- Mohammad Ahsan dan Kevin Sanjaya berbagi kisah soal karier mereka di bulu tangkis bersama atlet muda PB Djarum.
- Mohammad Ahsan membagikan tips menghadapi rival dengan pertahanan rapat seperti Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
- Kevin Sanjaya mengaku sudah lebih baik saat menghadapi ganda putra asal Jepang tersebut.
SKOR.id - Mohammad Ahsan dan Kevin Sanjaya Sukamuljo berbagi pengalaman soal perjalanan mereka sebagai pebulu tangkis kepada atlet muda PB Djarum.
Lewat video conference, beberapa waktu lalu, kedua pebulu tangkis beda generasi itu berbagi cerita soal awal mula meniti karier dalam olahraga ini.
Tumbuh di Palembang, Ahsan mengaku hijrah ke Jakarta di usia yang sangat muda. Dia juga berkali-kali ganti klub sebelum pindah ke PB Djarum pada 2007.
Kevin pun bercerita soal perjuangannya dua kali mengikuti audisi PB Djarum namun baru diterima pada 2007 atau di usia yang belum genap 12 tahun.
"Motivasi saya ingin mewujudkan cita-cita masa kecil (sebagai atlet). Walaupun sempat dikucilkan saya tetap tidak berkecil hati," ucap Kevin.
Wawancara yang dipandu oleh eks-atlet nasional, Lius Pongoh, itu berlangsung interaktif karena tak sedikit atlet muda yang antusias bertanya.
Salah satu pertanyaan yang menggelitik dari atlet muda PB Djarum adalah resep menghadapi rival dengan pertahanan rapat seperti Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Kevin yang berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon dan selalu kalah dalam empat pertemuan terakhir, langsung tertawa mendengar pertanyaan itu.
"Saya kan kalah terus (dari Endo/Yuta), jadi belum nemu solusinya," kata Kevin soal rekor 2-6 dengan ganda putra asal Jepang tersebut seraya terbahak-bahak.
Di sisi lain, Ahsan yang berpasangan dengan Hendra Setiawan punya rekor sebaliknya, yaitu 6-2, menjawab santai pertanyaan tersebut.
"Yang pasti harus sabar (menghadapi Yuta/Endo) karena tak bisa sekali dua kali pukul bola, langsung mati. Adu terus. Kuat-kuatan aja terus. Siap fisik dan stamina," katanya.
Kevin menegaskan, bersama Marcus, mereka sudah memberikan energi terbaik ketika berjumpa dengan Endo/Watanabe.
Sayang, perjuangan ganda putra berjulukan Minions itu untuk merobohkan tembok pertahanan Endo/Watanabe, belum membuahkan hasil.
"Pas final (All England 2020) mereka tampil lebih baik. Kami juga sudah memberikan yang terbaik. Bahkan, saya merasa kemampuan saya sudah lebih baik dari sebelumnya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Mandalika Racing Team Jadi Tim Indonesia Pertama di Moto2 https://t.co/TDDLT2k2Et— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 5, 2020
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Berstatus Ganda Campuran Terbaik Indonesia, Inilah 2 Moto Hidup Praveen Jordan
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Pemantik Kepercayaan Diri Yuta Watanabe