- Sevilla akan bersua Real Betis pada laga bertajuk El Grand Derbi, Senin (27/2/2022).
- Ini merupakan laga antara "si Kaya" (Sevilla) dan "si Miskin" (Real Betis).
- Berikut ini adalah best XI sepanjang masa Sevilla vs Real Betis.
SKOR.id - Berikut ini adalah best XI sepanjang masa Sevilla dan Real Betis yang akan kembali bertemu pada El Gran Derbi.
Seperti diketahui, Sevilla akan menjamu Real Betis pada Senin (27/2/2022) pukul 22.15 malam WIB dalam laga bertajuk El Gran Derbi.
Pertarungan ini merupakan laga antara "si Kaya" (Sevilla) dan "si Miskin" (Real Betis). Sebab faktanya, Betis dibentuk setelah Sevilla diduga memutuskan untuk memilih pemain berdasarkan status kekayaan.
Hal ini membuat Betis membela kaum kecil, memberikan kesempatan kepada kelas pekerja untuk membuktikan nilai mereka melawan kaum elitis yang sombong di kota Andalusia.
Mengacu pada rivalitas tersebut, kemenangan tentu sangat penting bagi kedua belah pihak.
Apalagi posisi mereka musim ini terpaut lima angka saja. Baik Sevilla dan Real betis sukses menembus tiga besar klasemen sementara Liga Spanyol.
Sevilla saat ini berada di posisi kedua dengan 51 poin, sementara Real Betis membuntuti dengan 46 poin di mana keduanya sukses memecundangi Barcelona.
Posisi tersebut membuat keduanya akhirnya pecah telur. Dari sisi Sevilla, secara historis, klub berjuluk Los Palanganas itu mengalami pasang surut.
Mereka memenangkan gelar liga pada 1945-1946, tetapi mereka sebagian besar adalah tim papan tengah sepanjang abad ke-20.
Kemudian, milenium datang. Dari 2005 hingga 2020, Sevilla memenangkan 6 dari 15 Piala UEFA/Piala Eropa.
Sementara Real Betis, klub ini memenangkan gelar liga pada tahun 1935 dan Copa del Rey pada tahun 1977 dan 2005. Namun sejak saat itu posisi mereka tidak membaik.
Musim ini mereka menempati posisi tiga besar sementara dan kemenangan pada El Gran Derbi bisa menjadi penambah semangat pemainnya.
Selain soal prediksi Senin malam mendatang, laga Sevilla vs Real Betis ini juga kerap menyajikan penampilan pemain-pemain dengan skill luar biasa.
Di bawah ini tim Skor.id telah merangkum best XI sepanjang masa Sevilla dan Real Betis yang perlu Anda ketahui:
Pola: 4-1-3-2
Kiper:
Andreas Palop (Sevilla)
Andreas Palop bermain dengan Valencia dan Villarreal sebelum pergi ke Sevilla. Saat itu perannya hanyalah sebagai kiper cadangan.
Namun siapa sangka, Andreas Palop sukses membantu Valencia memenangkan Piala UEFA.
Sebagai starter, dia memenangkannya dua kali bersama Sevilla pada tahun 2006 dan 2007.
Dia pindah ke luar negeri untuk bermain untuk Bayer Leverkusen di akhir karirnya pada tahun 2013.
Meskipun dipanggil oleh Spanyol berkali-kali, dia tidak pernah bermain untuk tim nasional.
Tapi yang perlu diingat, dia adalah bagian dari tim yang memenangkan European Championshp pada tahun 2008 sebagai penjaga gawang ketiga.
Belakang:
Jesus Navas (Sevilla)
Tak dapat dipungkiri jika nama Jesus navas layak menjadi pemain Sevilla terbaik sepanjang masa.
Navas layak mengalahkan sejumlah legenda seperti Jose Maria Busto hingga Marcelo Campanal.
Sebagai seorang bek, Jesus Navas memang jarang mencetak gol, namun jika soal pertahanan kemampuannya tak perlu diragukan lagi.
