- Mahkamah Agung Swiss menolak banding pelari Caster Semenya terhadap batasan kadar testosterone alami sesuai aturan World Athletics.
- Tahun lalu CAS telah meminta atlet putri Afrika Selatan itu untuk minum obat penurun kadar testosteron, tapi diabaikannya.
- Caster Semenya lahir dengan kromosom ‘46 XY’ yang kadar testosteronenya tiga kali lipat kromosom ‘XX’ pada kebanyakan perempuan.
SKOR.id – Juara Olimpiade dua kali Caster Semenya akhirnya kalah dalam banding terhadap batasan kadar testosteron alami pada atlet putri.
Di bawah pedoman World Athletics yang diperkenalkan tahun lalu, Caster Semenya diharuskan mengosumsi obat penurun testosteron agar dapat bersaing secara profesional.
Perintah itu dipertegas dengan keputusan dari Pengadilan Abritase Olahraga (CAS) terkait perbedaan perkembangan seksual (DSD) pelari putri seperti Caster Semenya.
Tetapi pelari Afrika Selatan ini menolak melakukannya meskipun itu dapat mengancam peluangnya untuk turun lari di nomor 400m hingga 1mil – sekitar 1,6km.
Dan pada hari Selasa (8/9/2020), Federal Tribunal (Mahkamah Agung) Swiss memutuskan untuk menegakkan putusan CAS itu dengan menolak banding dari Semenya, 29.
Caster Semenya terlahir dengan kromosom ‘46 XY’ yang kadar testosteronnya tiga kali lipat daripada kromosom ‘XX’ pada kebanyakan perempuan.
Dari hasil tes, terungkap kadar testosteron Semenya sangat tinggi - hiperandrogenisme - karena gangguan perkembangan seksual tadi.
Dalam pernyataannya, Federal Tribunal Swiss mengatakan bahwa CAS memiliki hak untuk menegakkan syarat partisipasi untuk atlet putri dengan varian genetik '46 XY DSD'.
“Aturan itu dibuat untuk menjamin persaingan yang adil untuk disiplin lari tertentu cabang atletik putri.”
View this post on InstagramThe Smile You Give Knowing That Someone Is Not Happy With Your Victory And Ga O Sereke.????
Dilansir ESPN, “keputusan itu berarti Semenya tidak bisa mempertahankan gelar Olimpiade 800 meter di Olimpiade Tokyo tahun depan."
Yang paling parah, Semenya mungkin juga tidak bisa ikut bersaing di lomba level mana pun dalam jarak dari 400m hingga satu mil.
“Kecuali dia (Semenya) setuju untuk menurunkan level testosterone dalam tubuhnya melalui pengobatan atau operasi,” ESPN melaporkannya lebih lanjut.
World Athletics (dikenal sebagai IAAF) ingin menerapkan batas testosteron lima nanomole per liter untuk atlet yang berkompetisi di event internasional antara 400m dan satu mil.
Perempuan yang memiliki angka di atas itu akan diminta menurunkan kadar testosteronnya dengan minum obat penekan hormonal, minimal enam bulan sebelum kompetisi.
Lahir sebagai Perempuan
Meski memiliki genetika '46 XY', Caster Semenya telah diklasifikasikan sebagai perempuan, dibesarkan sebagai perempuan, dan ikut turut lomba lari sebagai perempuan.
Permasalahannya, World Athletics dan beberapa lawannya berpendapat penampilan biologis Semenya yang tidak biasa itu telah memberinya keunggulan kompetitif.
Karena putusan itu, pengadilan menginginkan Semenya menurunkan kadar testosteronnya melalui pil KB, suntikan pemblokir testosteron, atau menjalani operasi.
"Seorang pria dapat mengubah aturan, tetapi pria yang sama tidak dapat mengatur hidup saya," Semenya meluapkan emosinya di Twitter usai keputusan diumumkan.
"Apa yang saya katakan adalah bahwa saya mungkin telah gagal melawan mereka (tetapi) kenyataannya adalah bahwa saya telah memenangkan pertempuran ini sejak lama.”
"Pintu mungkin ditutup (tetapi) tidak terkunci.”
“Saya sangat kecewa dengan keputusan ini, tetapi saya menolak membiarkan World Athletics membius saya atau menghentikan saya untuk menjadi diri saya sendiri.”
“Mengucilkan atlet putri atau membahayakan kesehatan semata-mata karena kemampuan alami kita menempatkan World Athletics di sisi sejarah yang salah.”
Pengadilan Federal Tribunal Swiss mengatakan banding Caster Semenya itu "pada dasarnya menuduh pelanggaran larangan diskriminasi".
Tapi Semenya bergeming: “Saya akan terus memperjuangkan hak asasi para atlet putri, baik di lintasan dan di luar lintasan, sampai kita semua bisa bebas lari seperti kita dilahirkan.”
“Saya tahu apa yang benar dan akan melakukan semua yang saya bisa untuk melindungi hak asasi manusia, untuk gadis-gadis muda di mana pun."
Greg Nott, pengacara Semenya di Afrika Selatan mengatakan tim hukum globalnya “sedang mempertimbangkan opsi untuk menentang temuan di pengadilan Eropa dan domestik".
Double Olympic champion Caster Semenya says she never felt supported by other women. Read more: https://t.co/G5Rb40dYOw pic.twitter.com/X5woqAkzi9— Reuters (@Reuters) August 15, 2019
Tanpa Obat
Mokgadi Caster Semenya OIB adalah pelari jarak menengah Afrika Selatan dan peraih medali emas Olimpiade 2016.
Dia memenangkan emas di nomor 800 meter putri di Kejuaraan Dunia 2009 dengan catatan waktu 1: 55.45, Olimpiade Musim Panas 2016, dan Kejuaraan Dunia 2017 dalam rekor pribadi terbaiknya, 1: 55.16.
Kala Mariya Savinova didiskualifikasi doping, Cemenya dianugerahi medali emas di Kejuaraan Dunia 2011 dan Olimpiade Musim Panas 2012, semuanya di nomor 800 meter.
Setelah kemenangannya di Kejuaraan Dunia 2009, diumumkan bahwa dia telah menjalani tes seks. Dan, hasilnya memang menjadi kasus luar biasa bagi IAAF.
Semenya yang meraih medali emas 800m di Olimpiade 2012 dan 2016 itu sempat dilarang ikut kompetisi internasional sampai 6 Juli 2010.
Pada 2019, IAAF memberlakukan aturan baru yang mencegah perempuan seperti Semenya berpartisipasi di event 400m, 800m, dan 1500m kecuali minum obat penurun testosteron.
Caster Semenya, pada bulan Maret mengatakan dia menargetkan 200m, event yang boleh ia ikuti tanpa minum obat penurun kadar testosteron yang meningkat secara alami.
Dia berkompetisi di nomor 200m di negara asalnya awal tahun ini dengan target untuk lolos ke Olimpiade sebelum penundaan Olimpiade tahun ini diumumkan.
Ikuti Istagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Entertainment Lainnya:
Bergaji Rp1,8 M per Pekan, Donny van de Beek Gemar Pakai Sepatu Butut
Striker Hulk Paraiba Berang Mantan Istri Ungkap soal Penghianatan Istri Barunya