Barisan Pelatih Jepang di J1 League 2021, Termuda Bersatus Manajer Terbaik Musim Lalu

Dini Wulandari

Editor:

  • Ada 10 pelatih asli Jepang yang akan saling unjuk strategi di J1 League 2021.
  • Salah satu pelatih bersatus Manajer Terbaik musim lalu.
  • Skor.id akan mencoba mengupas kesepuluh juru taktik asli Jepang tersebut.

SKOR.id - Pelatih asal Jepang masih mendominasi kompetisi Meiji Yasuda J1 League 2021, bahkan satu di antaranya berstatus Manajer Terbaik Musim Lalu.

Perhelatan J1 League 2021 akan resmi digelar pada 26 Februari ini dengan 20 klub peserta, atau dua tim lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Perubahan ini terjadi lantaran tidak ada tim yang terdegradasi pada musim lalu akibat terganggu pandemi Covid-19.

Dari 20 klub tersebut, 10 di antaranya diasuh pelatih asal Jepang, dengan Tsuneyasu Miyamoto, juru taktik Gamba Osaka menjadi yang termuda.

Mantan kapten timnas Jepang itu baru berusia 44 tahun, dan musim lalu menyabet gelar Pelatih Terbaik setelah mengantar Gamba Osaka finis di posisi kedua.

Sementara juru taktik tertua asal Jepang adalah Hiroshi Hasebe, pelatih Sanfrecce Hiroshima, yang Maret nanti genap berusia 60 tahun.

Tomohiro Katanosaka, arsitek lapangan hijau Oita Trinita, menjadi yang paling lama masa kerjanya di klub. Ia memasuki tahun keenam bersama Trinita.

Predikat pelatih tersukses masih ditempati Toru Oniki dengan tiga gelar J1 League bersama Kawasaki Frontale.

Untuk mengenal lebih dekat sosok kepuluh pelatih tersebut, Skor.id akan berusaha mengulasnya. Berikut uraiannya dari yang tertua hingga termuda:

1. Hiroshi Jofuku (59 tahun) - Sanfrecce Hiroshima

Mantan gelandang ini memulai karier kepelatihannya pada usia 35 tahun. Dia menukangi Sanfrecce sejak 2018 dan musim lalu mengantar timnya menempati posisi kedelapan.

Bersama Sanfrecce, Jofuku punya rasio kemenangan sebesar 50 persen dari 34 laga (17 menang, 6 seri, 11 kalah).

2. Kenta Hasegawa (55 tahun) - FC Tokyo

Hasegewa mengasuh FC Tokyo sejak 2018 dan musim lalu mengakhiri turnamen di peringkat keenam, setelah hanya mengumpulkan 57 poin.

Mantan penyerang ini punya lima gelar saat masih mengasuh Gamba Osaka, dan sempat dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik 2014.

3. Makoto Teguramori (53 tahun) - Vegalta Sendai

Teguramori kembali menukangi Vegalta pada awal Februari 2021, menggantikan Takashi Kiyami yang mundur akhir musim lalu.

Sebelumnya, mantan pelatih timnas U-23 ini lima musim mengasuh Vagalta dari 2008 hingga 2013. Musim lalu, Teguramori berhasil membawa V-Varen Nagasaki menempati pos ketiga klasemen J2 League.



4. Bin Ukishima (53 tahun)- Shonan Bellmare

Diangkat sebagai pelatih tim utama pada Oktober 2019, pria kelahiran 4 September 1967 ini punya rapor mengenaskan.

Dalam 37 pertandingan, rapor kemenangannya hanya 21,6 persen, atau cuma delapan kali menang, sisanya berakhir dengan 21 kekalahan dan delapan seri.

Jika bukan karena pandemi, Shonan seharusnya terdegradasi karena mengakhiri kompetisi di posisi ke-18.

5. Takahiro Shimotaira (49 tahun) - Yokohama FC

Mantan gelandang ini melatih Yokohama sejak tahun 2019 setelah dua tahun mengasuh Kashiwa Reysol.

Bersama Shimotaira, Yokohama punya pertahanan terhitung jelek: kebobolan 90 gol dari 67 laga. Musim lalu, mereka kedua terburuk di liga setelah kemasukan 60 kali.

6. Shigetoshi Hasebe (49 tahun) - Avispa Fukuoka

Setahun menukangi Avispa, pria kelahiran Yokohama ini mengantar timnya promosi ke J1 League 2021 setelah mengakhiri musim di posisi kedua.

Rapornya pun cukup impresif, mengumpulkan 25 kemenangan, 9 seri, dan 8 kekalahan.

7. Tomohiro Katanosaka (49 tahun) - Oita Trinita

Katanosaka merupakan sosok di balik sukses Oita mentas di panggung elite kompetisi Jepang.

Diangkat sebagai pelatih pada 2016, dalam tempo dua tahun ia berhasil mengangkat derajat Oita dari J3 League ke J2 League, hingga promosi ke J1 League pada 2018.

8. Toru Oniki (46 tahun) - Kawasaki Frontale

Meniti karier dari level tim muda Kawasaki sejak 2007, lalu menjadi asisten selama enam tahun, Oniki akhirnya menempati posisi tertinggi di hirarki kepelatihan.