Bersama Sevilla Jesus Navas sukses mempersembahkan empat Copa del Rey, tiga trofi Liga Europa, dan satu UEFA Supercup.
Sepanjang waktunya di Sevilla, Jesus Navas diketahui sudah 20 kali bertemu Real Betis dan memetik sembilan kemenangan, lima imbang dan sisanya kalah.
Javi Navarro (Sevilla)
Javi Navarro bermain dengan Valencia dan Elche sebelum bergabung dengan Sevilla pada tahun 2001.
Dia adalah bagian dari tim yang memenangkan 5 gelar utama, termasuk Piala UEFA berturut-turut pada tahun 2006 dan 2007.
Untuk Spanyol, ia melakukan debutnya pada usia 32 tahun pada tahun 2006 melawan Rumania, debutan tertua ketiga untuk Spanyol.
Dia pensiun pada 2009 setelah cedera panjang. Javi Navarro punya rapor tak cukup bagus pada laga bertajuk El Gran Derbi yakni dengan 4 kemenangan, 4 hasil imbang dan 1 kekalahan.
Juanito (Real Betis)
Juanito melakukan debutnya untuk skuad utama Betis pada musim 2001–2002, dan segera membuktikan dirinya sebagai starter reguler, sering mencetak gol dari situasi bola mati.
Juanito mewakili Spanyol di UEFA Euro 2004 dan 2008 dan Piala Dunia FIFA 2006, mencetak gol dengan kepalanya dalam kemenangan 1-0 atas Arab Saudi.
Gol itu adalah yang pertama kali dicetak oleh pemain Real Betis di kompetisi tersebut. Legenda yang sudah berpulang sejak tahun 1992 tersebut punya yang tidak cukup bagus pada El Gran Derbi.
Ia tercatat pernah tampil pada 14 laga tersebut dan hanya mencetak 3 kemenangan, 6 hasil imbang dan lima kekalahan.
Antonio Puerta (Sevilla)
Antonio Puerta merupakan bek kiri asal Spanyol kebangaan Sevilla yang telah meninggal dunia pada 2007 lalu.
Sepanjang hidup Puerta adalah untuk Sevilla. Ia berangkat dari akademi klub dan masuk ke tim utama pada tahun 2004.
Sayangnya, Antonio Puerta meninggal tiga tahun setelahnya. Ia baru dua kali ikut El Gran Derbi dengan satu kekalahan dan satu hasil imbang.
Tengah:
Ever Banega (Sevilla)
Ever Banega saat ini memang bermain di Liga Arab Saudi bersama Shabab. Ia mungkin sedang berada di ujung kariernya.
Masa keemasan pemain asal Argentina itu dicatatkan bersama Sevilla sejak tahun 2014, meski sang pemain sempat dipinjamkan ke Inter Milan.
Sepanjang membela Sevilla, Ever Banega diketahui mempersembahkan satu Piala Copa del Rey dan dua Piala Liga Europa.
Dalam laga El Gran derbi, Ever Banega 10 kali bertemu Real Betis dan mencatatkan 6 kemenangan, dua hasil imbang dan dua kekalahan.
Tengah depan:
Joaquin Sanchez (Real Betis)
Bukan hanya Real Betis, Joaquin juga dikenal sebagai mantan bintang Valencia. Ia tampil pada 425 pertandingan La Liga selama 13 musim dan mencetak 53 gol.
Dalam kompetisi tersebut ia juga mewakili Malaga, menandatangani kontrak dengan Fiorentina dari Italia pada 2013.
Ia menerima 51 caps senior. Dia adalah pemain kunci di Final Piala Dunia 2002. Dia juga pergi ke Euro 2004 dan Final Piala Dunia 2006.
Pemain yang hingga kini masih menjadi kapten Real Betis tersebut sudah memimpin 23 El Gran Derbi dengan 5 kemenangan, 7 hasil imbang dan 12 kekalahan.
Jose Antonio Reyes (Sevilla)
Jose Antonio Reyes merupakan produk asli akademi Sevilla, di mana ia melakukan debut profesionalnya pada tahun 2000.
