- Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo tampil kurang maksimal pada sesi latihan bebas MotoGP Argentina.
- Meski lolos Q2, Bagnaia hanya catatkan waktu tercepat ke-10 dan keenam pada dua free practice yang digelar.
- Sedangkan Fabio Quartararo masih harus berjuang di sesi Q1 untuk bisa dapatkan posisi terbaik.
SKOR.id - Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo sama-sama khawatir tidak bisa tampil maksimal di MotoGP Argentina 2022.
Dua sesi latihan bebas MotoGP Argentina dirajai oleh duo Aprilia, Maverick Vinales dan Aleix Espargaro.
Sayangnya, dua juara dunia, Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo, justru tampil tak maksimal.
Francesco Bagnaia mencatatkan waktu tercepat ke-10 pada FP 1, dan naik menjadi waktu terbaik keenam pada FP 2.
Sedangkan Quartararo justru berada di belakang dengan catatan waktu ke-15 pada FP 1 dan naik satu posisi pada sesi selanjutnya.
Bagnaia: Ducati belum pernah menang di sini
Francesco Bagnaia sempat was-was jelang MotoGP Argentina karena "Ducati tidak pernah menang di sini."
Dalam konferensi pers, Bagnaia menyebut Ducati telah menunjukkan persaingan sengit di trek Termas de Río Hondo meski belum pernah meraih kemenangan.
"Saya sangat penasaran untuk memulai balapan di sini (Argentina) karena ini adalah trek di mana tahun lalu kami hanya kompetitif dalam balapan," ucap Bagnaia.
"Yang pasti, Ducati tidak pernah menang di sini. Setiap tahun kami kehilangan sesuatu dan saya pikir tahun ini kami dapat menunjukkan jika potensi kami cukup baik untuk menjadi yang terdepan."
Bagnaia juga menyoroti kemungkinan hujan yang akan turun. Trek basah juga dilihat sebagai tantangan yang mendebarkan bagi Bagnaia.
"Sepertinya akan hujan. Ramalan cuaca mengatakan besok akan hujan, jadi hari pertama akan basah total," ujar Francesco Bagnaia.
"Kemarin saat track walk, tracknya sangat kotor jadi mari kita lihat. kami akan berusaha untuk kompetitif sejak awal, juga di trek basah."
Di sisi lain, Fabio Quartararo mengatakan dia tidak "merasa normal" di atas motor Yamaha.
Hasil FP 1 dan FP 2 merupaka mimpi buruk, mengakibatkan sang pembalap gagal lolos langsung ke Q2.
Ia dan motor Yamaha-nya sedang berjuang melawan masalah cengkeraman ban belakang di Termas de Rio Hondo.
Ada banyak hal (yang harus diperbaiki dengan ban belakang, saya tidak bisa membuat kecepatan menikung," katanya.
“Saya tidak punya kekuatan mesin, tapi kecepatan menikung adalah sesuatu yang hilang dari motor saya. Saya merasa sangat kaku di atas motor, saya tidak merasa normal. Jadi, kita harus mengerti alasannya."