- Sergio Farias bakal menerapkan skema 4-2-3-1 untuk Persija pada musim ini.
- Poros serangan Macan Kemayoran tak akan monoton dari sisi sayap saja.
- Pelatih Persija kembangkan sistem latihan yang tak buat pemain mudah cedera.
SKOR.id - Bersama Sergio Farias, ciri khas permainan Persija memang masih teka-teki. Sampai skuad komplet, sulit menebak pola permainan yang coba ia kembangkan.
Namun, Sergio Farias pastikan Persija akan dibuat sebagai tim yang tampil menghibur dan ke depankan aspek sepak bola menyerang, dipadu keseimbangan antara keduanya.
Pola 4-2-3-1 dengan bertumpu pada penguasaan bola, menjadi skema favoritnya. Dalam formasi ini, dua gelandang jaga kedalaman, satu kreator akan ditopang dua winger.
Bersama klub-klub sebelumnya, formasi 4-2-3-1 juga menjadi favorit Farias. Untuk musim 2020, Farias tampaknya tak akan dibuat pusing dengan beragamnya pilihan pemain.
Dukungan tiga gelandang beda karakter: Evan Dimas, Sandi Sute, dan Rohit Chand, bakal memberikan variasi pemainan yang sangat berbeda dari Persija musim lalu.
Baca Juga: Persija Kirim Ismed Sofyan ke Spanyol
Ini tentunya akan menjadi keuntungan bagi Marko Simic yang bakal lebih dimanjakan dari segala lini. Tidak hanya lewat sektor sayap, yang jadi senjata utama dalam dua musim terakhir.
“Saya selalu terapkan cara bermain yang sama kuatnya baik bertahan maupun menyerang. Persija sudah identik dengan karakter sepak bola menyerang seperti Brasil,” kata Farias.
Sampai saat ini, materi latihan masih pada tahap peningkatan kondisi fisik dan pencegahan cedera. Tim pelatih sangat hati-hati dalam mengevaluasi kekurangan tim.
Banyaknya pemain cedera, dipengaruhi juga oleh program latihan yang dirasa kurang tepat, selain jadwal padat turut. Sebab itu, tim pelatih tidak serta-merta memberikan menu latihan berat.
Baca Juga: Persija Kirim Tiga Pemain Muda Ikut Seleksi di Spanyol
“Tapi jangan lupa, setiap hari di latihan, kami butuh pencegahan cedera dalam program. Karena musim lalu, banyak pemain mengalami cedera,” kata asisten pelatih Persija, Stefano.
Pemain Persija pun terlihat mulai memahami gaya melatih Farias. Rata-rata mereka menyambut positif perubahan yang terjadi dalam sistem pelatihan tim.
“Banyak perbedaannya, ada senamnya, strength-nya juga, jadi tidak melulu soal fisik,” kata Feby Eka. “Komunikasi dengan tim pelatih sangat baik dan lancar.” (Furqon Al Fauzi)