SKOR.id – Saat lagu kebangsaan Palestina dikumandangkan sebelum laga pembuka Piala Asia 2023 melawan Iran Minggu (14/1/2024), Mohammed Saleh cemas.
Pikiran bek Timnas Palestina itu beralih ke kehidupannya di Gaza, teringat akan keluarganya yang terjebak di bawah pemboman Israel.
Saleh sudah dua hari tidak mendengar kabar dari keluarganya saat ia turun ke lapangan di Education City Stadium, Al-Rayyan, Doha, di depan 27.619 penonton.
“Mereka tinggal di tenda di lahan terbuka. Semoga Tuhan membantu mereka,” kata Saleh setelah pertandingan, dikutip dari AFP.
Saleh menjelaskan rumahnya di Kota Gaza telah hancur, dan keluarganya berpindah dari rumah ke rumah selama lebih dari 100 hari pertempuran di wilayah Palestina.
Beberapa hari sebelum dimulainya turnamen Piala Asia 2023 di Qatar, Saleh diberitahu bahwa pamannya, bibinya, dan anak-anak mereka tewas dalam konflik tersebut.
“Hari ini keluarga saya menjadi sasaran perang pemusnahan,” kata Saleh, 30 tahun.
“Kami bermain sepak bola untuk mereka… untuk Gaza… untuk tujuan kami,” kata Saleh.
Sementara itu Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina, Jibril Rajoub, mengatakan, perang tidak dapat dihindari akan berdampak pada para pemain.
“Ada pemain yang keluarganya menjadi syahid saat berada di kamp, tapi kami adalah pejuang dan ini adalah semangat Palestina yang sarat dengan patriotisme,” ujarnya.
“Timnas Palestina adalah simbol paling mulia dari identitas nasional kami, dan tim ini untuk seluruh rakyat Palestina,” ujarnya.
Konflik berdarah Israel-Palestina telah memicu bencana kemanusiaan bagi 2,4 juta orang di Gaza yang terkepung.
Hal itu membuat sebagian besar wilayah menjadi puing-puing. Konflik ini juga berdampak besar pada pertandingan Palestina vs Iran tersebut.
Pertandingan dimulai dengan mengheningkan cipta sejenak untuk para korban perang Palestina.
Para suporter dari seluruh Timur Tengah dan sekitarnya mengenakan bendera Palestina dan syal keffiyeh hitam-putih.
Stadion meledak ketika Palestina mencetak satu-satunya gol mereka dalam pertandingan tersebut sebelum jeda.
Tapi apa daya, Iran, yang menjadi salah satu favorit juara Piala Asia 2023, kemudian mengalahkan Palestina 4-1.
Meski demikian para pendukung Iran tetap memberikan simpatinya kepada Palestina dan memimpin teriakan "bebaskan Palestina" dari tribune penonton.
Saleh menyeka air matanya ketika dia memikirkan peluang kemenangan yang terlewatkan, yang mungkin bisa memberikan kegembiraan bagi anak-anak Palestina.
“Kami sampaikan kepada anak-anak… maaf, kami turut berduka atas kekalahan tersebut,” kata Saleh.
Persiapan di Luar Palestina
Timnas Palestina terpaksa bermain dan berlatih di luar negaranya menjelang Piala Asia ketiga mereka.
Saleh mengatakan meski jauh dari konflik, dia tahu betul bahaya yang dihadapi warga Palestina, setelah mengalami konflik di Gaza pada 2008, 2012, dan 2014.
“Ada sehelai rambut antara kami dan kematian,” katanya.
Pesepakbola Gaza, yang telah bermain untuk sejumlah klub di Mesir, terbaru Al-Ittihad di Alexandria, mempelajari permainan tersebut di garis pantai Mediterania wilayah Palestina.
“Stadion Yarmouk, tempat kami bermain di Kota Gaza, kini telah diubah menjadi kamp untuk keluarga orang-orang yang kami cintai,” katanya.
Saleh mengatakan fokus Palestina sekarang akan beralih ke pertandingan mendatang melawan Uni Emirat Arab, Kamis (18/1/2024) besok.
“Kemenangan atas Emirates akan menjadi kunci lolos, dan kami akan bermain untuk menang dan mendedikasikannya kepada para martir,” ujarnya.
“Melawan Iran kami memulai dengan sebuah kesalahan, dan yang harus kami lakukan hanyalah menang, dan Insya Allah kami akan lolos,” ia menambahkan.
Saleh mengatakan timnya mendapatkan dukungan dari penonton internasional di stadion pada hari Minggu lalu.
“Palestina memang membutuhkan semua orang. Tiap orang yang memiliki rasa kemanusiaan, harus tetap mendukung perjuangan Palestina,” ujarnya.