Pada 2017, pria kelahiran Funichiba itu resmi menjadi pelatih utama. Di musim pertama, dia langsung mempersembahkan gelar liga, dan kembali melakukannya musim lalu.

9. Atsuhiro Miura (46 tahun) - Vissel Kobe

Kobe menunjuk Miura sebagai pelatih utama pada September 2020 setelah Thorsten Fink memutuskan mundur dari jabatannya karena masalah keluarga.

Sebelumnya, mantan gelandang Jepang ini menjabat direktur olahraga klub. Dalam debutnya sebagai pelatih, Miura menelan 12 kekalahan, sekali seri, dan tujuh kemenangan.

10. Tsuneyasu Miyamoto (44 tahun) - Gamba Osaka

Miyatomo naik kelas sebagai pelatih utama setelah Gamba memecat Levir Culpi pada Juli 2018, setelah menempatkan tim di posisi ke-16.

Berkat polesan Miyatomo, Nerazzurri mengakhiri musim itu di urutan kesembilan. Setahun kemudian, naik lagi ke posisi ketujuh.

Dan tahun lalu, Gamba tampil sebagai runner-up, tercecer delapan poin dari sang juara, Kawasaki Frontale. Sepak terjang tersebut membuatnya didapuk sebagai Pelatih Terbaik J1 League 2020.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita J.League lainnya:

Rekap Meiji Yasuda J1 League 2020: Kawasaki Frontale Juara, Michael Olunga Raja Gol

Daftar Pemenang J1 League dari Masa ke Masa, Kashima Antlers Paling Sering

Source: TransfermarktWikipediaJ.League

RELATED STORIES

Apparel Klub Meiji Yasuda J1 League 2021: Puma Teratas, Ada Yonex

Apparel Klub Meiji Yasuda J1 League 2021: Puma Teratas, Ada Yonex

Sejumlah perusahaan luar dan dalam negeri menjadi penyuplai perlengkapan yang dibutuhkan kontestan J1 League 2021.

Tantangan Duo Thailand di Meiji Yasuda J1 League 2021

Theerathon Bunmathan dan Chanathip Songkrasin membawa bendera Thailand di Meiji Yasuda J1 League 2021.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover reza arya pratama.jpg

Timnas Indonesia

Pulang dari Timnas Indonesia, Kiper PSM Dapat Ilmu dari Maarten Paes dan Emil Audero

Kiper PSM, Reza Arya Pratama, mengungkapkan ilmu yang didapatkannya dari Maarten Paes dan Emil Audero.

Rais Adnan | 17 Jun, 12:28

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Persaingan Menghindari Degradasi dan Lolos Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025

Kuda Laut Nusantara FC dan Halus FC masih mungkin terdegradasi sekaligus lolos ke Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 11:49

Sepak Bola ASEAN (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Dua Klub Asing Ikuti Liga Malaysia 2025-2026, Ada dari Korea Selatan

Dua kasta kompetisi Liga Malaysia musim 2025-2026 bakal lebih berwarna lantaran ada dua klub asing yang berpartisipasi.

Rais Adnan | 17 Jun, 11:39

Menpora Dito Ariotedjo.

Esports

Menpora Sanjung Euforia Grand Final MPL ID Season 15

Dito Ariotedjo menyebut suasana di Grand Final MPL ID Season 15 mirip dengan olahraga lain seperti sepak bola dan bulu tangkis.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:25

eLigue 1 Tour. (FC Mobile)

Esports

Ligue 1 dan FC Mobile Buat Kompetisi Resmi di Indonesia Bertajuk eLigue 1 Tour

Turnamen ini didedikasikan bagi komunitas pemain FC Mobile di seluruh Indonesia.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:13

Arema FC.jpg

Liga 1

Anggap Serius Piala Presiden 2025, Arema FC Ingin Pertahankan Gelar Juara

Arema FC sudah memulai latihan bersama atau tim sebagai persiapan Piala Presiden 2025 mulai Senin (16/6/2025).

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 10:07

Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri Akan Digelar untuk Pertama Kalinya, KONI Gandeng Djarum Foundation

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, pada Oktober mendatang.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 08:48

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat. (Grafis: Skor.id)

Timnas Indonesia

Ingin Cetak Sejarah bersama Timnas Indonesia, Denny Landzaat Tolak Ajax

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, menegaskan komitmennya bersama skuad Garuda.

Rais Adnan | 17 Jun, 08:46

Timnas putri U-19 Myanmar vs Timnas putri U-19 Indonesia pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025 di Vietnam pada 18 Juni 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Myanmar vs Indonesia di Piala AFF Wanita U-19 2025

Kedua tim mirip jelang perebutan peringkat ketiga ASEAN U-19 Girls Championship 2025, Rabu (18/6/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 07:56

12 Alumni Liga TopSkor di Timnas U-23 Indonesia.

Liga TopSkor

Belasan Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-23 Indonesia

Total 12 Alumni Liga TopSkor akan menjadi bagian dalam pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia untuk persiapan berlaga di Piala AFF U-23 2025.

Nizar Galang | 17 Jun, 07:40

Load More Articles