- Assisten pelatih Arema FC, Singgih Pitono, menghabiskan waktu di kampung halamannya, Tulungagung.
- Selama di kampung halamannya Singgih Pitono sibuk mengurusi tambak ikan di belakang rumahnya.
- Meski begitu Singgih Pitono tetap menjaga jarak sosial karena Tulungagung juga berstatus darurat.
SKOR.id - Asisten pelatih Arema FC, Singgih Pitono, selama masa jeda kompetisi menyepi di kampung halamannya, Desa Ngunut, Kabupaten Tulungagung.
Jauh dari keramaian dan lebih nyaman menjadi alasan mantan ujung tombak Arema era 1989-1996 tersebut. Hampir sebulan terakhir ia tinggal di Tulungagung.
“Ada plus minusnya di saat pandemi wabah virus corona ini, tapi positive thinking saja. Minusnya karena kompetisi dan tim libur," kata Singgih kepada Skor.id.
Baca Juga: 11 Pemain Terbaik Arema FC Versi Aji Santoso
"Dan plusnya tentu saja saya bisa kumpul dengan keluarga di rumah. Saya nyaris tidak pernah keluar rumah, paling dekat ya di lapangan desa," ia menambahkan.
Dalam bincang-bicang melalui sambungan telepon pada Rabu (22/4/2020) siang itu, Singgih bercerita tentang banyak hal, termasuk soal Arema.
"Enak dan sangat nyaman dengan suasana pedesaan ini saja, lagi pula kan harus ikuti himbauan pemerintah stay at home dan social distancing," katanya.
"Keluar rumah relatif bahaya, antara dua pilihan menulari atau ditulari virus. Ya, setiap ada libur latihan saya selalu pulang ke Ngunut,” ucap top skor Galatama 1990-1992 tersebut.
Kabupaten Tulungagung sudah ditetapkan sebagai zona merah pandemi wabah virus corona di Jawa Tiimur oleh Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo.
Namun kondisi itu tak dimanfaatkan mantan penyerang Timnas Indonesia Kings Cup Bangkok Thailand 1992 itu keluar desanya.
“Ya, alhamdulillah sekarang ada waktu libur panjang ini, aktivitas saya selain jogging, lebih banyak mengurusi usaha tambak ikan gurami di halaman belakang rumah," katanya.
"Dari pelatih sepak bola sekarang menjadi petani tambah ikan. Ada beberapa kolam tambak, alhamdulillah dari usaha ini, tak terdampak atau kena imbas ekonomi," ia menambahkan.
Baca Juga: Robert Rene Alberts Ogah Balik ke Arema FC karena Hal Ini
Bagi Singgih, kegiatan di kampungnya membuat hatinya tenang dan riang. Namun, ia tetap rutin menjlain komunikasi dengan pemain lainnya.
"Waktu saya ya habis di tambak ikan, hobi yang menghasilkan dan sekalian refreshing. Pembeli datang sendiri, jadi saya tidak perlu sampai menjual ke pasar,” ujar Singgih.