Ia juga bermain untuk Arsenal, Real Madrid, Atletico Madrid, Benfica, Espanyol dan Cordoba. Dia memenangkan dua Piala Eropa UEFA bersama Atletico Madrid.
Dia kembali ke Sevilla pada 2012 dan memenangkan tiga Piala Eropa berturut-turut bersama mereka antara 2013 dan 2016.
Reyes mendapatkan 21 caps untuk Spanyol antara 2003 dan 2006, dan mewakili negara itu di Final Piala Dunia 2006.
Pria yang juga sudah berpulang pada tahun 2019 itu sudah 17 kali merasakan euforia El Gran Derbi.
Sepanjang keiklutsertaannya, Jose Antonio Reyes membanti Sevilla memenangkan 8 laga, 7 imbang, dan dua kekalahan.
Alfonso Perez (Real Betis)
Alfonso Perez pantas menduduki posisi pemain tengah terbaik pada best XI sepanjang masa ini.
Ia menjadi bintang Real Betis selama dua periode, yakni pada 1995-2000 dan 2003-2005. Bersama Betis, ia sukses memenangklan satu Copa del Rey.
Sepanjang waktunya tersebut, Alfonso Perez 7 kali ikut laga bertajuk El Gran Derbi. Pada 7 laga tersebut, pemain yang sudah pensiun pada tahun 2005 itu sukses mencatatkan 1 kemenangan, 4 hasil imbang dan 2 kekalahan.
Depan:
Hipolito Rincon (Real Betis)
Hipolito Rincon adalah produk dari Real Madrid. Dia bermain sebentar sebelum bergabung dengan Real Betis untuk musim 1981–1982 dan mencetak 20 gol liga di tahun keduanya yang membuatnya mendapatkan Pichichi Trophy.
Dia melanjutkan untuk mencetak hampir 100 kali dengan klub. Dia mendapatkan 22 caps dan pergi ke Piala Dunia 1986 Final pada tahun 1986.
Pemain yang juga dikenal dengan nama Poli Rincon ini ikut berlaga dalam El Gran Derbi sebanyak 8 kali di berbagai kompetisi.
Catatannya memang tidak begitu baik sebab hanya merengkuh dua kemenangan, 0 hasil imbang dan enam kekalahan.
Frederick Kanoute (Sevilla)
Frederick Kanoute bersinar bersama Sevilla selama tujuh musim, tepatnya pada 2005 hingga 2012.
Ia memenangkan dua Piala UEFA bersama mereka dan menjadi Pemain Terbaik Afrika Tahun 2007. Dia lahir di Prancis. Dia dibatasi oleh tim muda Prancis, tetapi dia tidak menerima panggilan senior dari Prancis.
Dia mewakili Mali secara internasional di tingkat senior. Di level klub, ia juga bermain di Prancis untuk Lyon, di Inggris untuk West Ham dan Tottenham, dan di China untuk Beijing Guoan.
Kemitraan Frederic Kanoute dengan Luis Fabiano dianggap sebagai duo terhebat dalam sejarah mereka. Kanouté memenangkan dua Piala Raja, dua Piala UEFA, Piala Super Eropa dan Piala Super Spanyol.
Jangan tanyakan statistik Frederick Kanoute pada laga El Grand Derbi sebab ia terlibat dalam delapan laga di mana empat berakhir dengan kemenangan, dua imbang dan dia lagi kalah.
Sambil menunggu serunya laga El Gran Derbi, Skorer juga bisa ikutan prediksi skor pertandingan tersebut yang berhadiah jersey original Sevilla atau Real Betis. Untuk persyaratannya, silakan cek unggahan Instagram @skorindonesia di bawah ini:
View this post on Instagram
Baca Juga Berita Liga Spanyol Lainnya:
Sevilla vs Real Betis: Derbi Rivalitas Tinggi yang Tersaji di Kota Terpanas Eropa
Sevilla vs Real Betis: 5 Laga Paling Berkesan dari El Gran Derbi
Seputar LaLiga Pekan Ini: Hat-trick Arnaut Danjuma hingga Rekor Baru Joaquin