- Video Assistant Referee (VAR) belum akan diterapkan di Liga 1 musim depan.
- Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh, mengungkapkan biaya pengadaan VAR sangat mahal.
- Sementara itu, Ahmad Riyadh juga mengungkapkan jalur yang akan ditempuh PSSI untuk mencegah pengaturan skor di Liga 1.
SKOR.id - PSSI belum akan menerapkan teknologi Video Assistant Referee (VAR) pada gelaran Liga 1 musim depan.
Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh, mengungkapkan bahwa biaya untuk pengadaan VAR sangat mahal, yakni mencapai Rp80 miliar per lapangan.
Penganggaran untuk pengadaan VAR masih akan dibahas oleh PSSI. Oleh karena itu, PSSI akan tetap mengandalkan asisten wasit tambahan di Liga 1 musim depan.
"Belum (untuk musim depan). VAR masih penganggaran. Satu lapangan, VAR bisa Rp80 miliar," kata Ahmad Riyadh, dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, asisten wasit tambahan juga hanya diterapkan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Asisten wasit tambahan yang dimaksud yakni asisten wasit yang ditempatkan di samping kiri gawang masing-masing tim yang bertanding.
Dua asisten wasit itu dilengkapi tongkat dan gelang yang terhubung dengan wasit utama. Mereka bertugas mengoreksi keputusan yang kurang tepat.
Asisten wasit tambahan sudah diterapkan sejak pekan ke-30 Liga 1 2021-2022.
"Liga 3 tidak ada wasit tambahan. Yang ada wasit tambahan hanya di Liga 1. Sambil menunggu VAR, maka ditambah dua wasit," ucap Ahmad Riyadh.
"Mulai tanggal 9 (Maret) kemarin, pertandingan sudah menggunakan empat asisten wasit," ia menambahkan.
Adapun untuk mencegah praktik pengaturan skor, Ahmad Riyadh memilih memberi pembinaan terhadap wasit dan tim kontestan liga.
Menurutnya, wasit tidak akan bisa menjalankan kecurangan jika tidak ada klub yang curang. Semuanya saling terkait.
Ahmad Riyadh juga mengatakan bahwa gaji wasit di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara, maka tak selayaknya wasit terlibat pengaturan skor.
"Jadi simbiosis mutualisme, semuanya saling terkait. Makanya kita harus berantas ini semuanya," ujar Ahmad Riyadh.
"Wasit di Indonesia ini tertinggi honornya dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Maka tidak ada alasan lagi kekurangan uang," ia menambahkan.
Berita Liga 1 Lainnya:
Peluang Juara Liga 1 2021-2022 Tertutup, Persebaya Incar Kompetisi Asia
Kalahkan PSS, PSIS Siap Sapu Bersih Tiga Laga Sisa Liga 1 2021-2022
Misi Nyaris Mustahil Persela Lamongan Buat Bertahan di Liga 1