- Tahun 2020 telah sampai di ujungnya.
- Banyak harapan yang tidak berjalan sesuai rencana pada 2020 akibat adanya pandemi.
- Mereka yang terdampak tetap mencoba tersenyum di balik luka, termasuk pelaku olahraga.
SKOR.id - Awal 2020 kita terbius oleh euforia seperti biasa dalam menyambut tahun baru. Ketika itu, tidak ada prasangka bakal ditimpa bencana.
Resolusi menjadi pemantik motivasi untuk membuat diri menjadi lebih baik.
Yang namanya harapan, pastinya ingin berjalan sesuai rencana.
Tapi ternyata, tiba-tiba kita dikagetkan dengan makhluk tak berwujud, yang mengguncangkan dunia menjelang akhir kuartal pertama.
Ia mampu membuat semuanya berubah, masuk ke dalam tatanan hidup baru.
Termasuk olahraga. Kegiatan yang begitu banyak digemari, terpaksa ikut terisolasi.
Berbagai event kelas dunia pun ditunda, akibat wabah yang tak kunjung reda.
Kompetisi dalam negeri juga seperti dikebiri.
Saat belahan dunia lain bisa menggulirkan liga, di Indonesia justru tersandera.
Padahal, para operator olahraga sudah menjanjikan dan berupaya menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan. Tapi, lagi-lagi terbentur kekuasaan.
Kecewa pasti ada. Tapi mereka yang terdampak tetap mencoba tersenyum di balik luka.
Berat...begitu katanya. Bergerak dalam ruang terbatas mencari solusi agar tidak mati karena pandemi.
Setidaknya, dari tahun ini kita belajar. Bagaimana merasa cukup, menghargai sesama, dan saling menguatkan dalam situasi yang tidak wajar.
Harapan untuk tahun depan tetap coba diapungkan. Semoga ada jalan untuk kembali bertahan di tengah ketidakpastian.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
2020 Tahun Pudarnya Fungsi Playmaker, Tergerus oleh Sepak Bola Bertempo Cepat https://t.co/Nbcdh6gaPT— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 31, 2020
Baca Juga Berita Olahraga Lainnya:
Lima Turnamen Esport dengan Jumlah Penonton Terbanyak pada 2020
2020 Tahun Pudarnya Fungsi Playmaker, Tergerus oleh Sepak Bola Bertempo Cepat