SKOR.id - Salah satu lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, harus pulang dari Asian Games 2022 tanpa raihan medali.
Hal itu terjadi menyusul hasil yang didapat Eko Yuli Irawan kala tampil di kelas 67 Kg putra yang kompetisinya digelar pada Minggu (1/10/2023).
Eko Yuli Irawan sejatinya memulai aksinya dengan apik di Xiaoshan Sports Center Gymnasium kala berhasil mengangkat beban seberat 145 Kg pada angkatan snatch.
Torehan itu menempatkan Eko Yuli Irawan berada di peringkat dua. Ia hanya kalah dari Chen Lijun (Cina) dengan 150 Kg yang sekaligus memecahkan rekor Asian Games.
Sayang, Eko gagal tampil maksimal di angkatan clean and jerk lantaran gagal mengangkat beban seberat 175 kg dalam tiga kesempatan yang ada.
Medali emas Asian Games 2022 Cabor angkat besi kelas 67 Kg putra pada akhirnya jadi milik Chen Lijun dengan total angkatan seberat 330 Kg (150 snatch, 180 clean and jerk).
Sementara itu, medali perak jadi milik Ri Wonju asal Korea Utara dengan total angkatan 321 Kg sedangkan perunggu diraih Lee Sang-yeon asal Korea Selatan dengan 317 Kg.
Gagal meraih medali di Asian Games 2022 tentu membuat Eko Yuli Irawan kecewa. Apalagi ia gagal melanjutkan tren yang diawalinya di pesta olahraga Asia sejak 2010.
Eko sebelumnya tercatat meraih medali perunggu untuk kelas 62 Kg putra dalam Asian Games 2010 dan 2014 sebelum meraih emas pada 2018.
Oleh karena itu, Eko Yuli Irawan memohon maaf kepada masyarakat Indonesia lantaran gagal tampil maksimal di Asian Games 2022.
“Terima kasih dukungannya dari semua masyarakat Indonesia mohon maaf belum bisa memberikan medali,” ujarnya.
“Yang pasti sudah berusaha yang terbaik dan Alhamdulillah masih dikasih tenaga untuk bisa ngangkat dan mudah-mudahan bisa lebih baik lagi di event mendatang.”
“Ke depannya, pasti persiapan buat Olimpiade. Mudah-mudahan hasil baiknya di Olimpiade nanti,” ujar lifter pemilik dua perak dan dua perunggu Olimpiade itu.
Dalam kesempatan tersebut, Eko juga sedikit mengomentari terkait penampilannya tadi di Xiaoshan Sports Center Gymnasium.
Eko membantah bahwa dirinya kehilangan konsentrasi usai angkatan snatch ketiganya dengan beban 148 Kg didiskualifikasi.
Ia pun menyebut langkah untuk langsung mengambil beban 175 Kg pada angkatan clean and jerk sebagai sebuah pertaruhan.
“Saya tidak terdistraksi. Memang mau bagaimana lagi, mau angkat segitu (148 Kg) juga masih kalah dari hasil akhir,” katanya.
“Sedangkan itu, (175 Kg angkatan clean and jerk) adalah rekor latihan saya. Mau enggak mau, rekor latihan saya jadi angkatan pertama. Gambling-lah.”
Pada sisi lain, Eko tak mau terlalu banyak berkomentar terkait keputusan untuk turun di kelas 67 Kg pada Asian Games 2022 meski dirinya punya spesialisasi di kelas 62 Kg.
“Memang persiapannya belum maksimal untuk di kelas ini. Ada sesuatulah yang pasti kenapa saya di kelas 67 Kg, biar nanti pelatih yang bicara.”
Eko Yuli Irawan belakangan memang dipersiapkan turun di kelas 67 Kg. Bahkan, ia tampil di kelas itu dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2023 di Arab Saudi bulan lalu.
Dalam ajang tersebut, Eko Yuli Irawan finis kedua dengan total angkatan 321 Kg (146 snatch, 175 clean and jerk). Ia hanya kalah dari Chen Lijun yang dapat emas.