- Youth Fun Juggling Competition yang digagas Kemenpora RI sudah berakhir.
- Hasilnya, pesepak bola muda asal Gresik, Cahya Ramadhan, mampu mencatatkan rekor juggling terlama pada ajang tersebut.
- Anak didik Widodo Cahyono Putro itu mencatatkan waktu juggling 1 jam, 15 menit, 19 detik.
SKOR.id - Youth Fun Juggling Competition yang digagas Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI sudah berakhir.
Rekor terlama dalam hal juggling pun dicatatkan pesepak bola muda asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yakni Cahya Ramadhan, Sabtu (12/12/2020).
Pesepak bola yang bernaung di bawah Akademi Widodo Cahyono Putro (AWCP) Gresik itu mampu mencatatkan juggling selama 1 jam, 15 menit, 19 detik.
Ia mengalahkan catatan waktu Diego Aslan dari Jakarta Timur, yang sebelumnya menorehkan waktu juggling 1 jam, 13 detik.
"Puji syukur, ananda Cahya Ramadhan yang masih 14 tahun ini bisa memecahkan rekor di hari terakhir fun Juggling Kemenpora ini," kata Widodo Cahyono Putro.
Pencetak gol terbaik Piala Asia 1996 tersebut menambahkan, rekor yang dibukukan anak didiknya itu awalnya tak diprediksi.
Hanya, untuk urusan skil bola dan kontrol, Widodo menilai anak didiknya ini memang punya kemampuan lebih dan menonjol dibanding yang lain.
"Cahya ini posisinya gelandang, ia memang pemain yang pendiam. Tadi pas menang saja enggak ada komentar, cuma senyum-senyum saja dan salaman dengan semua pelatih juga orang tuanya," Widodo Cahyono Putro mengungkapkan.
Dalam kompetisi menimang bola ini, hadiah yang diberikan kepada pemenang ialah jersi timnas Indonesia asli yang sudah ditandatangani secara langsung oleh para pemain timnas Indonesia.
Widodo pun berterima kasih kepada Kemenpora yang tetap bisa menghadirkan kompetisi berbau sepak bola untuk anak-anak Indonesia.
"Kami ingin, kemenangan dan rekor ini memotivasi pemangku sepak bola di Gresik. Talenta dan potensi di Gresik ini masih banyak, ayo, mari majukan dan bangkitkan sepak bola Gresik lagi," mantan striker timnas Indonesia itu menegaskan.
Sementara itu, Deputi IV Kemenpora, Chandra Bhakti, menuturkan program ini mengacu pada Inpres Nomor 3/2019.
"Kegiatan ini kami laksanakan di enam provinsi, di masing-masing provinsi ada enam kabupaten/kota di mana setiap kabupaten/kota itu pesertanya ada sekitar 230 peserta dan itu kami batasi. Kalau tidak kami batasi pasti membeludak," Chandra Bhakti menuturkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga Berita Sepak Bola Nasional Lainnya:
Kisah Ledi Utomo, Pensiun karena Cedera hingga Jadi Pelatih di Persita
Soal Investasi di Luar Sepak Bola, Winger Persebaya Terinspirasi Hansamu Yama