- Paolo Ciabatti heran dengan Joan Mir yang bisa menyabet juara dunia MotoGP 2020 hanya dengan satu kemenangan.
- Bos Ducati tersebut mengakui bahwa konsistensi Suzuki paling jempolan pada MotoGP 2020.
- Pada sisi lain, Paolo Ciabatti menyadari bahwa para rider Ducati sangat inkonsisten sepanjang MotoGP 2020.
SKOR.id - Kemenangan Joan Mir bersama Suzuki Ecstar dengan menggondol titel juara dunia MotoGP 2020 membuat Paolo Ciabatti keheranan.
Sebagai seorang yang telah bergelut di dunia MotoGP sejak lama, Paolo Ciabatti yang kini menjabat sebagai direktur olahraga Ducati merasa kemenangan Joan Mir sangat istimewa.
Dalam wawancara dengan Speedweek, Ciabatti mengatakan belum pernah ada seorang juara dunia yang hanya memenangi satu seri dalam satu musim.
"Mir hanya menang sekali tetapi sebenarnya dia bisa saja memenangi GP Austria andai red flag tidak dikibarkan," kata Ciabatti.
"Meskipun begitu, rasanya memang tidak biasa bahwa Anda memenangi juara dunia MotoGP hanya dengan satu kemenangan."
Sosok penting di tim balap Ducati tersebut pun menyadari bahwa Suzuki menang dalam hal konsistensi jika dibandingkan dengan tim lain sepanjang MotoGP 2020.
Menurutnya, konsistensi pabrikan asal Hamamatsu, Jepang itu mendorong Joan Mir hampir selalu meraih poin di atas 10 di setiap serinya.
"Tahun ini, konsistensi mengalahkan segalanya. Tampil konsisten selama 14 seri adalah kunci kesuksesan Suzuki, sehingga Mir meraih banyak poin dan berada di posisi depan," ujarnya
"Apa yang kami lihat dari Mir adalah dia bisa terus merangsek ke depan di setiap seri. Dia sangat sering menembus top 5 meskipun di awal musim sering tertinggal."
"Saya angkat topi atas untuk Suzuki dan Joan Mir karena mereka menjadi yang paling konsisten ketimbang semua tim MotoGP lainnya," pria asal Italia itu melanjutkan.
Terkait konsistensi, Ciabatti dengan berat hati mengakui bahwa kondisi timnya berkebalikan dengan Suzuki.
Para rider Ducati tampil inkonsisten di setiap seri sehingga poin yang dikumpulkan tak stabil. Meskipun pada akhirnya mereka menjadi yang terbaik dalam kategori manufaktur.
"Mungkin karena ban belakang yang menjadi tantangan tersendiri untuk pembalap. Setelan ban berubah signifikan untuk menyesuaikan dengan karakter Michelin," tutur Ciabatti.
"Karena itulah para pembalap harus mengubah gaya balap mereka untuk meningkatkan potensi ban."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Jadwal Siaran Langsung Olahraga di TV Hari Ini https://t.co/otnYqIcKWx— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 24, 2020
Berita MotoGP Lainnya:
Pembalap Ducati Tak Kunjung Juara Dunia MotoGP, Ini Alasan Petinggi
Kilas Balik Momen Bersama Ducati, Ini Momen Terindah Danilo Petrucci