- Doomscrolling adalah kebiasaan mengakses berita-berita buruk di media sosial secara berlebihan.
- Doomscrolling bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang.
- Ada beberapa tips untuk mengurangi kebiasaaan doomscrolling.
SKOR.id - Istilah doomscrolling atau doomsurfing mulai banyak diperbincangkan di Indonesia, terutama di tengah pandemi Covid-19.
Doomscrolling adalah istilah untuk menggambarkan kondisi psikologis seseorang yang terus-menerus mengakses berbagai berita buruk di media sosial.
Fenomena doomscrolling makin banyak dijumpai di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19 yang memunculkan berbagai ketakutan dan kecemasan.
Mencari kondisi terkini Covid-19 memang sah-sah saja demi mengantisipasi serta bagaimana harus menyikapi pandemi demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Namun, para pelaku doomscrolling biasanya tidak berhenti mencari berita buruk tentang Covid-19 meskipun dirinya sendiri mengalami kecemasan.
Jika dibiarkan, kebiasaan doomscrolling bisa mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental seseorang, sebagaimana dikutip dari Alodokter.
Orang dengan gangguan kecemasan, panik, PTSD, OCD, dan fobia sosial menjadi kelompok yang lebih rentan mengalami doomscrolling.
Mengonsumsi berita negatif tanpa kontrol bisa menjadi trigger untuk cemas berlebih, ketakutan, stres, tertekan, kesepian, hingga paranoid.
Tidak hanya kesehatan mental, doomscrolling juga mempengaruhi kondisi fisik seperti tekanan darah tinggi, insomnia, dan penyakit jantung.
Berikut lima tips yang diberikan Alodokter untuk mengatasi doomscrolling:
1. Batasi akses media sosial
Saat ini, keberadaan media sosial sering menjadi trigger permasalahan mental termasuk di antaranya doomscrolling.
Mulailah mengurangi akses media sosial dengan menghapus aplikasinya dari ponsel dan buat jadwal serta durasi mengaksesnya.
2. Cermat mengenali emosi
Memahami diri sendiri adalah kunci untuk mengetahui kapan emosi internal akan terpancing karena trigger eksternal.
Jika telah mengalami kecemasan, takut, hingga stres karena berita negatif di medsos, segera hentikan aktivitas tersebut.
3. Memilah informasi
Pilih dan pilah apa yang perlu dibaca dan tidak, di antara berbagai informasi yang beredar di media sosial.
Selalu mengecek kebenaran berita dari sumber yang terpercaya dan jangan mudah percaya dengan hoax.
4. Perbanyak aktivitas
Taruh ponsel dan mulai aktivitas fisik atau jalani hobi baru seperti olahraga, berkebun, memasak, membaca buku, dan melukis.
Dengan memperbanyak aktivitas fisik, waktu yang Skorer habiskan di depan layar ponsel untuk men-scrolling akan berkurang.
5. Berkumpul dengan orang-orang terdekat
Coba isi waktu dengan mengunjungi orang terdekat. Jika tidak memungkinan karena pandemi, lakukan video call atau panggilan suara.
Namun, jika kondisi doomscrolling tak dapat dikendalikan, penting untuk menghubungi profesional demi mendapatkan bantuan.
VIDEO: Carlo Ancelotti Puji Komitmen Pemain Real Madrid Setelah Taklukkan Inter Milan https://t.co/XbNXuAZF8p— SKOR.id (@skorindonesia) September 17, 2021
Berita Bugar Lainnya:
Tips Mengatasi Hipertensi di Masa PPKM
Tak Hanya Mudah Diolah, Tape Mengandung Banyak Nutrisi untuk Tubuh