- Penyelenggaraan PON diharapkan menjadi sarana evaluasi pembinaan atlet di tiap daerah.
- Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas atlet demi menembus persaingan internasional.
- Calon tuan rumah PON juga harus menyesuaikan kesiapan dengan kemampuan sebelum mengikuti bidding.
SKOR.id - Pekan Olahraga Nasional (PON) diharapkan jadi sarana evaluasi pembinaan atlet oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setiap daerah.
Pembinaan yang tepat akan berdampak pada kualitas atlet agar mereka bisa menembus persaingan di kancah internasional.
Hal ini dikemukakan Menpora Zainudin Amali dalam Rakernas KONI Pusat 2022 di Golden Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2022).
"PON empat tahun sekali, itu artinya evaluasi terhadap pembinaan di daerah sudah sejauh mana yang dilakukan KONI-KONI daerah dan induk cabor," katanya.
Menpora Amali menekankan pentingnya kesiapan tuan rumah saat mengikuti bidding. Kesiapan mereka harus sesuai kemampuan atau sumber daya.
"Kalau sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah multievent PON, maka kesiapannya harus sungguh-sungguh," kata pria 60 tahun itu tersebut.
"Kemudian, jangan berambisi terlalu besar mempertandingkan sekian banyak cabor padahal kemampuannya tidak seperti itu agar tidak terkesan memaksakan diri."
"Kami senang kalau ada daerah yang mengajukan diri jadi tuan rumah. Tapi, untuk jadi tuan rumah tidak cukup dengan keinginan, harus ada kesiapan dan disesuaikan dengan kemampuan."
"Yang paling utama kesiapan tuan rumah. Pemerintah akan memberi dukungan tapi jangan berharap terlalu besar yang akan dominan pemerintah pusat," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Menpora juga menegaskan kepada KONI daerah untuk menghentikan pola ambil atlet dari daerah lain demi mengejar target.
"Yang paling penting, jangan memaksakan diri agar selalu jadi juara umum dengan melakukan segala cara," ujar pria asal Gorontalo tersebut.
"Saya titip benar kepada Ketua Umum KONI karena kita sudah menuju prestasi global, hal seperti ini harus diperketat."
"Benar-benar kualitas pembinaan yang kita lihat. Bukan ambil sana sini atlet yang sudah dibina daerah lain. Saya berharap itu dihentikan, tidak baik untuk pembinaan."
Baca Berita Olahraga Lainnya:
Menpora: Stop Pembajakan Atlet, Daerah Harus Membina dari Bawah
Slank Dukung Koalisi NTB dan NTT Tuan Rumah PON 2028