- Sudah lebih dari empat dekade berlalu sejak Australia terakhir kali menjuarai Grand Slam di negeri sendiri.
- Ashleigh Barty diyakini memiliki peluang besar memutus rapor merah Negeri Kanguru di Australia Open.
- Petenis No.1 dunia ini punya modal bagus usai menjuarai Adelaide International 2020, akhir pekan lalu.
SKOR.id – Ashleigh Barty menjadi harapan Australia untuk mengakhiri kutukan tahun ini. Sebagai tuan rumah, Negeri Kanguru sudah terlalu lama tidak memiliki wakil yang mampu menjuarai Australia Open.
Pada tunggal putra, Mark Edmondson adalah petenis terakhir yang menjuarainya pada 1976 silam. Untuk nomor tunggal putri, sukses Australia terjadi dua tahun setelah sukses Edmondson.
Adalah Christine O’Neil yang berhasil keluar sebagai kampiun berkat kemenangan atas wakil Amerika Serikat Betsy Nagelsen, 6-3, 7-6(3).
Terlalu sulit bagi Australia mengandalkan sektor tunggal putra karena masih ada Big Three: Rafael Nadal, Novak Djokovic, dan Roger Federer. Tetapi di tunggal putri, peluang mereka sangat besar.
Baca Juga: Australia Open 2020: Naomi Osaka Tidak Terbebani Status Juara Bertahan
Harapan itu ada pada Ashleigh Barty. Keyakinan petenis No. 1 dunia itu bisa mengakhiri paceklik gelar selama lebih dari 40 tahun sudah terasa sejak beberapa pekan terakhir, khususnya di Melbourne.
Poster Barty terpampang mulai dari bandara hingga papan reklame di berbagai penjuru kota. Ia memang sangat populer di Australia, terutama sejak berhasil menjuarai Roland Garros (French Open) 2019.
Publik tuan rumah kian optimistis karena Ash Barty tampak sangat siap mengakhiri kutukan Grand Slam di negeri sendiri. Ini terbukti dari kesuksesannya memenangi Adelaide International, Sabtu (18/1/2020).
Dalam turnamen tersebut, Barty mengalahkan petenis Ukraina Dayana Yastremska, 6-2, 7-5. Ini menjadi gelar kedelapan dalam kariernya dan yang pertama diraihnya di Australia.
Baca Juga: Roger Federer Prediksi Duel dengan Steve Johnson Akan Sulit
“Saya selalu menempatkan diri untuk terus mencoba meraih title,” ujar Ashleigh Barty. “Saya sangat menikmati bermain di sini, di Australia. Kini saya sudah tak sabar berjuang di Melbourne.”
Selain para rival, tantangan terbesar Ash Barty adalah mengatasi tekanan bermain di hadapan publik Negeri Kanguru. Ini faktor yang gagal diatasi pendahulunya, Samantha Stosur.
Pencapaian terbaik juara US Open 2011 dan finalis Roland Garros 2010 itu di Australia Open adalah babak keempat atau 16 besar pada 2006 dan 2010.
Sementara Ashleigh Barty mampu menembus perempat final tahun lalu. Hanya saja langkahnya dihentikan Petra Kvitova dari Republik Ceko, 6-1, 6-4.
Baca Juga: Panitia Tetap Gelar Australia Open 2020
Barty akan memulai misinya untuk mengakhiri kutukan panjang negaranya di Australia Open dengan menghadapi petenis Ukraina Lesia Tsurenko pada babak pertama, Senin (20/1/2020).
Ash Barty sadar bebannya sangat berat di gelaran Grand Slam perdana pada dekade baru ini. Namun perempuan kelahiran Queensland, Australia tersebut tidak mau ambil pusing.
“Saya akan coba menikmati tantangan dan berusaha tetap fokus memberikan yang terbaik. Saya pikir itu kuncinya,” ujar Barty. “Ini akan menjadi turnamen yang menarik.”
Rapor Ashleigh Barty di Australia Open
Total pertandingan: 14
Menang-Kalah: 8-6
2019: Perempat final
2018: 32 besar (babak ketiga)
2017: 32 besar
2016: -
2015: -
2014: 128 besar (babak pertama)
2013: 128 besar
2012: 128 besar