- Bambang Bayu Saptaji bercerita tentang adaptasi saat menjadi pemain asing di Liga Futsal Cina 2014-2015.
- Cuaca ekstrem membuat Bambang Bayu Saptaji terus mengalami mimisan saat berada di Liga Futsal Cina untuk Dalian Yuan Dynasty.
- Namun, Bambang Bayu Saptaji menilai bahasa menjadi kendala utama yang membuatnya harus mengandalkan isyarat tubuh, tapi bisa jadi juara.
SKOR.id - Flank timnas futsal Indonesia, Bambang Bayu Saptaji bercerita soal adaptasinya sebagai pemain asing di Liga Futsal Cina.
Bambang Bayu Saptaji adalah pemain futsal pertama dari Indonesia yang berkarier di luar negeri, yakni pada Liga Futsal Cina.
Bambang Bayu Saptaji tergabung bersama klub asal Dalian, Dalian Yuan Dynasty, untuk Liga Futsal Cina musim 2014-2015.
Kepada Skor.id, Bambang Bayu Saptaji bercerita bagaimana adaptasinya sebagai pemain asing di Liga Futsal Cina yang tidaklah mudah.
"Untuk penyesuaiannya, saya akui memang rada susah. Saya butuh waktu buat adaptasi," kata Bayu Saptaji memulai cerita, beberapa waktu lalu.
"Cuacanya ekstrem. Pada dua minggu pertama latihan, dari tiga pekan persiapan, saya kedinginan. Saya selalu mimisan," ia menambahkan.
Lebih lanjut pemain yang akrab dikenal BBS ini menjelaskan bahwa Dalian memang berada di Cina bagian utara dan lebih dingin.
Ia mencontohkan, pada Maret, di Beijing suhunya sudah 16 derajat celcius, tetapi di Dalian masih berada di angka 5 derajat celcius.
"Saking dinginnya, di dalam venue pakai penghangat ruangan. Saya mimisan pada beberapa match awal sebelum main," ucap BBS.
"Tetapi seiring waktu berjalan, Alhamdulillah membaik. Apalagi pas kompetisi sudah mulai dan saya mencetak gol pertama," ia menambahkan.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa BBS memang menjadi pencetak gol pertama timnya di musim tersebut yang meningkatkan kepercayaan dirinya.
Namun, cuaca ekstrem bukan satu-satunya hambatan yang diterima oleh pemain yang kini membela Halus FC tersebut. Tetapi ada juga soal bahasa.
"Bahasa Inggris saya tidak bagus pada saat itu. Jadi saya kebanyakan hanya mengandalkan bahasa isyarat," katanya sedikit tertawa.
"Ya, sebisanya saja saya menerapkan (keinginan pelatih). Bisa dibilang, itu kendala utamanya. Bahasa," BBS menambahkan.
Sementara itu, terkait makanan, ia merasa beruntung di dekat apartemennya tinggal ada sebuah restoran yang menyajikan makanan muslim.
Selain itu, Bambang Bayu Saptaji dan ibunya yang turut menemani di Cina juga telah mempersiapkan stok makanan cepat saji yang halal.
"Kehadiran ibu juga menjadi support buat saya. Adaptasi pun berlalu dan saya akui jadi makin dekat dengan pemain lain saat itu," ucap Bayu Saptaji.
"Yang tadinya mungkin ada yang meremehkan 'dari Indonesia siapa sih?', akhirnya jadi akrab hingga makan bareng," BBS memungkasi.
Adapun kehadiran Bambang Bayu Saptaji di Liga Futsal Cina bukan sekadar penggembira. Ia selalu menjadi pemain andalan di sana.
Bambang Bayu Saptaji juga turut membantu Dalian Yuan Dynasty menjadi juara dan menjadikannya pemain futsal Indonesia pertama yang juara di luar negeri.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga Berita Futsal Lainnya:
Profil Natanael Siringoringo, Mantan Pemain Futsal yang Kini Dipanggil Timnas U-23 Indonesia
Mengenal Perbedaan Olahraga Futsal dan Mini Soccer