- Hukuman larangan bertanding Kenichi Tago sejak April 2016 akhirnya dicabut oleh Asosiasi Bulu Tangkis Jepang (NBA).
- Hak Kenichi Tago untuk berpartisipasi pada ajang bulu tangkis dicabut NBA karena bermain judi di kasino ilegal.
- Salah satu prestasi terbaik Kenichi Tago adalah membawa tim bulu tangkis putra Jepang meraih juara Piala Thomas 2014.
SKOR.id - Pada April 2016 lalu dua pebulu tangkis tunggal putra andalan Jepang, mendapat hukuman larangan bertanding. Dua pebulu tangkis itu yakni Kento Momota dan Kenichi Tago.
Hak mereka untuk berpartisipasi pada ajang bulu tangkis dicabut Asosiasi Bulutangkis Jepang (NBA) karena bermain judi di kasino ilegal.
Namun, hukuman bagi Kento Momota sudah dicabut sejak 15 Mei 2017. Pebulu tangkis berusia 26 tahun itu kini menjelma sebagai tunggal putra nomor satu dunia.
Sementara itu, nasib kurang baik dialami rekannya, Kenichi Tago. Ia harus menerima hukuman dari NBA selama tiga tahun lebih banyak dari Kento Momota.
Kini kabar baik yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Hukuman larangan bertanding bagi Kenichi Tago resmi dicabut NBA pada pekan lalu.
Dilansir Badminton Planet, Jumat (6/11/2020), Tago langsung pindah ke Malaysia setahun setelah mendapat hukuman larangan bermain dari NBA.
Sejak periode tersebut, ia tetap melanjutkan kariernya di bulu tangkis sebagai pemain sekaligus pelatih di Klub Bulu Tangkis Petaling.
Pebulu tangkis berusia 31 tahun itu kemudian memulai akademi bulu tangkisnya yang bernama TAGO Academy pada April 2019.
Tago mengaku Malaysia adalah tempat di mana dirinya bangkit kembali untuk meniti karier sebagai pebulu tangkis.
Ia menambahkan, jika masih tinggal di Jepang tentu akan sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan setelah dilarang bertanding dari NBA.
Saat ini, belum diketahui apa rencana Tago setelah Asosiasi Bulutangkis Jepang resmi mencabut hukumannya.
Diketahui, Tago telah menjadi salah satu atlet yang membawa sektor tunggal putra Jepang menjadi pesaing kuat di kancah dunia.
Sebelum Kento Momota merajai dunia, Tago yang lebih dulu mengejutkan dunia bulu tangkis Internasional, walaupun prestasinya tidak sehebat Momota.
Tago pernah mencapai babak final All England 2010, setelah sukses mengalahkan tiga tunggal putra unggulan, Nguyen Tien Minh, Chen Jin, dan Bao Chunlai.
Pada babak final, Tago harus puas menjadi runner-up setelah ditaklukkan maestro tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei.
Tago juga pernah mencapai babak final Indonesia Open 2014. Namun sayangnya, ia lagi-lagi gagal menjadi juara usai takluk dari wakil Denmark, Jan O Jorgensen.
Salah satu prestasi terbaik Kenichi Tago adalah membawa tim bulu tangkis putra Jepang meraih juara Piala Thomas 2014.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
https://t.co/XyDNa2p6Ld akan merangkumkan kiprah tiga pemain asing Amerika Selatan andalan tiga klub DI Yogyakarta pada awal 2000-an.— SKOR Indonesia (@skorindonesia) November 6, 2020
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Marciano Norman: Bulu Tangkis Akan Jadi Andalan Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021
Agung Firman Sampurna Resmi Menjadi Ketua Umum PBSI 2020-2024