- Dua mantan pemain timnas Indonesia, Agung Setyabudi dan I Komang Putra, mempunyai kedekatan yang istimewa.
- Agung Setyabudi dan I Komang Putra selalu bermain di tim yang sama kecuali di pengujung karier.
- Kegemilangan keduanya juga membuat mereka dipangil ke timnas Indonesia.
SKOR.id - Hubungan sahabat bisa dijalin oleh siapa saja, tak terkecuali di kalangan pemain sepak bola, I Komang Putra dan Agung Setyabudi.
Di masa jayanya, I Komang Putra dan Agung Setyabudi adalah sepasang sahabat yang seolah tak terpisahkan.
Selalu bersama sejak belia menjadi faktor yang membuat I Komang Putra dan Agung Setyabudi sangat mengenal satu sama lain.
Komang dan Agung tergabung sama-sama menempuh pendidikan di Diklat Ragunan. Sama-sama lahir tahun 1972 membuat keduanya berada dalam satu kelas.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Kabar Terkini 20 Pemain Timnas Indonesia di Piala Tiger 2000 (Bagian 1)
Ditambah lagi, Komang dan Agung juga masuk dalam tim PSSI Garuda II yang berisi pemain-pemain muda era 1990-an.
Kedekatan keduanya makin erat sejak saat itu hingga menapaki karier di tim senior.
Komang dan Agung sama-sama membela tim Arseto Solo pada 1992. Menurut Komang, hal tersebut bukan kesengajaan.
PSSI Garuda II diasuh oleh Sigit Harjojudanto yang juga memiliki pengaruh di Arseto. Walhasil, para pemain timnas seperti Komang, Agung, dan Rochi Putiray pun ditarik.
Arseto pun sempat menjadi jawara kompetisi Galatama pada 1992.
Enam tahun setelah itu, Arseto dinyatakan bubar karena pergantian rezim yang menyebabkan krisis moneter di Indonesia pada 1998.
Kompetisi musim tersebut berhenti di tengah jalan tanpa ada juaranya.
Petualangan Komang dan Agung pun berlanjut. Keduanya sepakat bergabung dengan tim Mahesa Jenar, PSIS Semarang.
Versi Komang, Agung yang lebih dulu mendapat tawaran dari PSIS.
"Agung dapat tawaran pertama. Tapi kemudian ada yang menghubungi saya dari manajemen, mungkin rekomendasi dari dia," kata Komang Putra kepada Skor, Selasa (21/4/2020).
Bersama Agung dan Komang PSIS Semarang menjadi juara Liga Indonesia V pada 1998-1999.
Bermaterikan pemain-pemain seperti Bonggo Pribadi, Wasis Purwoko, dan Tugiyo, PSIS menang 1-0 atas Persebaya Surabaya di Stadion Klabat, Manado, pada partai final.
Nahas, PSIS kemudian degradasi ke Divisi Utama pada musim berikutnya alias 1999-2000.
Komang dan Agung pun hengkang, namun masih dalam satu tim, Persebaya Surabaya.
Pada Liga Indonesia VII tahun 2001, Komang dan Agung bergabung dengan Bajul Ijo arahan Rudi Keltjes.
Persebaya musim itu mampu menembus babak semifinal sebelum dikalahkan oleh Persija Jakarta dengan skor 1-2.
Komang dan Agung bertahan semusim lagi di Persebaya. Pada 2002 ketika Persebaya degradasi ke Divisi Satu, keduanya sepakat angkat kaki.
Yang menarik, Komang menceritakan bahwa dirinya sempat mendapat kontrak baru dari Persebaya sebelum memutuskan hengkang.
"Tapi saya mengundurkan diri dan ikut Agung ke PSIS," ucap Komang.
Sekali lagi Komang dan Agung membela panji PSIS pada 2003 setelah kembali ke Divisi Utama.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Kabar Terkini 20 Pemain Timnas Indonesia di Piala Tiger 2000 (Bagian 2)
"Istilahnya kami ini sepaket. Komang mau ke mana saya ikut, dan sebaliknya," ucap Agung Setyabudi ketika dikonfirmasi.
Pada periode kedua membela PSIS, Komang dan Agung mengantar tim kebanggaan Snex dan Panser Biru ini menjadi semifinalis Liga Indonesia 2005.
Agung kemudian meningalkan Komang dan PSIS pada musim 2005-2006. Kala itu ia memilih untuk kembali ke kampung halamannya di Solo.
Mantan kapten timnas Indonesia itu juga mendapat pekerjaan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Solo.
Sementara Komang masih teguh menjaga gawang PSIS Semarang hingga 2008.
Kendati sempat berpisah, Komang dan Agung pensiun di tim yang sama yakni Persis Solo. Dibesarkan di Arseto, keduanya kompak gantung sepatu di Kota Bengawan.
Agung pensiun lebih dulu pada 2010, sementara Komang menyusul setelah musim 2012-2013 (Liga Primer Indonesia).
Kedekatannya dengan Agung, diakui Komang, sudah seperti keluarga sendiri.
Mereka hampir selalu menjadi rekan sekamar di klub maupun timnas. Di luar lapangan pun keduanya terkenal dekat.
"Sampai sekarang masih sering kontak-kontakan, meski tidak seintens dulu," kata Agung.
"Di luar lapangan kami juga dekat, sering nongkrong bareng dan bincang-bincang seputar sepak bola," Agung melanjutkan.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: 90 Tahun PSSI: Mantan Pemain Timnas Indonesia yang Jadi Ketum PSSI
Kesibukan yang dijalani Komang dan Agung memang membuat keduanya kini makin jarang bertemu.
Komang menjadi pelatih kiper di PSIS Semarang sedangkan Agung kini masih menjadi pegawai di PDAM.