SKOR.id - Kabar mengejutkan datang dari Arema FC pada bursa transfer putaran kedua musim ini. Menyusul, mereka memastikan meminjamkan striker asing andalan, Gustavo Almeida.
Ya, Gustavo Almeida resmi dipinjamkan ke Persija Jakarta. Persija sendiri memang saat ini sedang krisis striker haus gol.
Hadirnya Gustavo Almeida yang sementara ini berstatus sebagai top skor sementara Liga 1 2023-2024 dengan 14 gol, pastinya diharapkan bisa menambah ketajaman tim Macan Kemayoran di depan gawang lawan.
General Manager Arema, Muhammad Yusrinal Fitriandi, mengakui melepas Gustavo Almeida ke Persija adalah keputusan yang berat bagi timnya. Tapi situasi yang dihadapi oleh tim Singo Edan saat ini memaksa mereka harus menempuh jalur tersebut.
Tampaknya, ini tidak terlepas dari masalah finansial yang sedang mereka hadapi lantaran harus melakoni laga kandang jauh dari Malang, dan jumlah penonton yang hadir di setiap laga juga tidak banyak.
"Memang berat, tapi ini harus dilakukan setelah melakukan diskusi dengan manajemen, manajer dan tim pelatih. Dinamika sepak bola bisa menghampiri siapa saja, termasuk pada Arema FC dengan kondisi yang ada saat ini,” kata Yusrinal.
“Kami sampaikan terima kasih pada Gustavo Almeida, dia adalah salah satu striker terbaik dalam catatan sejarah Arema FC,” dia menambahkan.
Setelah peminjaman Gustavo Almeida, Arema akan memaksimalkan untuk melakukan perekrutan pada pemain baru yang akan melengkapi komposisi tim untuk menjalani sisa kompetisi BRI Liga 1 2023-2024. Bursa transfer putaran kedua diketahui dibuka hingga 28 November nanti.
Dia pun tetap optimistis Arema masih tetap bisa bersaing meski kehilangan Gustavo Almeida. Setidaknya bisa terhindar dari degradasi.
“Kami masih yakin dengan komposisi yang ada, semua yang berada di sini berkomitmen untuk mengangkat prestasi Arema FC. Kami juga optimistis tim ini berjuang untuk menjauhi zona degradasi. Waktu yang ada akan dimaksimalkan,” Yusrinal menegaskan.
Realistis dengan Situasi
Sementara itu, Yusrinal mengakui timnya saat ini sedang berupaya untuk terus beradaptasi dengan situasi yang sedang mereka hadapi.
Mulai dari home base di luar Malang dengan jumlah penonton yang minim hingga akhirnya adaptasi juga harus dilakukan pada komposisi pemain.
Seperti diketahui, usai Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, Arema untuk sementara harus meninggalkan Malang dengan bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali.
“Bagaimana caranya kita bisa bertahan di tengah dinamika yang ada saat ini? Satu-satunya adalah dengan beradaptasi. Kami optimistis dan realistis bagaimana Arema FC berpikir jauh ke depan tentang keberlangsungan klub,” ujarnya.
Terkait Almeida, Inal mengaku optimis bahwa kedepan tim Singo Edan bisa lebih baik dan menjauhi zona degradasi.