- CAS memenangkan banding Manchester City atas hukuman yang diberikan UEFA.
- UEFA melarang Manchester City tampil di Liga Champions selama dua tahun setelah dianggap melanggar FFP.
SKOR.id - Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) mendapat malu menyusul kemenangan Manchester City di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), Senin (13/7/2020).
CAS memutuskan mencabut sanksi larangan tampil Manchester City di Liga Champions selama dua tahun yang diberikan UEFA pada 14 Februari lalu.
Menyusul keputusan tersebut, sistem Financial Fair Play (FFP) milik UEFA itu disebut-sebut harus mulai diubah.
Aturan FFP dibentuk dengan tujuan membantu klub agar tidak merugi karena pengeluaran untuk pemain.
Setelah 11 tahun berdiri, UEFA sebenarnya sudah mempertimbangkan kemungkinan melakukan perubahan sebelum CAS memutuskan memenangkan banding City.
UEFA menuding City telah melakukan "pelanggaran serius" aturan FFP setelah mereka menerima laporan antara 2012 hingga 2016. Badan ini lalu menghukum klub kaya raya Inggris itu dari kompetisi Eropa selama dua tahun.
Namun, CAS membatalkan putusan tersebut dengan klaim tuduhan UEFA "tidak terbukti" dan kasusnya sudah "kadaluwarsa". Peraturan UEFA memang menetapkan undang-undang pembatasan selama lima tahun terkait penuntutan.
Beberapa kasus mungkin juga tercangkup dalam perjanjian penyelesaian antara UEFA dengan City, setelah penyelidikan sebelumnya berakhir pada 2014.
Tidak akan jelas berapa kasus serupa City yang telah dimenangkan CAS, tapi fakta bahwa City telah memenangkan banding telah menjadi kegagalan UEFA.
Klub milik Sheik Mansour itu bahkan mendapat pengurangan denda dari 30 juta (Rp 492 miliar) menjadi 10 juta (Rp164 miliar) euro, yang juga menjadi pukulan Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA (CFCB).
Namun, putusan tersebut sebenarnya tidak bisa menjadi penilaian atas sistem FFP itu sendiri.
“Tidak ada temuan bahwa dasar hukum FFP, entah bagaimana tidak valid," kata Christopher Flanagan, managing editor International Sports Law Journal.
"Namun, putusan tersebut yang pasti telah mempermalukan UEFA namun tidak merusak legalitas aturan FFP."
Sementara itu, UEFA buru-buru membela sistem FFP yang sudah diperkenalkan oleh mantan presiden Michel Platini pada 2009.
“Selama beberapa tahun terakhir, Financial Fair Play telah memainkan peran penting dalam melindungi klub dan membantu keuangan mereka tetap stabil. UEFA dan ECA (Asosiasi Klub Eropa) akan tetap komit dengan prinsip-prinsip yang berlaku," begitu pernyataan UEFA.
Uniknya, dalam kongres UEFA di Amsterdam pada Maret lalu, sang presiden badan elite tersebut, Aleksander Ceferin justru mengatakan sebaliknya.
“(FFP) telah sangat sukses sebagai suatu sistem. Hampir tidak ada lagi kerugian di sepak bola Eropa dan sekarang kami mungkin harus beradaptasi dengan masa yang berbeda,” katanya.
"Pakar kami sedang mendiskusikan hal ini tetapi saya kira perubahan tidak akan terjadi segera."
Bentuk perubahan seperti apa yang akan dilakukan UEFA memang masih harus ditunggu, tapi beberapa pendukung sistem ini yakin hal tersebut hanya akan membuat segalanya menjadi lebih rumit.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Manchester City Menang Banding, Manchester United Santaihttps://t.co/D44zF7lYDu— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 13, 2020
Berita Manchester City lainnya:
CAS Bebaskan Manchester City, Presiden Liga Spanyol Kesal
Resmi, CAS Cabut Larangan Manchester City Main di Liga Champions