- The Last Dance mempengaruhi penjualan segala macam merchandise Michael Jordan dan Chicago Bulls.
- Penjualan sepatu legendaris Air Jordan paling signifikan sejak seri dokumenter itu dirilis.
- Meski telah lama pensiun, sosok Michael Jordan tetap jadi magnet bagi fan basket di seluruh dunia.
SKOR.id - Nama besar Michael Jordan sebagai legenda hidup NBA terus bergema meski hampir dua dekade telah berlalu sejak melakoni laga terakhirnya.
Euforia Michael Jordan seolah tidak pernah surut, bahkan tahun ini meningkat signifikan sejak dirilisnya serial dokumenter The Last Dance pada 19 April 2020.
Pecinta basket lintas generasi kembali dimanja dengan perjalanan karier dan prestasi yang diraih Jordan bersama Chicago Bulls walau hanya lewat layar televisi.
Berita The Last Dance Lainnya: Demam The Last Dance, Supermodel Cindy Crawford Pamer Kepiawaian Main Basket
Efek The Last Dance ternyata tak hanya perkara nostalgia, tetapi juga turut memengaruhi penjualan aksesoris yang berhubungan dengan Michael Jordan, terutama sepatu.
Penjualan sneakers legendaris Air Jordan, yang diproduksi Nike, diklaim melonjak drastis hingga 40 persen sejak episode perdana The Last Dance diputar di ESPN dan Netflix.
Jesse Einhorn, pengamat ekonomi, menyatakan penjualan sepatu Air Jordan semua seri di aplikasi jual-beli (marketplace) StockX naik cukup signifikan.
Dari rata-rata 800 dolar AS (setara Rp11,9 juta) menjadi 1.200 hingga1.400 dolar AS (setara Rp17,9-20,9 juta) dalam sekali transaksi dalam pembelian sepatu Michael Jordan itu.
Apalagi ketika episode kelima yang membahas tentang perilisan Air Jordan edisi perdana diputar, angka penjualan seri retro tersebut langsung melonjak 50 persen.
"Penjualan Air Jordan 1 meroket pada hari itu (3 Mei 2020). Seri 1 langsung mencatatkan penjualan tertinggi sepanjang sejarah (sejak dirilis pada 1985)," ujar Jesse Einhorn.
Bukan hanya produk sneakers, aksesoris lain yang terkait dengan Michael Jordan dan Chicago Bulls pun laris manis diburu penggemar dari berbagai usia.
Penjualan kartu mainan tahun 1987 seri Michael Jordan dikabarkan meningkat dari 525 dolar AS (Rp7,8 juta) di bulan Maret meningkat menjadi 1.250 dolar AS (Rp18,7 juta).
"Saya sangat terkejut dengan efeknya (The Last Dance) terhadap seluruh jenis produk (Michael Jordan)," ucap Jesse Einhorn.
Berita The Last Dance Lainnya: 10 Kutipan Menarik dari Film Dokumenter Michael Jordan, The Last Dance Episode 1
Tidak hanya itu, merchandise Chicago Bulls yang merupakan klub yang sukses dibawa Michael Jordan enam kali juara NBA pun dikabarkan naik 45 persen.
Marketplace lain, Goat Group, juga mencatatkan kenaikan mencapai 68 persen dalam penjualan sepatu Air Jordan sejak The Last Dance diputar.
"Kami telah melihat peningkatan signifikan penjualan Air Jordan sejak episode pertama, baik untuk seri terbaru maupun koleksi retro," ujar CEO Goat Group Matt Cogan.
"Kenaikan mulai bertahan pada pekan kedua dan terus melonjak pada minggu terakhir seiring dengan jadwal perilisan Air Jordan 5 'Fire Red'," ia menambahkan.
Menurut Matt Cogan, Michael Jordan adalah magnet yang sangat kuat bagi pecinta basket lintas generasi di seluruh dunia hingga saat ini.
Berita The Last Dance Lainnya: The Last Dance Bangkitkan Memori Perenang AS Ini dengan Michael Jordan
"The Last Dance tidak hanya tontonan, tetapi persembahan monumental dalam sejarah olahraga. Serial ini menginspirasi generasi muda pecinta basket yang tidak berkesempatan menonton aksi Michael Jordan di masanya," tutur Cogan.
Ia menilai The Last Dance telah mampu memberikan dampak mendalam untuk generasi muda tahu tentang peran Michael Jordan di dunia basket dan juga budaya sneakers.
"Dan rasanya serial ini adalah sebuah momen nostalgia bagi orang-orang seangkatan saya yang tumbuh dengan mimpi ingin seperti Michael Jordan," Cogan menambahkan.
The Last Dance mulai diputar secara global sejak 19 April 2020 dan nantinya akan berakhir pada 17 Mei setelah menyelesaikan 10 episode.
Serial dokumenter ini bisa disaksikan di ESPN dan Netflix pada Sabtu-Minggu pukul 21:00 waktu AS atau Minggu-Senin sekitar pukul 09:00 WIB.