- Boy Jati Asmara merupakan penyerang Persib Bandung pada Liga Indonesia 2005.
- Publik sepak bola Bandung juga menjuluki Boy sebagai bad boy. Hal tersebut karena emosinya yang mudah memuncak di lapangan.
- Saat ini, Boy fokus untuk mengasah kemampuannya dalam melatih. Boy sudah memiliki modal dengan mengantongi lisensi kepelatihan B AFC.
SKOR.id - Ngotot dan meledak-ledak, adalah dua kata yang terlintas dibenak bobotoh ketika mengingat sosok Boy Jati Asmara.
Boy Jati Asmara merupakan penyerang Persib Bandung pada Liga Indonesia 2005.
Jauh sebelum itu, tepatnya pada musim 2002, nama Boy sejatinya sudah masuk dalam daftar skuad klub berjulukan Maung Bandung itu.
Boy, yang kala itu masih berusia 19 tahun promosi ke tim senior bersama dua pemain seangkatannya, Eka Ramdani dan Erik Setiawan.
Ketiga pemain tersebut, dipromosikan oleh Deni Syamsudin, pelatih kepala Persib pada musim 2002.
Namun sayang, kiprah Boy bersama tim senior tak sesuai dengan harapannya. Boy tidak mendapatkan kesempatan tampil.
Setelah itu, Boy memutuskan pindah ke Persijatim Solo FC hingga akhirnya merapat ke Persipura Jayapura pada Liga Indonesia 2004.
Setelah semusim bermain untuk Persipura, Boy diminta pulang ke Persib. Indra Thohir, adalah sosok yang meminta Boy pulang ke klub asalnya.
Pada musim 2005, Thohir kembali menangani Persib. Itu adalah periode ketiga Thohir menangani Maung Bandung.
Di Persib, Boy langsung mengisi posisi utama di barisan depan Persib. Saat itu, dia menjadi tandem bagi penyerang asal Nigeria, Ekene Ikenwa.
Sebagai seorang penyerang, postur Boy terbilang kecil. Akan tetapi, jangan tanyakan soal nyalinya. Dia tak pernah ciut untuk berduel dengan bek lawan yang posturnya lebih besar.
Tidak hanya itu, Boy juga terkenal ngotot dan tanpa kompromi. Dia selalu terlihat energik ketika di lapangan.
Determinasinya, membuat Boy seketika menjadi idola bobotoh. Boy mengatakan, karakter permainannya itu didasari karena dia tidak suka dengan kekalahan.
"Ya kalau saya punya prinsip begini, ketika saya memakai seragam sebuah klub, saya datang ke lapangan ada orang yang mengeluarkan sesuatu untuk dia tonton. Karena itu, setiap penampilan saya di lapangan harus bisa membayar apa yang sudah penonton keluarkan."
"Satu sisi juga setiap pertandingan adalah final buat saya jadi rasa tidak mau kalah rasa ingin selalu menang itu membentuk karakter saya yang seperti itu," kata Boy Jati.
Publik sepak bola Bandung juga menjuluki Boy sebagai bad boy. Hal tersebut karena emosinya yang mudah memuncak di lapangan.
Bahkan, Boy sering terlibat adu mulut dengan pemain lawan. Terkait istilah badboy yang disematkan kepada dirinya, Boy enggan terlalu berkomentar.
Menurut Boy, itu hanya penilaian orang. Akan tetapi, inti dari permainannya di lapangan yang ngotot. Sebagai pesepak bola Boy juga tetap menjunjung tinggi asas fair play di lapangan.
"Mungkin itu penilaian mereka sebetulnya seperti saya bilang tadi itu muncul karena karakter bermain saya. Sebenarnya, dimanapun dan dengan siapapun kita bermain, kita akan keluarkan kekuatan kita secara semaksimal."
"Apalagi bermain d persib dengan logo kota bandung bahwa saya asli orang Sunda tidak ada alasan un tidak mati matian di lapangan," ungkap Boy.
Sayangnya, Boy hanya bertahan satu musim di Persib. Kemudian, dia pergi melanglang buana ke banyak klub hingga masa pensiunnya tiba.
Saat ini, Boy fokus untuk mengasah kemampuannya dalam melatih. Boy sudah memiliki modal dengan mengantongi lisensi kepelatihan B AFC.
Kendati demikian, Boy belum berniat untuk mengembangkan karier kepelatihannya. Boy, masih nyaman melatih di lingkup akar rumput.
Boy menghabiskan waktunya dengan melatih tim junior PS UNI, klub yang dulu membinanya.
"Saya sekarang melatih di Uni U-13 dan U-15, untuk saat ini saya masih nyaman di grassroot masih nyaman ngasuh."
"Kalau ke arah sana (pelatih profesional) pasti saya persiapkan. Kalau dari legalitas lisensi saya sudah lumayan sekarang sudah B AFC tinggal satu lagi untuk tahap A Pro AFC," ungkap Boy.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Persib Lainnya:
Hari Ini Setahun Silam, Persib Tumbangkan PSIS Semarang di Liga 1 2019
Pemuncak Klasemen Liga 1 2020, Persib Sumbang Satu Nama untuk Timnas Indonesia
Kim Jeffrey Kurniawan Sudah Tidak Sabar Berlatih Bersama Persib