali lipat saat ini.
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk juga menggandeng EBD Paragon tak lama sejak kawasan ini disahkan. PT PP dan EBD Paragon membangun kawasan Paramount Lombok Resort and Residence seluas 7,65 hektare dan akan menyediakan 500 kamar dengan investasi senilai Rp1,2 triliun.
EBD Paragon dimiliki oleh perusahaan Arab yang juga memiliki rumah produksi Paramount Pictures di Amerika Serikat. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada Desember 2020.
ITDC atau PT Pengelolaan Pariwisata Indonesia (Persero), selaku pengembang KEK Mandalika, juga sudah mengantongi komitmen investasi dari Vinci Grand Project, BUMN asal Prancis, untuk mengembangkan Mandalika Street Race Circuit Cluster.
Proyek klaster seluas 120 hektare tersebut akan melengkapi akomodasi berkelas internasional di The Mandalika dengan nilai investasi 950 juta dolar Amerika.
Selanjutnya, ada Qatar Investment Authority, yang menggarap proyek ''pariwisata halal'' di atas lahan seluas 250 hektare dengan nilai investasi 2 miliar dolar Amerika.
Potensi ini makin besar setelah disahkannya Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja pada Oktober 2020.
Hak Guna Bangunan (HGB) yang kini boleh didapatkan warga negara asing menjadi game changer dalam investasi di kawasan Mandalika.
Catatan South China Morning Post menyebut, gelombang investasi dari Hongkong telah masuk melalui Selo Group. Kawasan Selong Selo menjadi kawasan resor yang bisa menjadi rumah kedua bagi investor asing.
Resor lain yang juga menjadi andalan adalah Torok Hill Resort di kawasan Pantai Torok Bare. Proyek ini sempat dinobatkan sebagai pengembangan hotel terbaik di Indonesia oleh PropertyGuru Asia Property Awards.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Olahraga di TV Hari Ini https://t.co/R66Ewt7B9D— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 14, 2020
Berita MotoGP lainnya:
Mandalika Racing Team Jadi Tim Indonesia Pertama di Moto2
Catatan CEO Dorna Sports untuk MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika