Best XI Bintang yang Terbuang: Dari Berstatus Ikon hingga yang Tidak Beruntung

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Sejumlah bintang harus melalui fase karier yang tidak sesuai dengan harapannya sehingga mereka terbuang dari klubnya.
  • Di antara mereka bahkan sudah memiliki status sebagai legenda klub tersebut setelah bermain bertahun-tahun dan memberikan sejumlah gelar.
  • Sedangkan yang lain pergi karena nasib yang memang tidak bagus. Bertalenta tapi kerap dipinjamkan.

SKOR.id - Pemain bintang datang dan pergi. Namun, tidak jarang kepergian mereka justru menyisakan tanda tanya besar.

Suporter Real Madrid boleh jadi tidak akan pernah terlintas melihat Iker Casillas pergi. Namun, yang tidak mungkin itu malah terjadi.

Iker Casillas salah satu bintang di Real Madrid. Hanya sedikit pemain yang menjadi legenda pergi meninggalkan klubnya.

Karena itu, kepergian Iker Casillas pada 2015 menjadi sesuatu yang mengejutkan. Di luar Iker Casillas, ada sejumlah pemain yang juga kepergiannya dinilai mengejutkan.

Bukan karena dia ikon melainkan karena masih memiliki potensi besar karena kemampuannya. Mesut Ozil contohnya yang meninggalkan Arsenal.

Lalu ada Luis Suarez yang harus ke Atletico Madrid dan kini justru menjadi mesin gol yang membawa klubnya berpeluang meraih gelar Liga Spanyol.

Dalam kasus pemain lain, ada yang memang tidak beruntung. Pemain yang memiliki talenta tapi kemudian kerap dilepas ke sejumlah klub dengan status pinjaman.

Skor.id merangkum deretan bintang tersebut dan ditempatkan dalam The Best XI. Berikut ulasannya:

Kiper: Iker Casillas

Masih ingat tentunya momen emosional ketika Iker Casillas menyampaikan salam perpisahan dalam sebuah konferensi pers ketika dirinya akan meninggalkan Real Madrid.

Momen itu terjadi pada 12 Juli 2015 silam. Saat itu, Iker Casillas tidak dapat membendung air matanya di hadapan pers saat membacakan salam perpisahan.

Semua itu menjadi pesan bahwa saat itu begitu banyak tekanan yang dialami serta gejolak yang dirasakannya ketiak harus meninggalkan Real Madrid untuk bergabung ke FC Porto.

“Saya pindah ke Porto untuk sejumlah alasan. Yang pertama saya bergabung dengan Porto karena ambisi yang disampaikan sang pelatih kepada saya," kata Casillas saat itu.

Namun, bukan rahasia bahwa di balik kepergiannya, ada ketidakharmonisan antara dirinya dan pelatih Madrid ketika itu, Jose Mourinho.

Casillas berkarier di Madrid selama hampir 25 tahun (1999-2015). Total tampil dalam 725 pertandingan untuk Madrid.

Dia memberikan tiga gelar Liga Champions dan lima Liga Spanyol, serta sejumlah trofi lainnya seperti dua gelar Piala Raja.

Kariernya di FC Porto kemudian berjalan dengan baik di mana dia membawa tim ini meraih gelar liga pada 2017-2018.

Dan, pada akhir tahun lalu, Casillas kembali ke rumah, ke Real Madrid di bidang manajemen hingga kemudian diangkat sebagai CEO dari Real Madrid Foundation.

Bek: Pepe

Pepe bermain di Real Madrid sejak 2007 dan pergi pada 2017. Kepergian Pepe pun karena dinilai usianya yang tidak lagi muda dan Real Madrid butuh pemain yang lebih segar.

Real Madrid kemudian menyingkirkan pemain asal Portugal ini. Bek tengah ini bergabung ke Besiktas namun kemudian kembali ke klub asalnya Porto.

Pepe pergi dalam kondisi yang sebenarnya masih sangat fit untuk bermain. Kehadiran Raphael Varane untuk posisi jantung pertahanan membuat Madrid tidak memperpanjang kontraknya.

Pepe menginginkan perpanjangan kontrak dua tahun, tapi Real Madrid hanya mau memberikan satu tahun.

Pepe bagian dari sukses Real Madrid yang juga bersama Iker Casillas meriah sejumlah gelar, termasuk tiga gelar Liga Champions.

