- Bambang Pamungkas mengantakan, sepak bola penting namun pendidikan jauh lebih penting.
- Saat belia, Bambang Pamungkas mengisahkan, ada perjanjian dengan orang tuanya terkait pendidikan.
- Menurut Bambang Pamungkas, talenta saja tidak cukup untuk pemain muda bersaing di pentas elite.
SKOR.id - Mantan pemain Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, bicara betapa pentingnya pendidikan bagi seorang pesepak bola.
Menurutnya, karier penting, namun jauh lebih penting adalah pendidikan formal. Pasalnya, pendidikan akan membentuk mentalitas pemain saat bertanding.
Untuk itu, Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas, mengaku pernah memiliki "perjanjian" dengan orang tuanya menyangkut sepak bola dan pendidikan.
Berita Bambang Pamungkas Lainnya: Ismed Sofyan Bicara Hubungan dengan Bambang Pamungkas, Rekan yang Kini Jadi Atasan
Dalam obrolan dengan dua pemain muda Indonesia, Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah dalam channel YouTube, Bepe bicara blak-blakan soal perjanjian dengan sang ibu.
Bepe menceritakan, sang ibu sangat ingin ia fokus pada pendidikan. Sebab, Bepe mendapat tawaran melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat lewat jalur prestasi.
Namun, karena lebih memilih sepak bola, Bepe menolak tawaran tersebut. Hal itu diakuinya memunculkan sedikit perdebatan dengan sang ibu.
"Ibu kepingin saya sekolah, cuma ketika itu saya sudah mau masuk jadi pemain nasional.
Ketika saya memilih sekolah dan ada gambaran saya bisa main di timnas," kata Bepe.
"Ada perjanjian sama orang tua, kalau mau jadi pemain bola, saya harus sukses. Harus bisa membuktikan kepada orang tua," ia menambahkan.
Itu mengapa, sejak mengambil keputusan tersebut, Bepe mengaku tidak bisa melakukan hal-hal lain di luar sepak bola. Sebab ia ingin membuktikan janji ke ibunya.
Akhirnya Bepe masuk pertama kali ke timnas senior pada usia yang masih sangat muda yakni, 18 tahun 11 bulan.
"Setidaknya yang paling penting, saya bisa membuktikan pada diri saya sendiri bahwa apa yang harus diselesaikan," kata Bepe.
"Ketika saya ingin menjadi pemain nasional, saya bisa. Ketika saya ingin, katakanlah juara liga misalnya, saya bisa. Jadi itu jadi challenge buat diri saya sendiri," ujarnya.
Meski begitu, Manajer Persija ini sama sekali tidak melupakan pendidikan formal. Bepe lulus dari SMA Negeri 1 Salatiga dengan nilai yang cukup memuaskan.
Bepe mengungkapkan, saat memasuki kelas 3 SMA lebih sering berada di Jakarta untuk pelatnas dan hanya bisa mengikuti sekolah kurang lebih tiga bulan dalam setahun.
Itu mengapa, pada era modern seperti saat ini, Bepe berpesan kepada para pemain muda untuk tetap mengutamakan pendidikan di atas sepak bola.
Berita Bambang Pamungkas Lainnya: Bambang Pamungkas, Pelita Bandung Raya, dan Mimpi Terpendam 17 Tahun
"Sepak bola itu penting tapi sekolah jauh lebih penting. Jadi, intelektualitas menentukan kesuksesan. Karena intelektualitas itu berguna pada seseorang," ujar Bepe
"Misal bagaimana dia meng-handle emosialnya, bagaimana ketika dia sukses, dia menjaga kehidupannya. Ini hanya bisa dilakukan ketika pemain tersebut memiliki basic intelektual," ucapnya.