- Skandal doping mencoreng pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
- Atlet figure skating yang baru berusia 15 tahun, Kamila Valieva, gagal dalam tes doping.
- Rusia banjir kecaman karena dianggap mencekoki atlet remajanya dengan obat terlarang.
SKOR.id - Atlet figure skating yang baru 15 tahun, Kamila Valieva, dinyatakan gagal dalam tes doping yang dilakukan International Testing Agency (ITA).
ITA menemukan kandungan obat-obatan terlarang jenis Trimetazidine dalam sampel urine remaja asal Rusia tersebut pada 25 Desember lalu.
Ironisnya, Valieva tengah disorot karena mampu melakukan teknik quadruple di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, sekaligus jadi atlet wanita pertama.
Quadruple jump dinilai sebagai teknik paling sulit dalam figure skating karena seorang atlet harus berputar empat kali di udara sebelum mendarat.
Tak hanya sekali quadruple jump, Valieva melakukan dua kali dalam satu kesempatan hingga membuat Rusia (yang turun dengan bendera ROC) merebut emas beregu.
Salah seorang komentator bahkan menyebut apa yang dilakukan Valieva pada 7 Februari lalu akan terus diperbincangkan hingga 100 tahun ke depan.
Lihat postingan ini di Instagram
Namun, pengumuman dari ITA membuyarkan segalanya. Fakta bahwa Valieva gagal lolos tes doping bisa menggugurkan medali emas ROC dan rekornya.
Dunia pun melancarkan kecaman pada Rusia karena tidak mungkin atlet semuda itu paham akan doping, melainkan atas instruksi orang-orang di sekitarnya.
Rusia sendiri memilih bersikap masa bodoh terhadap tudingan tersebut. Mereka menyebut kasus yang dialami oleh Valieva murni kesalahpahaman.
"Angkatlah kepalamu. Engkau adalah seorang Rusia, hadapi (ini) dengan bangga dan kalahkan semua musuh," ujar juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov.
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) tengah mendiskusikan kasus Valieva untuk menentukan apakah sang atlet bisa lanjut di Olimpiade Musim Dingin atau tidak.
Yang pasti, banyak fans dan atlet marah besar pada sistem olahraga Rusia karena membiarkan atlet dengan masa depan cerah seperti Valieva, terpapar doping.
"Ini sebuah aib yang besar. Semua orang dewasa yang terlibat harus disingkirkan dari olahraga ini selamanya," ujar atlet figure skating Jerman, Katarina Witt.
"Apa yang mereka lakukan dengan sadar, jika terbukti, telah mencederai nilai kemanusiaan dan membuat hati kecil saya sebagai atlet menjerit."
Lihat postingan ini di Instagram
Komentar senada dilontarkan mantan atlet figure skating Amerika Serikat, Adam Rippon, yang kini merintis karier sebagai pelatih.
"Situasi ini membuat hati saya remuk. Dia masih sangat kecil. Orang-orang dewasa di sekitarnya telah menghancurkannya," ujarnya.
"Mereka telah membuatnya berada di situasi ini. Untuk itu, mereka mesti dihukum," Adam Rippon memungkasi.
Sebagai catatan, Valieva merupakan salah satu atlet termuda sepanjang sejarah Olimpiade yang tersandung kasus doping.
Meski banyak yang menghujat Rusia, tak sedikit yang mempertanyakan keluarnya hasil tes doping yang berselang begitu lama.
Apalagi, pengumuman tersebut dilakukan tidak berselang lama setelah ROC merebut medali emas figure skating nomor beregu.
Kamila Valieva sendiri sudah kembali berlatih bersama timnya. Dia dijadwalkan bertanding pada Selasa pekan depan.
Berita Olimpiade Beijing lainnya:
Para Pemimpin Muslim Rusia Bantah Serukan Boikot Olimpiade Beijing
Pengalungan Medali Figure Skating Olimpiade Beijing 2022 Ditunda, Diduga Skandal Doping Atlet Rusia