- Mantan pemain Sriwijaya FC, Yu Hyun-koo, punya tiga masalah keuangan dengan Indonesia.
- Gaji Yu Hyun-koo ditunggak Kalteng Putra, tertipu proses naturalisasi, dan korban Jiwasraya.
- Ada sekitar 470 nasabah asal Korea dan dana mencapai Rp500 miliar yang ditelantarkan Hana Bank.
SKOR.id - Ibarat pepatah, yang dialami Yu Hyun-koo seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Masalah demi masalah menghampiri eks-pemain Sriwijaya FC ini.
Belum usai masalah dengan Kalteng Putra karena gajinya tidak dibayar, ia lantas ditipu Anthony Ballah dalam pengurusan proses naturalisasi.
Teranyar, Yu Hyun-koo menjadi korban kasus gagal bayar polis asuransi Jiwasraya karena indikasi korupsi yang didaftarkan lewat Hana Bank di Bali.
Demikian diungkapkan Hyun-koo kepada Skor.id, Kamis (18/6/2020). Saat ini Yu sedang berada di kampung halamannya, Korea Selatan.
Bersama teman-temannya sesama ekspatriat Korea di Indonesia, ia berjuang menarik uang asuransi dari Hana Bank di Bali tersebut yang sudah jatuh tempo sejak 2018.
"Sebenarnya sudah dua tahun kami ingin mengambil uang kami kembali, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan," kata Yu.
Ia menjelaskan, bersama warga Korea lainnya dan eks-pemain Persipura, Yo Jae-hoon, ikut asuransi Jiwasraya lewat Hana Bank.
Saat akan ditarik dananya, pihak Hana Bank menyebut belum bisa diambil karena pihak Hana Bank masih ada kontrak dengan Jiwasraya.
"Urusan Hana Bank dengan Jiwasraya itu urusan mereka, Hana Bank tanggung jawabnya dengan kami," Yu berargumen.
Namun, Yu enggan membocorkan berapa jumlah dana yang akan ditagihnya. Beredar informasi, uang Yu yang nyangkut lebih dari satu Miliar.
Karenanya Yu dan warga Korea lainnya, termasuk Yo Jae-hoon, berharap pemerintah Indonesia dapat membantu menyelesaikan masalah ini.
Park, rekan Yu yang juga orang Korea, menyebut tak kurang dari 470 nasabah Hana Bank yang bernasib sama dan jika dikalkulasikan dananya mencapai Rp500 miliar.
"Berbagai cara sudah kami lakukan, baik melaporkan ini ke OJK tapi di cut (dipotong) jalurnya sampai di kantor satpam saja," ucap Park.
Pihaknya juga sudah berusaha menemui Kedubes Korea di Indonesia, namun pihak Kedubes khawatir ada masalah antarnegara.
Tak berhenti disitu, Yu dan kawan-kawan juga sudah melapor ke situs pengaduan khusus warga Korea. Hanya saja, baru ditindaklanjuti jika dapat 200 ribu dukungan.
"Kami masih mencari cara lain. Salah satunya ingin bertemu dengan menteri BUMN, pak Erick Thohir, mudah-mudahan masalah kami ini bisa cepat teratasi," kata Park.
Baca Juga:
APPI Desak PSSI Untuk Penuhi Gaji Pemain
PSMS Medan Berharap Gaji Pemain Tetap 25 Persen Sampai Desember
Pemain-pemain Liga 2 Mau Nego Gaji asal Tidak Merugikan