Pada 8 Juni 2017, pemain bernama lengkap Kepler Laveran Lima Ferreira itu resmi mengumumnkan perpisahannya dengan Real Madrid.

Namun, salam perpisahannya ditandai dengan komentar yang sangat tajam terkait perlakukan klub terhadap dirinya. Pepe terbuang dari skuat utama sejak kedatangan Zinedine Zidane.

"Saya tidak ingin mengucapkan selamat tinggal karena Real Madrid dan Zinedine Zidane sudah tahu kalau saya akan pergi. Sikap Real Madrid terhadap saya adalah hal yang tidak benar," kata Pepe.

Pepe bergabung ke Besiktas dan kemudian kembali ke Porto. Di Porto, dia membuktikan masih sebagai bek tangguh dengan membawa timnya juara Liga Portugal pada 2019-2020.

Bek: Martin Skrtel

Martin Skrtel dalam masa kariernya di Liverpool pernah menjadi pemain yang tidak tergantikan.

Bahkan dia tetap menjadi bagian di jantung pertahanan The Reds ketika Jurgen Klopp datang. Namun, fakta bahwa pada akhirnya Martin Skrtel mulai tersisih.

Skrtel kemudian mencoba melanjutkan kariernya di klub seperti Fenerbahce, Atalanta, dan kemudian Istanbul Basaksehir.

Martin Skrtel bermain di Liverpool sejak 2007 hingga 2016. Total tampil dalam 320 laga bersama Liverpool dengan mencetak 18 gol.

Bek: Alberto Moreno

Martin Skrtel bukan satu-satunya bintang Liverpool yang menjadi korban dari perubahan yang terjadi. Bek kiri yaitu Alberto Moreno juga yang harus pergi dengan situasi yang tidak ideal.

Hanya persoalannya adalah Alberto Moreno menjadi korban dari rencana Jurgen Klopp menempatkan James Milner di posisi bek kiri, yaitu posisi asli Alberto Moreno.

Masalahnya, Alberto Moreno tidak pernah diajak berbicara atau berdiskusi terkait perubahan tersebut.

Padahal, sebelumnya, dia sudah menjadi pemain yang mengisi posisi bek kiri di Liverpool.

Pada musim 2016-2017 itu, Moreno hanya bermain sebanyak 12 laga di Liga Inggris.

"Saya punya hubungan yang aneh dengan Jurgen Klopp. Saya tidak pernah mendapatkan penjelasan apapun mengapa saya disingkirkan dari skuat utama," kata Alberto Moreno.

Nama Alberto Moreno pun mulai tenggelam dari radar Eropa setelah dirinya bergabung ke klub yang levelnya di bawah Liverpool, Villarreal, klub Liga Spanyol.

Sayap Kanan: Gareth Bale

Apa yang terjadi dengan Graeth Bale di Real Madrid sudah menjadi perhatian dunia.

Gelandang asal Wales ini kerap menganggur di bangku cadangan, diturunkan hanya beberapa menit, hingga akhirnya terjadilah hubungannya yang makin runyam dengan pelatih Zinedine Zidane.

Persoalan antara dirinya dan Zinedine Zidane memang tidak pernah berakhir.

Hingga akhirnya, awal musim ini, Gareth Bale pun harus mundur untuk sementara dari pertempuran kecil di Real Madrid, kembali ke mantan klubnya, Tottenham Hotspur.

Di Tottenham Hotspur pun kariernya tidak langsung mudah begitu saja. Bahkan, dia menghadapi sejumlah tantangan dan kritik terkait kontribusinya yang belum maksimal.

Hingga akhirnya, Gareth Bale mulai memperlihatkan dirinya sebagai bagian penting bagi Spurs.

Di antaranya mencetak gol pembuka saat membawa timnya menang 4-1 atas Wycombe Wanderers, 25 Januari lalu.

Kemenangan yang membawa Tottenham Hotspur berhasil ke putaran kelima Piala FA.

Tengah: Jack Wilshere

Jack Wilshere pernah melontarkan kekecewaannya melalui media sosial terkait minimnya menit bermain ketika dirinya masih di Arsenal.

Meski dinilai sebagai salah satu gelandang berbakat, kariernya memang lebih banyak dipinjamkan ke sejumlah klub.

Dia sempat dipinjamkan ke Bournemouth sepanjang 2016-2017. Sejak promosi ke skuat utama Arsenal pada musim 2008-2009, Jack Wilshere telah bermain dalam 160 pertandingan di semua ajang.

