Best XI Jose Mourinho: Didier Drogba dan Petr Cech, Warisannya bagi Liga Inggris

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Jose Mourinho selalu meraih gelar di setiap klub dalam kariernya sebagai pelatih.
  • Jose Mourinho memilih XI pemain pilihannya yang pernah disampaikan kepada harian Spanyol AS.
  • Dari 11 pemain tersebut, ada di antara mereka yang justru bermasalah dengan Jose Mourinho.

SKOR.id - Setiap melatih sebuah klub, Jose Mourinho selalu meninggalkan jejak trofi.

Dalam setiap tim yang di bawah kepelatihannya pula, pria asal Portugal ini mampu memunculkan sejumlah pemain yang kemudian menjadi bintang.

Saat ini, misinya adalah bersama Tottenham Hotspur. Kehadirannya sebagai pelatih klub asal London ini praktis memberikan sebuah harapan bisa meraih sebuah trofi musim ini.

Termasuk gelar Piala Liga Inggris 2020-2021. Langkah Tottenham Hotspur sudah di semifinal dan malam ini mereka bisa memastikan tiket final jika mampu menyingkirkan Brentford.

Meski bukan gelar utama, namun sudah begitu lama fans Tottenham menantikan sebuah trofi, sejak kali terakhir meraihnya pada 2007-2008 silam.

Banyak pemain yang sukses di bawah kepelatihan Jose Mourinho dan karena mereka pula Jose Mourinho sukses sebagai pelatih.

Ini pula yang membuat sebuah pers Spanyol, AS, mencoba memetakan XI terbaik pemain yang pernah di bawah asuhannya dalam sebuah skema.

Skor.id memuat kembali starter pilihan Jose Mourinho yang pernah diberikan kepada harian terkenal tersebut. Berikut komposisinya:

Kiper: Petr Cech

Jose Mourinho dan Petr Cech dua sosok yang datang bersamaan ke Chelsea pada 2004-2005 dan langsung membawa Chelsea meraih gelar Liga Inggris.

Karena Jose Mourinho pula, Petr Cech kemudian mulai muncul sebagai penjaga gawang yang menorehkan sejumlah rekor.

Pada musim pertamanya di Chelsea tersebut, Petr Cech total telah menorehkan 24 clean sheet di Liga Inggris dan itu sebuah rekor dalam sejarah semusim di kompetisi ini.

Rekornya hingga kini belum terpatahkan. Petr Cech menjadi kiper yang telah mencatatkan banyak clean sheets, total 202 clean sheets, terbanyak dalam sejarah Liga Inggris.

Bek Kanan: Javier Zanetti

Sebelum kehadiran Jose Mourinho di Inter Milan, nama Javier Zanetti sudah menjadi bintang dunia.

Meski demikian, tanpa Jose Mourinho, Javier Zanetti belum tentu merasakan momen emas dalam kariernya di Nerazzurri.

Setelah meraih gelar Liga Italia pada 2008-2009 bersama Jose Mourinho, momen di musim berikutnya tidak akan terlupakan.

Pada 2009-2010 itulah, Inter Milan meraih gelar Liga Italia, Liga Champions, dan Piala Italia. Treble Winners.

Javier Zanetti menjadi pemain yang memang diandalkan Jose Mourinho di posisinya sebagai bek kanan.

Bek Tengah: Ricardo Carvalho

Ketika Jose Mourinho pergi meninggalkan Chelsea, Ricardo Carvalho pun mengikutinya. Suksesnya di Chelsea pun berlanjut di Real Madrid.

Bahkan, sepak bola Eropa sudah tahu betul bahwa Ricardo Carvalho adalah salah satu "anak emas" Jose Mourinho. Sejak di Porto, Carvalho sudah di bawah asuhan Jose Mourinho.

Karena itu, wajar jika kemudian dia merupakan "pengekor" ke mana pun Jose Mourinho pergi ketika itu, kecuali ke Inter Milan.

Bek Tengah: John Terry

John Terry adalah instrumen penting lainnya ketika Jose Mourinho melatih Chelsea. Bagi Jose Mourinho, dibutuhkan sosok yang sudah mengenal timnya.

John Terry dan Jose Mourinho bersama selama empat musim (2004-2005 sampai 2007-2008). Keduanya membawa The Blues meraih enam gelar termasuk dua Liga Inggris.

Kepercayaan Jose Mourinho kepada John Terry diperlihatkan dengan memberikan jabatan kapten kepada bintang timnas Inggris tersebut.

Karena instruksi Jose Mourinho pula yang membuat John Terry terlihat sebagai bek yang mampu mencuri gol.

Dia menjadi rajin dalam membantu serangan dan terbukti dengan 26 gol yang telah diciptakannya, sebuah angka istimewa bagi seorang yang berposisi sebagai bek.

Bek Kiri: William Gallas

Memang aneh ketika Jose Mourinho ternyata memilih William Gallas masuk dalam XI tim terbaiknya.

