- Asisten pelatih timnas Indonesia, Nova Arianto berharap orang tua pemain dan pelatih mempunyai presepsi yang sama dalam mengembangkan SSB.
- Nova Arianto ingin juara bukan menjadi tolak ukur utama bagi semua orang tua dan pelatih SSB dalam mengikuti kompetisi di akar rumput.
- Mantan pemain Persib Bandung itu menjadi tamu dalam sharing session bersama para pelatih SSO Real Madrid Foundation UNY.
SKOR.id - Asisten pelatih timnas Indonesia, Nova Arianto menjadi tamu dalam sharing session bersama para pelatih SSO Real Madrid Foundation UNY.
Kegiatan yang dihadiri beberapa pelatih SSB tersebut dilaksanakan di GOR UNY, Yogyakarta, Selasa (4/10/2022).
Pada sharing session ini, asisten pelatih Shin Tae-yong itu menyampaikan pesan penting terkait persamaan presepsi dari para orang tua pemain atau siswa dan pelatih di setiap SSB.
Nova Arianto ingin juara bukan menjadi tolak ukur utama bagi semua orang tua dan pelatih SSB dalam mengikuti turnamen atau kompetisi di akar rumput.
"Saya berharap semua bisa dipahami orang tua siswa, karena disaat SSB mengikuti sebuah turnamen tujuannya adalah dimana pelatih melihat sejauh mana pemain bisa mengaplikasikan hasil latihan yang mereka jalani selama ini," ujar Nova pada unggahan instagram pribadinya.
Memang tidak dapat dipungkiri beberapa SSB di Indonesia masih melihat sebuah kompetisi menjadi ajang yang bergengsi untuk meraih juara.
Banyak cara yang dilakukan SSB untuk mengutamakan title juara, salah satunya seperti mencari pemain-pemain 'cabutan' dan tidak mengutamakan para pemain didikannya demi memenangkan sebuah turnamen atau kompetisi.
"SSB bukan membentuk tim juara tetapi membentuk individu-individu yang baik, tidak hanya masalah teknik, fisik, dan mental tetapi membentuk pemain dengan attitude yang baik," ungkap Nova.
"Karena itu akan menjadi lebih penting dan bekal mereka di masa yang akan datang hingga mencapai timnas Indonesia," ia memungkasi.
Baca juga berita Liga TopSkor lainnya:
Terkonfimasi, 14 Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-20 Indonesia di Turki dan Spanyol
PSSI Salah Tafsir Pemberhentian Kompetisi Sepak Bola, Aktivitas Grassroot Tetap Bisa Bergulir