Dari jumlah tersebut, Wilshere menyumbangkan 12 gol dan 24 assist. Jack Wilshere kemudian bergabung ke West Ham.

Namun, ironisnya, kariernya juga tidak berjalan dengan baik dan kontraknya tidak diperpanjang. Belakangan, jadilah Wilshere bergabung ke klub Championship, Bournemouth.

“Saya belum pernah bermain di Divisi Championship. Jika Anda bertanya sepuluh tahun lalu apakah saya pernah memikirkan ini, saya akan berkata tidak," katanya.

Tengah: Daniele De Rossi

Daniele De Rossi menjadi ikon dari AS Roma. Pemain ini sudah bermain selama 18 tahun bersama I Giallorossi. De Rossi bergabung dengan klub Seri A tersebut sejak 2000 dari klub Ostia Mare.

Dia tampil sebanyak 615 kali dengan mencetak 63 gol. Namun, De Rossi kemudian harus pergi meninggalkan AS Roma.

"Roma dan saya memilih jalan masing-masing. Ada banyak cinta di antara kami, baik sekarang maupun pada masa depan," kata De Rossi, saat kepergiannya.

Roma sebenarnya menawarkan jabatan di manajemen tapi De Rossi menolak. Dia hanya ingin kontrak baru dan bermain karena masih merasa fit dan siap bersaing.

De Rossi kemudian memilih mewujudkan impiannya yang lain, bermain di Boca Juniors hingga kemudian tahun lalu gantung sepatu.

Sayap kiri: Javier Hernandez

Javier Hernandez dikenal sebagai salah satu pemain berbakat pada masanya. Namun, perjalanan kariernya begitu sulit dan sering berganti klub, dengan status pinjaman.

Nasib buruk sepertinya selalu menghantui pemain yang kerap dipanggil dengan Chicharito ini. Salah satu yang paling ironis adalah kariernya di Real Madrid.

Bahkan, Chicharito mengaku frustrasi karena kerja kerasnya tidak dibalas dengan kesempatan bermain oleh pelatih Real Madrid saat itu, Carlo Ancelotti.

"Saya pernah menangis karena selalu mendapati diri saya duduk di bangku cadangan. Yang saya rasakan di Madrid hanyalah rasa frustrasi," ujar Chicharito.

Chicharito sempat dianggap menjadi pemain masa depan Manchester United ketika datang ke klub Liga Inggris tersebut pada 2010.

Playmaker: Mesut Ozil

Mesut Ozil pergi meninggalkan Arsenal karena sejumlah alasan. Pertama gajinya yang terlalu tinggi.

Yang kedua karena Mikel Arteta  tidak menempatkan Mesut Ozil dalam skuadnya.

Seperti diketahui, Mesut Ozil kini sudah bergabung ke Fenerbahce, klub impiannya sejak masih kecil.

Mesut Ozil adalah pemain spesial karena kemampuannya dalam memberikan umpan serta visinya dalam permainan.

Namun, sepanjang 2020-2021 dia tidak masuk dalam skuat Arsenal untuk semua ajang. Intinya, Mesut Ozil sudah dicoret.

Di awal musim ini dia menolak untuk dilepas dan ingin memenuhi kontraknya. Mantan pemain Real Madrid itu tidak pernah menyesali keputusannya menerima pinangan Arsenal.

"Ada fase naik turun sejauh ini. Tetapi, saya tidak pernah menyesali keputusan saya bergabung ke Arsenal," katanya.

Mesut Ozil didatangkan Arsenal tujuh tahun silam. Bersama Arsenal, Mesut Ozil mencatatkan 254 penampilan dengan torehan 44 gol dan 77 assist di semua kompetisi.

Penyerang: Arkadiusz Milik

Arkadiusz Milik akhirnya bergabung ke Marseille dengan status pinjaman dari Napoli hingga 2022. Penyerang asal Polandia ini sepanjang 2020-2021 ini tidak mendapatkan tempat.

Semua itu karena Arkadiusz Milik menolak rencana Napoli menjualnya ke klub yang tidak dia inginkan. Lalu, Arkadiusz Milik juga menolak tawaran perpanjangan kontrak dari manajemen.

Keputusan atau sikap tersebut membuat manajemen Napoli memutuskan untuk "membekukan" peran Arkadiusz Milik.

Arkadiusz Milik telah mencetak 48 gol dalam 122 pertandingan di Liga Italia bersama Nampoli sejak bergabung pada 2016.

