- Casey Stoner berharap motor di MotoGP harusnya semakin lama semakin sulit untuk dikendarai.
- Stoner menilai MotoGP kini tampak komersil dengan budget pembangunan motor yang melambung tinggi,.
- Sang legenda ingin beberapa bagian motor tak lagi digunakan, dan motor MotoGP harus makin sulit dikendarai.
SKOR.id - Sosok Casey Stoner memang sudah pensiun dari MotoGP pada akhir musim 2012, namun kepeduliannya terhadap balapan tak pernah pudar.
Saat itu, Stoner gantung helm setelah memenangkan dua gelar juara dunia; satu untuk Ducati pada 2007 dan satu untuk Honda pada 2011.
Setelah 10 tahun, Stoner kembali ke paddock MotoGP sebagai "tamu" selama putaran terakhir musim 2021.
Namun, kesan "negatif" justru muncul dibenak sang legenda. Bagi Stoner, MotoGP kini seperti balapan yang mengutamakan uang.
"Saya ingin memiliki suara dalam peraturan teknis, jujur. Jelas itu akan menjadi kontroversial, tapi saya percaya ada elemen di motor MotoGP sekarang yang tidak perlu," kata Stoner dikutip dari Motorsport.
"Kritik saya jelas bukan masalah keamanan, tapi mereka (tim dan pabrikan) hanya mendorong naiknya harga dan segalanya hingga menyentuh atap (batas tertinggi)."
Bahkan, Stoner menyebut MotoGP seperti berubah menjadi Formula 1 dalam hal gelontoran biaya.
"Harusnya kami mencoba untuk membuat segalanya lebih hemat biaya. Namun, pada dasarnya saat ini seperti mengubahnya (MotoGP) menjadi Formula 1 yang biayanya sangat mahal."
“Jadi, saya ingin melihat bagian-bagian tertentu hilang. Secara elektronik juga, saya pikir perlu ada pengurangan besar."
Ide Stoner ini memang tampak membuat MotoGP mundur selangkah. Namun, bagi rival Valentino Rossi ini, kemunduran ini diperlukan.
"Sejujurnya saya pikir kita perlu mundur selangkah. Saya ingin melihat mereka (pembalap) jatuh, saya ingin melihat orang-orang berjuang untuk cengkeraman ban di tikungan," kata Casey Stoner menilai.
“Setelan sepeda juga akan jauh lebih berdampak besar di balapan. Saya pikir untuk beberapa hal yang harus diubah, balapan akan luar biasa."
Stoner terkenal kritis terhadap arah MotoGP pada tahun 2012 dengan peraturan CRT, yang pada akhirnya membuka jalan bagi spesifikasi elektronik yang digunakan saat ini yang telah membantu membuat MotoGP begitu kompetitif.
Sejak pergantian komponen elektronik itu pada 2016, sembilan pebalap memenangkan balapan pada 2016.
Catatan tersebut berlanjut, sembilan pembalap juga naik podium tertinggi pada 2020 dan delapan pebalap mencetak kemenangan pada 2021.
Lihat postingan ini di Instagram
Berita MotoGP lainnya:
Misi Utama Ducati di MotoGP 2022: Juara Dunia!
Franco Morbidelli Korbankan Libur Musim Dingin demi Bangkit di MotoGP 2022
Repsol Honda Pastikan Memulai Musim MotoGP 2022 Bersama Marc Marquez