SKOR.id – Ducati sedang mengalami momen manis dan tentunya masa keemasannya di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Pabrikan sepeda motor asal Italia itu mendominasi dua kejuaraan utama, MotoGP dan World Superbike (WSBK) masing-masing lewat Francesco Bagnaia dan Alvaro Bautista.
Mungkin panji terbesar Ducati di luar lintasan adalah Gigi Dall'Igna. Dengan kecerdikannya selaku General Manager Ducati Corse alias orang tertinggi di Divisi Balap Ducati, Dall’Igna telah menempatkan tim asal Bologna itu di garis depan inovasi dalam balap sepeda motor.
Insinyur asal Italia itu telah merevolusi dunia balap motor. Sekarang, sepeda motor – khususnya MotoGP – melakoni balapan lebih banyak daripada sebelumnya dan semua orang ingin terlihat seperti Ducati.
Kepada Speedweek.com di sela-sela jeda WSBK, Dall'Igna memuji pembalap terhebat di kategori tersebut saat ini, Alvaro Bautista.
“Dia yakin bahwa kami bisa melakukannya dengan sangat baik. Saya mengenal Alvaro sepanjang hidup, utamanya sejak dia memenangi Kejuaraan Dunia kelas 125cc (kini Moto3) pada 2006. Saya tahu kualitas dia,” kata Dall’Igna.
Usai merebut gelar WSBK 2022, Bautista kembali sangat impresif mengawali musim ini. Dari dua putaran yang sudah digelar di WSBK 2023, pembalap asal Talavera de la Reina, Spanyol, itu mampu memenangi lima dari total enam race.
Satu-satunya kegagalan menang itu pun terjadi saat Bautista terpaksa mundur dari balapan di Superpole Race WSBK Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, awal Maret lalu.
Torehan tersebut membuktikan betapa dominannya pembalap tim pabrikan Aruba.it Racing – Ducati itu pada awal musim WSBK 2023 ini. Bautista seolah menjalani kehidupan fase keduanya dengan mampu selangkah lebih maju dibanding para rivalnya.
Dall’ Igna pun memuji Bautista setinggi langit, sampai membandingkannya dengan juara MotoGP asal Spanyol lainnya.
“Bautista sebanding dengan Jorge Lorenzo sebagai pilot (sebutan lain untuk pembalap),” kata Dall’Igna tentang juara dunia MotoGP 2010, 2012, dan 2015 yang pernah membela Ducati pada 2017 dan 2018 itu.
“Alvaro Bautista tidak mampu mendapatkan cukup uang atas bakat hebatnya di balap motor,” ucap pria yang mulai bergabung ke Ducati pada 2015 (dari Aprilia) itu.
Di sisi lain, Alvaro Bautista sendiri beberapa pekan lalu sudah menganalisis kondisi kebugarannya di usia 38 tahun.
“Terutama saya melatih mentalitas dan bagaimana mempertahankan fokus. Saya melihat diri saya sendiri dan mencoba menjadi pembalap yang lebih baik daripada musim lalu,” tutur pembalap yang mulai turun di WSBK sejak 2019 itu.
“Musim saya sejauh ini bagus. Tetapi saya juga membuat beberapa kesalahan. Beberapa dari mereka jelas (juga melakukan kesalahan), yang lain tidak. Namun, saya mengenal mereka,” kata Bautista.
Alvaro Bautista menambahkan bahwa dia ingin memperbaiki area di mana saja dirinya tersandung. “Hal yang paling penting adalah selalu perasaan yang Anda miliki terhadap motor,” katanya.