"Saya senang dan bangga mengumumkan bahwa saya secara resmi menjadi pemain Olympique de Marseille, salah satu klub paling bergengsi di Eropa," kata Arkadiusz Milik.

Penyerang: Luis Suarez

Luis Suarez bergabung ke Atletico Madrid, meninggalkan Barcelona.

Kepergiannya menjadi bagian yang mengejutkan karena sebagai penyerang dia merupakan pemain yang masih memiliki kemampuan mencetak gol, pemain yang produktif.

Kepergian Luis Suarez tidak lain karena dirinya tidak masuk dalam rencana pelatih baru Barcelona, Ronald Koeman.

Luis Suarez bersedia ke Atletico Madrid dengan menerima gaji yang lebih kecil. Di Barcelona, dia mendapatkan 10 juta euro per musim sedangkan di Atletico hanya 6 juta euro per musim.

Bahkan, untuk mendepak Luis Suarez, Barcelona harus menghentikan kontrak Suarez yang masih setahun lagi.

Luis Suarez bergabung ke Barcelona pada 2014. Total dia bermain dalam 283 pertandingan untuk Barca di semua ajang dengan mencetak 198 gol.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Bola Internasional Lainnya:

Resmi ke Fenerbahce, Mesut Ozil Kirim Pesan Menyentuh untuk Arsenal

Arkadiusz Milik Sampaikan Salam Perpisahan Menyentuh kepada Suporter Napoli

Source: MarcaMetro UKBBC

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Antonio Conte (tengah) merupakan pelatih tercepat dalam meraih kemenangan ke-150 di Liga Italia. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Antonio Conte Pelatih Tercepat yang Meraih 150 Kemenangan di Liga Italia

Antonio Conte meraih kemenangan ke-150 sebagai pelatih di Liga Italia ketika membawa Napoli menang atas Genoa, pekan lalu.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 14:16

NBA Christmas games

Basketball

NBA Christmas Games 2024 Sajikan Duel Klasik Golden State Warrios Vs LA Lakers

NBA Christmas Games 2024 menggelar lima pertandingan, salah satunya adalah Golden State Warrios melawan LA Lakers.

Arin Nabila | 23 Dec, 13:57

Inter Milan vs Como 1907. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Prediksi dan Link Live Streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025 yang akan digelar pada Selasa (24/12/2024) pukul 02.45 WIB.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 12:18

Liga TopSkor

Ikut TC Timnas U-20 Indonesia, Evandra Dapat Pesan dari Nova Arianto

Terdapat 13 Alumni Liga TopSkor yang mengikuti TC timnas U-20 Indonesia.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 11:31

Rapor pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri, lebih tepatnya di kompetisi negara Asia. (Hendy AS/Skor.id)

National

Rapor Pemain Indonesia di Asia: Jordi Amat Absen, Brisbane Roar Kalah Tanpa Rafael Struick

Jordi Amat tidak masuk DSP ketika Johor Darul Takzim pesta gol ke gawang Kuala Lumpur City.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 10:08

persija vs pss

Liga 1

Parade Foto: Hat-trick Gustavo Almeida Bawa Persija Taklukkan PSS Sleman di JIS

Deretan momen dalam kemenangan Persija Jakarta atas PSS Sleman di pekan ke-16 Liga 1 2024-2025, Sabtu (21/12/2024).

Teguh Kurniawan | 23 Dec, 09:50

Petinju Tyson Fury

Other Sports

Petinju Tyson Fury Isyaratkan Pensiun Usai Takluk dari Oleksandr Usyk

Setelah dua kali kalah dari Oleksandr Usyk, satu-satunya pertarungan yang tersisa untuk Tyson Fury adalah melawan Anthony Joshua.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 08:38

Liga Inggris 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen, serta profil klub lengkap Liga Inggris 2024-2025 yang akan diupdate sepanjang musim bergulir.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 08:30

La Liga 2024-2025 (Liga Spanyol). (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal lengkap, hasil, dan klasemen La Liga (Liga Spanyol) musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 23 Dec, 08:09

pemain indonesia di eropa

National

Rapor Pemain Indonesia di Eropa: Jay Idzes dan Thom Haye Tuai Kemenangan Penting

Berikut rapor para pemain Indonesia yang berkiprah di Eropa pada pekan lalu.

Rais Adnan | 23 Dec, 08:00

Load More Articles