- Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, dihadapkan pada sejumlah pekerjaan berat setelah baru saja ditunjuk.
- Akhmad Hadian Lukita sudah mendapat tuntutan dari sejumlah klub Liga 2 terkait kejelasan subsidi di musim 2020.
- Kepastian soal subsidi untuk klub Liga 2 menjadi salah satu pekerjaan PT LIB yang belum mampu terselesaikan.
SKOR.id - Meski baru saja terpilih, tantangan berat sudah dipikul Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita.
Akhmad Hadian Lukita terpilih lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LIB yang digelar secara virtual pada Sabtu (13/6/2020).
Ia menggantikan dirut sebelumnya, Cucu Somantri, yang mengundurkan diri pada 19 Mei 2020 karena konflik internal di kalangan petinggi PT LIB.
Berita PT LIB Lainnya: Akhmad Hadian Lukita Terpilih Jadi Dirut PT LIB, Madura United Sebut PSSI Sudah Benar
Setelah resmi ditunjuk untuk menduduki jabatan tersebut, tugas berat mengadang Hadian.
Sebab, klub-klub Liga 2 sudah mulai mengumbar persoalan yang sampai saat ini belum mampu diselesaikan oleh PT LIB.
Salah satu persoalan yang disampaikan ialah kepastian terkait subsidi klub Liga 2 pada musim 2020.
"Kami ingin kepastian termin subsidi Liga 2," ujar manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, dikutip dari Antara.
Menurut Hendri, subsidi untuk klub Liga 2 belum juga menemui titik terang. Padahal, itu adalah salah satu suntikan dana penting untuk menjaga stabilitas keuangan klub.
Keluhan senada juga disampaikan PSIM Yogyakarta melalui manajernya, David Hutauruk.
David menyebut, kepastian subsidi untuk klub Liga 2 menjadi krusial di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
"Klub membutuhkan kepastian subsidi. PT LIB harus membangun komunikasi dengan klub-klub," kata David.
Selain menunjuk Akhmad Hadian Lukita, RUPS PT LIB juga menghasilkan dua sosok baru yang menempati kursi komisaris.
Sebelumnya, dua komisaris juga mundur dari jabatannya yakni Hasani Abdulgani dan Hakim Putratama.
Berita PT LIB Lainnya: 3 Pekerjaan Rumah Akhmad Hadian Lukita, Gagal Bisa Berujung Pendek
Keduanya digantikan oleh Mayjen (Purn) Leo Siegers dan Mayjen (Purn) Anggodo Wiradi.
Dua nama yang disebutkan terakhir merupakan jenderal purnawirawan TNI AD yang sebelumnya diangkat Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, sebagai staf khusus.