SKOR.id - Lamine Yamal menjadi salah satu bintang muda yang mendapat banyak sorotan, berkat penampilannya bersama Barcelona dan Timnas Spanyol.
Sejak berusia 16 tahun Lamine Yamal telah mendapat kesempatan tampil bersama tim senior Barcelona dan Spanyol.
Salah satu kiprah terbaiknya yang belum lama ini terjadi adalah saat membawa La Furia Roja menjadi juara Euro 2024.
Penampilan Lamine Yamal di Euro 2024 bersama Spanyol pun cukup mengesankan, dengan torehan satu gol dan empat assist.
Menjadi pemain andalan di level klub dan tim nasional, ternyata membuat Lamine Yamal menjadi sasaran pelanggaran yang dilakukan bek tim lawan.
Dilansir dari AS, pemain dengan tinggi 180 sentimeter itu menjadi salah satu yang paling sering dilanggar (28 kali) dan menghasilkan kartu (7) untuk pemain lawan, di kompetisi liga top, termasuk di kompetisi Eropa.
Pada pertandingan melawan Denmark di ajang UEFA Nations League 2024-2025, Minggu (13/10/2024) dini hari WIB, Lamine yamal tampak berjalan pincang.
Ia kemudian diistirahatkan oleh pelatih La Furia Roja, Luis de la Fuente, di pusat pelatihan tim yang berada di Las Rozas.
Lamine Yamal tampak dapat berjalan normal, tetapi ia masih akan menjalani tes lanjutan untuk memastikan apakah kondisinya benar-benar aman.
Meski begitu, ia dikabarkan kembali ke Barcelona dan tak akan membela Spanyol saat berhadapan melawan Serbia, Rabu (16/10/2024) dini hari WIB.
Pemain Denmark, Victor Kristiansen, mengakui dirinya memang sengaja melakukan tekel kepada Yamal.
Ia dan rekan setimnya, Victor Nelsson berhadapan dengan Yamal dan tak segan memberi tekel kepada pemain muda Spanyol itu.
"Selalu sulit untuk menentukan kriteria keberhasilan ketika menghadapi pemain sayap yang terampil karena Anda mungkin memenangkan semua duel selama 89 menit, dan kemudian dia bisa mencetak gol pada akhirnya, dan semuanya akan sia-sia," ujar Victor Kristiansen.
"Itu (tekel) hanya cara mudah untuk mengatakan, 'Hei, aku juga dalam pertarungan ini, aku tidak takut padamu,'" ujar Kristiansen menambahkan.
Sementara itu, Luis de la Fuente juga menyebutkan bahwa Yamal merasakan ketidaknyamanan di kakinya, itu menjadi alasannya meminta sang pemain kembali ke Barcelona.
"Lamine mengalami sedikit ketidaknyamanan, katanya kepada kami setelah pertandingan," ujar Luis de la Fuente.
"Saya bertanya kepadanya bagaimana perasaannya dan saya melihat keraguan, dan menghadapi keraguan itu, saya memutuskan dia harus kembali (ke Barcelona). Kami telah melakukan hal yang sama dengan yang lain," ujarnya menambahkan.
Terkait kondisi yamal, Luis de la Fuente tidak ingin disalahkan, karena ia menurunkan pemain berdasarkan kemampuan mereka di lapangan.
Ia juga mengatakan, jika tidak menurunkan pemain terbaik yang dimiliki Spanyol, dirinya juga akan tetap mendapat kritikan.
"Pemain terbaik harus bermain. Itulah yang diminta dari mereka," ujar Luis de la Fuente.
"Jika mereka tidak dimasukkan, Anda akan mengkritik saya. Apakah pelatih mereka tidak selalu memainkan Cruyff, Maradona, Messi, atau Cristiano? Tentu saja, kami menjaga para pemain. Kami bukan tidak melakukan kamikaze," ujarnya menambahkan.