SKOR.id - Gelar juara Denmark Open 2025 ternyata memiliki makna spesial bagi Jonatan Christie.
Tunggal putra Indonesia itu melihat keberhasilannya menjadi kampiun bukan sekedar prestasi, tapi buah perjuangan berat yang dilaluinya selama satu tahun terakhir.
Seperti diketahui, Jonatan Christie sempat terpuruk akibat kondisi fisiknya yang tak maksimal, beberapa kali gugur dini di turnamen elite.
Bahkan, antara Maret hingga September 2025, pebulu tangkis 28 tahun itu tak pernah lewat dari babak kedua BWF World Tour yang diikutinya.
Cedera menjadi hantu, kondisi yang juga memaksanya untuk keluar dari Pelatnas PBSI dan beralih menjadi pemain profesional.
Namun, titik balik terjadi di Korea Open 2025, akhir September. Sempat diremehkan, Jojo - begitu sapaan akrabnya - justru berhasil menjadi juara.
Gelar tersebut mendongkrak kepercayaan dirinya. Dan, dengan kondisi fisik yang sudah mendekati sempurna, Jojo lalu menlanjutkan momentum dengan memenangi Denmark Open 2025.
Pada partai final, Minggu (19/10/2025), dia menaklukkan tunggal nomor satu dunia asal Cina, Shi Yu Qi, yang kala itu on-fire dengan rekor 20 kemenangan beruntun.
"Gelar Denmark Open pastinya bukan hanya sekedar juara, tetapi ini adalah hasil dari proses beberapa bulan belakangan ini yang tidak mudah buat saya," kata Jonatan Christie usai laga di Arena Fyn Odense, Denmark.
"Ada beberapa problem di badan saya, yang pelan-pelan saya harus kembalikan kondisinya dulu, kembalikan sakit-sakitnya dulu, dan sampai akhirnya hasil bisa mengikuti di dua turnamen belakangan ini," dia menambahkan.

Namun, menundukkan lawan kuat macam Shi Yu Qi tetap tidak mudah. Buktinya, Jojo harus berjuang sekuat tenaga untuk meraih kemenangan dalam tiga gim, 13-21, 21-15, 21-15.
Jojo mengungkapkan, berada di sisi lapangan yang tepat dan memaksimalkan arah angin menjadi kunci.
"Lawan Shi Yuqi selalu tidak mudah karena dia pemain yang sangat matang. Tetapi saya melakukan semaksimal yang saya bisa karena di sini kondisinya menang angin, jadi ya strategi sangat berpengaruh," kata juara All England 2024 itu.
"Game 1 yang bikin kalah karena kondisi anginnya dari semifinal kemarin itu cukup kencang. Strategi saya kurang tepat, jadi saya kalah. Yang menjadi penentu kemenangan sebenarnya di game 3 awal, di mana saya berada di sisi lapangan yang sama, jadi itu titik poin pentingnya," pungkasnya.
Terseok di awal tahun, Jojo kini muncul sebagai pebulu tangkis Indonesia dengan gelar terbanyak di BWF World Tour 2025.
Namun, dia belum bisa bersantai. Pekan ini, ada turnamen elite lagi yang harus ditaklukkan, yaitu French Open 2025.
BWF World Tour Super 750 itu adalah ladang poin, sesuatu yang sangat dibutuhkan Jojo untuk lolos ke World Tour Finals, Desember mendatang.