- Bambang Pamungkas menilai, talenta sepak bola Indonesia tidak kalah dengan pemain dari negara lainnya.
- Dalam obrolan dengan Prie GS, Bambang Pamungkas sepakat bahwa budaya membaca memengaruhi kualitas.
- Namun, dalam pengamatan Bambang Pamungkas, budaya membaca pemain bola Indonesia telah meningkat.
SKOR.id - Talenta sepak bola Indonesia tak kalah dari talenta dunia. Itu persepsi yang sudah dibangun sejak lama sekali, bahkan hingga kini terus diyakini.
Namun, dalam sepak bola, talenta saja tidak cukup. Banyak faktor lainnya yang sangat menentukan jalan kesuksesan. Salah satunya budaya membaca.
Hal tersebut disoalkan Prie GS, budayawan Indonesia, dalam acara bincang-bincang dalam program "Coklat Kita Humor Sufi, Tendangan Pamungkas" pada 2 Mei 2020.
Berita Bambang Pamungkas Lainnya: Bambang Pamungkas Bersama 7 Pemain Indonesia Ini Sukses Saat Reposisi
Prie GS bertanya kepada bintang tamunya, Bambang Pamungkas, mantan pemain Persija yang kini menjadi Manajer Tim Persija, berdasarkan kritik mantan pemain Persija.
Dasarnya, suatu ketika, kata Prie GS, ada mantan pemain Persija yang melakukan otokritik pada rekan-rekannya saat membela Persija, sangat sulit diajak bekerja sama.
Dalam analisis sang pemain yang identitasnya tak disebutkan itu, dicurigai lemahnya kerja sama permainan bola pemain Indonesia karena kurang membaca.
Persoalan budaya membaca ini dikonfrontasi dengan Bepe, sapaan Bambang Pamungkas. Prie GS bertanya pada Bepe tentang korelasi membaca dan sepak bola.
"Kalau saya setuju," kata Bepe. "Saya pernah ngomong dalam sebuah seminar, kalau talenta sepak bola Indonesia tidak kalah dengan negara manapun," ia menambahkan.
"Tapi bagaimana kita mengejewantahkan strategi, counter stretegi, menjalankan strategi sebagaimana dibilang om Prie tadi, memang kita lemah," ucap Bepe.
Dalam "kacamata" pemain yang telah menyumbang 200 gol lebih untuk Persija ini, pendidikan menjadi elemen penting bagi pemain muda Indonesia.
"Karena pada akhirnya nanti intelektualitas menentukan kesuksesan," ujar Bepe, sambil menghubungkannya dengan karakteristik permainan sepak bola.
Namun, Bepe menjelaskan, dalam lima tahun terakhir budaya sepak bola Indonesia mulai berubah, setidaknya tidak seperti era 15 atau 10 tahun sebelumnya.
"Sekarang saya melihat, lima tahun terakhir, ada pemain bola travelling bawa buku, bawa laptop," Bepe memberi contoh perubahan budaya pemain sepak bola Indonesia.
Berita Bambang Pamungkas Lainnya: Pesan Bambang Pamungkas untuk Pemenang Lelang Sepatu Berharganya
Masih banyak lagi obrolan soal sepak bola yang dikupas dalam obrolan santai penuh tawa namun berisi tersebut. Salah satunya jawaban Prie atas pertanyaan Bepe.
"Bahwa segala sesuatu itu sastra, termasuk sepak bola," kata Prie menjawab pertanyaan Bepe yang kesulitan menulis indah padahal ide sudah ada di kepala.
Begitulah, sepak bola juga perlu ditata, dilatih, dan dikemas dengan indah, karena talenta saja tak cukup, layaknya sastra yang juga dilahirkan dari kerja keras.