Pasalnya, William Gallas salah satu pemain yang pernah bermasalah dengan Jose Mourinho.

Salah satu persoalannya karena Gallas menolak untuk ikut tur pramusim Chelsea ke Amerika Serikat pada 2006.

Jose Mourinho saat itu menyatakan William Gallas tidak memiliki rasa hormat kepada klubnya.

Namun, ternyata Jose Mourinho tetap mencoba obyektif. Karena memang William Gallas bagian dari sukses Jose Mourinho dalam musim pertamanya bersama Chelsea.

Ketika Jose Mourinho belum bergabung bersama The Blues, William Gallas sudah lebih dulu ada di Chelsea.

Bersama William Gallas di pertahanan, Jose Mourinho mampu membawa Chelsea meraih dua gelar beruntun Liga Inggris.

Gelandang Bertahan: Claude Makelele

Jose Mourinho adalah pelatih yang termasuk pragmatis. Dalam hal ini, sepak bola baginya sesuatu yang sederhana tapi harus dilakukan dengan cara yang benar.

Dia tidak membutuhkan pujian dan tidak perlu membuatnya menciptakan sebuah tim yang atraktif dan indah.

Keseimbangan, inilah salah satu yang menjadi kunci sukses Jose Mourinho.

Untuk menciptakan tim yang seimbang, dia membutuhkan satu gelandang yang tidak hanya mampu menjegal lawan melainkan memiliki kemampuan dalam mengatur dari lini belakang.

Claude Makelele adalah pilihan Jose Mourinho untuk peran tersebut. Jose Mourinho menempatkan pemain asal Prancis ini sebagai jangkar permainan timnya.

Makalele membuat lini tengah Chelsea solid. Mereka sangat sulit dikalahkan karena strategi pragmatis ala Jose Mourinho.

Gelandang Serang: Frank Lampard

Jose Mourinho punya kenangan bagus bersama dengan Frank Lampard ketika di Chelsea. Karena Jose Mourinho, Frank Lampard pun masuk dalam kandidat peraih Ballon d;Or pada 2004.

Jose Mourinho berhasil membantuk Frank Lampard menjadi gelandang yang haus gol dan mampu menciptakan peluang bagi rekan setimnya.

Jose Mourinho menurunkan Frank Lampar dalam 216 pertandingan. Dari jumlah tersebut, Frank Lampard mampu mencetak 70 gol dan memberikan 41 assist.

Tidak diragukan lagi, dia memang salah satu pemain terbaik dalam era kepelatihan Jose Mourinho.

Gelandang Kreatif: Mesut Ozil

Jose Mourinho juga memilih Mesut Ozil dalam starter pilihannya. Sepertinya, sejumlah pemain yang pernah bermasalah dalam karier kepelatihan Jose justru pemain harapan sang pelatih.

Jose Mourinho dan Mesut Ozil pernah tiga musim di Real Madrid (2010-2011 hingga 2012-2013).

Bersama Mesut Ozil, Jose Mourinho membawa Real Madrid meraih gelar Liga Spanyol dan Piala Raja.

Jose Mourinho menempatkan Mesut Ozil dalam peran yang tepat, yaitu sebagai pemasok umpan untuk Cristiano Ronaldo dan Gonzalo Higuain.

"Mesut Ozil membuat segalanya menjadi semakin mudah," kata Jose Mourinho. Total, Oezil membukukan 27 gol dan 80 assist dari 157 laga bersama Real Madrid.

Penyerang Sayap: Cristiano Ronaldo

Keduanya sosok bintang dalam tugasnya masing-masing. Kehadiran Jose Mourinho di Real Madrid pada 2010 menjadi perhatian bertemu bintang dunia bernama Cristiano Ronaldo.

Dan, Jose Mourinho membuktikan dia mampu bekerja sama dengan CR7.

Meski Jose Mourinho dinilai pelatih yang sangat konsern dengan permainan bertahan, namun tidak membuat Cristiano Ronaldo menurun produktivitasnya.

Bersama Jose Mourinho, Cristiano Ronaldo menorehkan 168 gol untuk Real Madrid dalam 164 pertandingan.

Meraih gelar satu gelar Liga Spanyol dan satu Piala Raja bersama pelatih yang berasal dari negara yang sama, Portugal.

Penyerang Sayap: Eden Hazard

Jose Mourinho dan Eden Hazard dua tahun di Chelsea. Tepatnya pada periode kedua Jose Mourinho di tim asal London ini yaitu pada 2013-2014 hingga akhir 2015.

Dengan kemampuan Eden Hazard sebagai penyerang sayap yang kreatif, Jose Mourinho pun berhasil kembali membawa Chelsea meraih gelar Liga Inggris pada 2014-2015.

Bahkan, Jose Mourinho berhasil membuat Eden Hazrad sebagai pemain yang produktif, dengan mencetak 14 gol di musim mereka meraih gelar domestik tersebut.

Penyerang: Didier Dorgba

Didier Drogba adalah salah satu pemain terbaik yang pernah berada di bawah asuhan Jose Mourinho.

