- Kelompok suporter Persib Bandung, Bobotoh, menggelar aksi demonstrasi dan menimbulkan kerumunan di depan Graha Persib.
- Pengamat sepak bola Indonesia, Supriyono Prima, mengingatkan beberapa dampak negatif yang bisa timbul akibat aksi kerumunan Bobotoh.
- Selain itu, Supriyono Prima juga meminta Bobotoh lebih dewasa dan objektif dalam menilai performa permainan Persib.
SKOR.id - Pengamat sepak bola Indonesia, Supriyono Prima, turut mengomentari aksi demo yang dilakukan kelompok suporter Persib Bandung, Bobotoh.
Bobotoh menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Persib, Graha Persib, yang terletak di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Minggu (10/10/2021).
Bobotoh kecewa dengan raihan Persib di seri pertama Liga 1 2021-2022 yakni meraih 10 poin dari dua kemenangan dan empat kali imbang.
Kerumunan massa yang berasal dari berbagai daerah tersebut baru membubarkan diri pada pukul 23.00 WIB setelah ditemui Komisaris Persib, Kuswara, sebagai perwakilan manajemen.
Supriyono tak melarang suporter untuk menyampaikan protes maupun kritik kepada klub. Namun, menurutnya, suporter juga harus lebih bijak dalam menyampaikannya.
Menurut lelaki yang kerap jadi sportcaster itu, demo yang dilakukan di tengah situasi pandemi Covid-19 merupakan sebuah aksi yang kurang bijak dilakukan oleh Bobotoh.
Aksi tersebut tentu bisa menyebabkan berbagai konsekuensi, seperti terciptanya klaster Covid-19 yang baru atau Persib mendapat sanksi dari regulator kompetisi.
"Kritik wajar disampaikan, tapi juga perlu dilihat secara objektif konteksnya dan masih ada cara yang lebih elegan lagi sebetulnya," kata Supriyono, dalam rilis yang diterima Skor.id.
"Kita juga harus sama-sama paham bahwa saat ini masih pandemi sehingga kerumunan seperti itu bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi Persib juga," ia menambahkan.
Lebih dari itu, dampak terburuk dari aksi suporter yang menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19 yakni dihentikannya kompetisi sepak bola nasional.
Supriyono menjelaskan, hal terpenting saat ini ialah melakukan pengawalan terhadap jalannya kompetisi sepak bola nasional agar dapat berjalan tertib, aman, dan lancar hingga akhir musim.
"Jangan sampai Liga 1 malah dibatalkan karena insiden-insiden seperti ini. Kita tidak mau nasibnya seperti liga tahun lalu yang vakum satu tahun," kata Supriyono.
Terkait kritik Bobotoh terhadap performa Persib, Supriyono menilai semestinya suporter dapat lebih dewasa dan sabar menantikan performa apik tim berjuluk Pangeran Biru itu.
Dari pengamatannya, Persib tidak "melempem" seperti yang disebut Bobotoh. Supriyono menilai Persib relatif baik dari segi teknik dan belum terkalahkan di Liga 1 2021-2022.
Ia menyebut pelatih Persib, Robert Rene Alberts, masih membutuhkan waktu untuk meramu tim yang mendatangkan beberapa pemain anyar untuk mengarungi Liga 1 2021-2022.
"Ini baru enam pertandingan dari total 34 pertandingan. Permainan Persib juga sebetulnya tidak jelek-jelek amat, justru belum kalah sekalipun," kata mantan pemain Persib itu.
"Dari sekian banyak rekrutan, tentunya pelatih butuh waktu untuk meramu taktik agar performa tim semakin baik lagi. Bobotoh sabar aja lah," ia menambahkan.
View this post on Instagram
Berita Persib lainnya:
Persib Bandung Raih Gelar Juara Turnamen Champions eFootball Tingkat ASEAN
Hasil Persib vs PSM: Kemenangan Pupus, Rentetan Hasil Imbang Maung Bandung Belum Terputus