- Anggota Komisi X DPR-RI, Andreas Hugo Pereira, menekankan pentingnya grand design olahraga nasional.
- Grand Desain Olahraga Nasional diperlukan agar semakin banyak cabor yang menyumbangkan medali bagi Indonesia.
- Pemilihan cabor unggulan harus didasari sport scientific agar bisa diukur secara ilmiah.
SKOR.id - Anggota Komisi X DPR-RI, Andreas Hugo Pereira, mengapresiasi capaian Kontingen Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020, 23 Juli-8 Agustus 2021.
Meskipun mengalami penurunan secara peringkat, performa atlet-atlet Indonesia dalam pesta olahraga terbesar dunia itu dinilai mengalami peningkatan.
Salah satu tolok ukurnya adalah keberhasilan lifter 19 tahun, Windy Cantika Aisah, menyabet medali perunggu di kelas 49 kg putri Olimpiade Tokyo.
Namun, ke depan, Indonesia dinilai benar-benar perlu menerapkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) agar pembinaan prestasi menjadi lebih terstruktur.
Bahkan, negara juga harus terlibat sejak proses rekruitmen. Tidak hanya mengawal pembinaan atlet muda serta penyelenggaraan kompetisi nasional.
Sebagai catatan, Grand Desain Olahraga Nasional tengah disusun Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali beserta jajaran terkait.
Dengan konsisten menjalankan pola, sebagaimana tercantum dalam grand design, diharapkan makin banyak cabang olahraga (cabor) yang unjuk gigi.
Sejauh ini, hanya tiga cabor yang mampu menyumbang medali bagi Indonesia dalam keikutsertaannya di Olimpiade, yakni bulu tangkis angkat besi, dan panahan.
Khusus untuk panahan, bahkan mengalami paceklik medali sejak Olimpiade Barcelona 1992. Satu-satunya medali dipersembahkan pada Olimpiade Seoul 1988.
"Dari segi cabor, sejak keikutsertaan kita di Olimpiade, baru tiga cabang yang bisa memberikan medali. Selebihnya, sebatas partisipan," ucap Andreas Hugo Pereira.
"Sebagaimana yang telah digembar-gemborkan Menpora, negara harus membuat dan secara konsisten melaksanakan sebuah grand design olahraga prestasi."
"Dan, dalam grand design tersebut harus ada pilihan berdasarkan latar belakang prestasi. Cabor mana saja yang jadi unggulan untuk target prestasi Olimpiade."
Yang perlu digarisbawahi, pemilihan cabor tersebut harus didasari metode sport scentific sehingga rekruitmen, pembinaan, kompetisi, terukur secara ilmiah.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
Dijual ke Brighton, Kaoru Mitoma Jadi Pelepasan Kelima Paling Berharga Kawasaki Frontale https://t.co/mbSTEhlP4i— SKOR.id (@skorindonesia) August 11, 2021
Berita Olimpiade Tokyo Lainnya:
Kesuksesan Thailand Raih Medali Emas Taekwondo di Olimpiade Jadi Tamparan Keras untuk PB TI
Rosan P Roeslani Siap Bantu Peningkatan Olahraga Indonesia Hingga ke Amerika Serikat
Usai Olimpiade Tokyo, Indonesia Siapkan Regenerasi Atlet demi Paris 2024