SKOR.id - Pemain Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On, mengungkapkan cara yang dilakukannya untuk menghindari star syndrome.
Hal itu diungkapkannya saat diwawancarai FIFA. Pemain Swansea City itu mengakui bahwa star syndrome adalah salah satu momok bagi banyak pesepak bola muda di seluruh dunia.
Kini, pemain berusia 22 tahun itu pun mendapatkan popularitas yang sangat besar sejak memperkuat Timnas Indonesia pada Maret 2024. Itu tidak terlepas dari performa yang ditampilkannya bersama Timnas U-23 maupun senior.
Sebagai pemain yang besar di Eropa, Nathan Tjoe-A-On tahu betul betapa pentingnya memiliki sikap yang benar dalam hal ini agar tidak mengalami kejatuhan. Hal itu juga yang diterapkan di Timnas Indonesia.
“Ketika Anda tampil bagus bersama Tim Nasional, orang-orang memunculkan ekspektasi. Tapi kami tetap fokus, tidak boleh terpengaruh dengan apa yang ada di media dan sebagainya,” kata Nathan Tjoe-A-On, dikutip dari laman resmi FIFA, Sabtu (3/8/2024).
“Kami tahu ke mana tujuan kami berasal, kami tahu apa yang bisa kami lakukan dan kami percaya pada diri kami sendiri. Kami berbicara satu sama lain untuk menciptakan suasana terbaik dalam tim yang membuat semua orang merasa nyaman dan semua orang saling percaya dan ingin berjuang untuk satu sama lain.”
“Saya pikir itulah cara kami mengelola situasi ini dan itulah mengapa kami bisa tampil sebaik mungkin sebagai sebuah tim dan sebagai pemain karena jika Anda merasa percaya diri dengan situasi tersebut, maka Anda akan bisa menampilkan performa,” jelas pemain yang musim lalu dipinjamkan ke SC Heerenveen itu.
Pada sisi lain, optimisme tinggi diapungkan Nathan Tjoe-A-On, pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pada babak tersebut, Timnas Indonesia tergabung di Grup C bersama Jepang, Australia, Arab Saudi, Cina, dan Bahrain.
“Kami sangat antusias dengan apa yang akan kami hadapi. Saya pikir kami harus mempersiapkan diri saat pramusim di klub kami dan mendapatkan diri dalam kondisi terbaik untuk menghadapi pertandingan-pertandingan yang akan datang dan menjadi bugar untuk tampil sebaik mungkin,” katanya.
“Ini adalah grup yang penuh dengan banyak kualitas, tapi saya pikir kami juga punya banyak kualitas. Kami tidak boleh takut dengan tim-tim ini, karena ya, ini adalah sepak bola, segalanya bisa terjadi. Kami hanya perlu menganalisa dengan baik bagaimana cara mereka bermain dan di mana peluang kami berada, lalu kami harus bisa memanfaatkan kelemahan mereka dan menunjukkan kualitas kami."
"Tentu saja, [tujuan kami] adalah mencapai Piala Dunia bersama tim nasional, mencetak lebih banyak sejarah bersama tim nasional dan apa yang telah kami lakukan merupakan perasaan yang luar biasa," jelas pemain berdarah Indonesia-Belanda itu.
Secara pribadi, Nathan pun ingin terus berkembang untuk mengetahui sampai mana level yang bisa dia capai di sepak bola.
“Saya pikir saya berkembang dengan baik di tim nasional, juga waktunya menunjukkan hal ini di klub, berkembang di sana dan untuk menjadikan diri saya pemain terbaik yang bisa saya lakukan,” pungkasnya.