- APPI mengatakan PSSI harus memenuhi gaji pemain sesuai undang-undang.
- Kondisi ini menurut APPI merujuk pada pasal 90 Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 pada ayat 1 dan harus dijalankan PSSI.
- Kuasa hukum APPI, Mohammad Agus Riza bicara hal ini dan mendesak PSSI memenuhi hal itu.
SKOR.id - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia atau APPI mendesak PSSI untuk segera memenuhi gaji pemain sesuai undang-undang yang berlaku.
Peringatan itu dilontarkan karena masih banyak pemain yang menerima di bawah gaji upah minimum regional (UMR) seusai terjadinya pemotongan.
PSSI mengeluarkan kebijakan untuk semua klub Liga 1 dan Liga 2 membayar gaji pemain serta pelatih maksimal sebesar 25 persen.
Cerita Yanto Basna Latihan Bersama Tim Lagi, Tetapi Tak Sentuh Bolahttps://t.co/n9h1y47zsx— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 17, 2020
Hal itu dituangkan dalam surat keputusan (SK) PSSI pada Maret 2020, menyusul penyetopan kompetisi.
Akan tetapi, dalam perjalanannya banyak pemain yang justru menerima gaji di bawah UMR seusai dipotong.
APPI sebagai asosiasi yang menaungi pesepak bola profesional berupaya untuk memperjuangkan ketidakadilan tersebut.
"Ada pemain yang menerima, tetapi di bawah UMR/UMP. Kalau di bawah UMR/UMP, itu sudah pasti batal demi hukum," kata kuasa hukum APPI, Mohammad Agus Riza kepada wartawan.
"Artinya, klub berkewajiban memberikan pemain itu minimal UMR/UMP," Agus Riza menambahkan.
Menurut Agus Riza, sangat merugikan nasib pemain di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Merujuk pada Pasal 90 Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 pada ayat 1 berbunyi: "Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum sebagaimana dimaksud pasal 89."
"Kalau Liga 1 seharusnya di atas UMR setelah dipotong. Yang riskan itu dari Liga 2, karena rata-rata gaji mereka Rp5 jutaan. Bayangkan dipotong 50 persen, pasti di bawah UMR/UMP," ucap Riza.
"Pemain berhak menuntut. Kalau mereka memilih menerima di bawah UMR/UMP harus diihitung selisihnya. Kekurangan itu bisa diminta ke klub," ujarnya.
Riza sebagai salah satu orang yang penting di APPI, akan selalu mengingatkan PSSI agar tidak memunculkan tuntutan dikemudian hari.
"Soalnya, PSSI sepihak dan tidak ada tindak lanjut. Berarti, kami selalu menuntut 100 persen," katanya.
Berita PSSI Lainnya: KONI Desak PSSI Sumbang Prestasi seperti Cabang Olahraga Lainnya
Berita PSSI Lainnya: Tak Direstui PSSI, Shin Tae-yong Ngotot Gelar TC Timnas U-19 di Korea Selatan