Pada musim pertamanya bersama Jose Mourinho di Chelsea (2004-2005), Didier Drogba mencetak 16 gol dalam 41 laga di semua ajang, membawa tim ini meraih gelar Liga Inggris.

Didier Drogba bahkan terus menjadi pemain yang menentukan ketika Jose Mourinho pergi meninggalkan klub ini.

Didier Drogba membawa The Blues meraih 14 gelar, termasuk gelar Liga Champions 2011-2012 saat Jose Mourinho sudah meninggalkan The Blues.

Didier Drogba adalah peninggalkan Jose Mourinho, pembelian terbaik untuk Chelsea.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Jose Mourinho Lainnya:

Tim Favorit Jose Mourinho di Liga Inggris Bukan dari The Big Six

Jose Mourinho Kesulitan Tentukan yang Terbaik antara Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi

Source: Football 365

RELATED STORIES

Best XI Pembelian Terbaik di Liga Inggris, Aston Villa Paling Sukses

Best XI Pembelian Terbaik di Liga Inggris, Aston Villa Paling Sukses

Sejumlah pembelian pada 2020-2021 ini dinilai sukses di Liga Inggris.

Best XI Bintang yang Terbuang: Dari Berstatus Ikon hingga yang Tidak Beruntung

Best XI Bintang yang Terbuang: Dari Berstatus Ikon hingga yang Tidak Beruntung

Ada 11 pemain bintang yang terbuang dari klub dan dapat dibentuk dalam skema XI terbaik.

Sulung Didier Drogba Direkrut Klub Divisi Empat Italia

Issac Drogba, putra pertama Didier resmi menandatangani kontrak dengan Serie D Italia, Folgore Caratese.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Point guard Sacramento Kings De'Aaron Fox akan segera memiliki sepatu khas dari Curry Brand, Curry Fox 1. (Hendy AS/Skor.id)

Culture

Sepatu Khas De’Aaron Fox Akan Dilepas Tahun Ini

Sepatu kets khas De’Aaron Fox diperkirakan bakal dirilis pada musim dingin tahun 2024.

Tri Cahyo Nugroho | 19 Sep, 19:25

Grup 3 Liga 2 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Liga 2

Prediksi dan Link Live Streaming Liga 2 2024-2024: Grup 3 Pekan Kedua

Tertinggal dari dua grup lainnya, Grup 3 Liga 2 2024-2025 saat ini baru memasuki pekan kedua.

Teguh Kurniawan | 19 Sep, 17:39

Francesco Acerbi dan Erling Haaland kembali berhadapan di Liga Champions. (Yusuf/Skor.id).

World

Francesco Acerbi dan Deretan Bek yang Tahan Erling Haaland

Francesco Acerbi berhasil menahan Erling Haaland saat berhadapan di Liga Champions.

Pradipta Indra Kumara | 19 Sep, 17:34

timnas u-20 yaman

Timnas Indonesia

Intip Lawan Timnas U-20 Indonesia: Yaman U-20

Yaman U-20 bakal menjadi lawan pamungkas Timnas U-20 Indonesia di Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.

Teguh Kurniawan | 19 Sep, 16:12

Presiden La Liga, Javier Tebas. (Yusuf/Skor.id).

La Liga

La Liga Ekspansi ke Kripto, Jalin Kemitraan Bernilai Jutaan Dolar

La Liga menjalin kemitraan bernilai jutaan dolar dengan Bitget.

Rais Adnan | 19 Sep, 15:21

Timnas Basket Putra Indonesia

Basketball

Perbasi Bakal Maksimalkan Program Naturalisasi Demi Tingkatkan Kekuatan Timnas Basket Indonesia

Perbasi mengungkapkan program naturalisasi menjadi bagian dari skenario dalam menaikkan level Timnas Basket Indonesia.

Arin Nabila | 19 Sep, 14:50

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia, Liga 2 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 2

Liga 2 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 19 Sep, 14:32

PSIM Yogyakarta - M Yusuf - Skor.id

Liga 2

Hasil Bhayangkara FC vs PSIM Yogyakarta: Menang, Laskar Mataram Puncaki Grup 2

PSIM Yogyakarta berhasil mencuri poin penuh di kandang Bhayangkara FC, Kamis (19/9/2024) malam WIB.

Rais Adnan | 19 Sep, 14:15

Liga TopSkor

Pelatih TSI U-14 Tentukan 30 Pemain Dalam Seleksi Tahap Pertama

TSI U-14 bakal menjalani uji coba menghadapi GSI DKI Jakarta pada Jumat (20/9/2024).

Sumargo Pangestu | 19 Sep, 13:56

Skuad Timnas Homeless Indonesia.

National

Tim Homeless Indonesia Targetkan Peningkatan Prestasi di HWC 2024

Homeless World Cup (HWC) 2024 rencananya akan bergulir di Seoul, Korea Selatan, 21-28 September 2024.

Nizar Galang | 19 Sep, 13:05

Load More Articles